Kementerian ESDM Klaim Angka Pemadaman Listrik di 2020 Turun

Berdasarkan data System Average Interruption Duration Index, pada tahun lalu pemadaman listrik terjadi 12,72 jam per perlanggan.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Jan 2021, 19:47 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 19:47 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Suasana perbaikan Menara Sutet di Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) Rida Mulyana mengungkapkan, waktu pemadaman listrik nasional pada 2020 mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari parameter perhitungan pemadaman listrik atau System Average Interruption Duration Index (SAIDI) dan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI).

Berdasarkan data SAIDI nasional pada tahun lalu, pemadaman listrik terjadi 12,72 jam per perlanggan. Sementara SAIFI atau frekuensi mati lampu terjadi sebanyak 9,25 kali per pelanggan selama 2020.

Angka tersebut melebihi target 2020, yaitu untuk SAIDI ditargetkan 15 jam per pelanggan dan SAIFI 10 kali.

"Dalam hal ini makin kecil dari target makin bagus, tapi ini belum menggembirakan karena logikanya di bawah 10 (untuk SAIDI). Untuk SAIFI, ke depan kita juga akan targetkan lebih rendah lagi," jelas Rida dalam konferensi virtual pada Rabu (13/1/2021).

Kementerian ESDM juga mencatat pertumbuhan pelanggan listrik dua persen dari target pada tahun lalu. Sampai akhir 2020, jumlah pelanggan listrik di Indonesia mencapai 78,6 juta. Ini sekaligus merupakan capaian baik untuk PLN.

"PLN adalah perusahaan yang melayani pelanggan paling banyak di dunia, untuk perusahaan utilitas ya," kata Rida.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Sebagian Jakarta Masih Mati Lampu, PLN Janji Nyalakan Listrik Secepatnya

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sebelumnya, sebagian wilayah di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan masih mengalami mati lampu hingga Selasa 1 Desember 2020 pukul 12.00 WIB siang. Sejumlah warganet masih mengeluhkan mengenai padamnya listrik ini kepada akun media sosial PT PLN (Persero).

Keluhan itu ramai disampaikan sejumlah warganet di platform digital seperti Twitter. Mereka mempertanyakan kejadian mati lampu yang telah 3 jam lebih ini kepada akun resmi @pln_123.

Menanggapi berbagai keluhan tersebut, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya berjanji untuk bisa menyalakan lampu secepatnya.

"Memang ini masih sedang pekerjaan. Saat ini sedang diupayakan secepatnya (lampu nyala kembali)," ujar Senior Manager General Affairs PLN UID Jakarta Raya Emir Muhaimin kepada Liputan6.com, Selasa (1/12/2020).

Terpantau sejumlah daerah di Jakarta Selatan seperti Pancoran, Tebet hingga Pasar Minggu masih dilakukan pemadaman hingga tengah siang ini. Hal tersebut ramai disuarakan warganet melalui akun Twitter miliknya.

"@pln_123 min, mati lampu dr jam 09:00 - sekarang masih, ada apa ini min?? Bisa mati ikan2 saya..Jalan Kalibata Utara II, pancoran Jaksel," tulis akun @mang_ucenk2, Selasa (1/12/2020) pukul 12.33 WIB.

"Pasar minggu mati lampu gaesss udh dari tadi pagi," ungkap akun @HestyK pukul 12.43 WIB.

"Tebet mati lampu dri jam 8 pagi dong," tulis akun @kurniaVirgiawan pukul 12.46 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya