Liputan6.com, Jakarta - Salah satu orang terkaya di Indonesia, Sukanto Tanoto, membuat heboh di Jerman, dengan membeli kompleks Ludwig, bekas istana Raja Ludwig di München senilai 350 juta Euro atau setara Rp 6 triliun.
Di Indonesia, di kalangan pengusaha, nama Sukanto Tanoto tidak asing lagi. Bahkan, dia masuk dalam deretan daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes. Melansir dari Forbes, Sukanto memiliki kekayaan sebesar USD 1,4 miliar atau senilai Rp 19,6 Triliun (kurs 14.011 per dolar AS).
Baca Juga
Dengan nominal kekayaan tersebut, Sukanto berada pada peringkat ke-22 dari daftar 50 orang terkaya di indonesia tahun 2020 dan peringkat 1.730 sebagai miliarder dunia 2020.
Advertisement
Artikel mengenai Sukanto Tanoto ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu 13 Februari 2021:
1. Profil Sukanto Tanoto, Raja Sawit yang Beli Istana Raja di Jerman Senilai Rp 6 T
Salah satu orang terkaya di Indonesia, Sukanto Tanoto, membuat heboh di Jerman, dengan membeli kompleks Ludwig, bekas istana Raja Ludwig di München senilai 350 juta Euro atau setara Rp 6 triliun.
Di Indonesia, di kalangan pengusaha, nama Sukanto Tanoto tidak asing lagi. Bahkan, dia masuk dalam deretan daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes. Melansir dari Forbes, Sukanto memiliki kekayaan sebesar USD 1,4 miliar atau senilai Rp 19,6 Triliun (kurs 14.011 per dolar AS).
Dengan nominal kekayaan tersebut, Sukanto berada pada peringkat ke-22 dari daftar 50 orang terkaya di indonesia tahun 2020 dan peringkat 1.730 sebagai miliarder dunia 2020.
Diktuip dari tanotofoundation.org, Sabtu (13/2/2021), Sukanto Tanoto Seorang pengusaha, visioner, dan pelopor di sejumlah industri global, Sukanto memulai bisnis pertamanya pada tahun 1967, kemudian mendirikan Royal Golden Eagle (RGE) yang saat ini mengelola sekelompok perusahaan manufaktur berbasis sumber daya dengan aset melebihi USD 20 Miliar dan lebih dari 60.000 tenaga kerja.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Pendaftaran CPNS 2021 Dibuka April
Pemerintah akan segera membuka seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021. Sebanyak 1,3 juta formasi dipersiapkan pada proses perekrutan tahun ini.
Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB), PANRB Teguh Widjinarko, menyampaikan perekrutan CPNS 2021 akan dimulai dengan penetapan formasi pada Maret nanti.
Menurut dia, waktu tersebut merupakan jadwal yang sebenarnya tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) terkait dengan pengadaan aparatur sipil negara (ASN) atau PNS.
"Jadi mau tidak mau kita harus memenuhi jadwal tersebut. Kecuali jika ada hal lain yang menjadi pertimbangan pemerintah," kata Teguh kepada Liputan6.com, seperti ditulis, Sabtu (13/4/2021).
Advertisement
3. Heboh Raja Sawit Indonesia Sukanto Tanoto Beli Gedung Bekas Istana Raja di Jerman
Sebuah laporan dari proyek proyek OpenLux berhasil menyisir data-data yang ada di perbankan Luxembourg yang dicurigai menjadi bagian dari perasi pengemplangan pajak para miliarder dunia. Hal serupa pernah dilakukan kolaborasi jurnalis yang mengungkap skandal Panama Papers. Dari dokumen-dokumen Open Lux, terungkaplah kepemilikan gelap gedung-gedung miliarder asal Indonesia, Sukanto Tanoto dan anaknya Andre di Jerman.
Dikutip dari dw.com, Sabtu (13/2/2021), Andre Tanoto disebut tahun 2019 membeli satu dari tiga gedung mewah rancangan arsitek kondang Frank O. Gehry di kota pusat perekonomian Düsseldorf, ibukota negara bagian Nordrhein Westfalen (NRW). Tapi gedung seharga 50 juta euro itu belum seberapa dibanding bekas istana Raja Ludwig di München, yang dibeli Sukanto Tanoto tidak lama sesudahnya.
Pembelian kompleks Ludwig, yang merupakan kompleks bersejarah di Munich oleh Tanoto pada Juli 2019 terjadi hanya beberapa bulan setelah Komisi Eropa setuju untuk menghentikan penggunaan minyak sawit dalam biofuel di UE, dengan alasan bahwa hal itu menyebabkan kerusakan hutan yang berlebihan di tempat-tempat di mana ia diproduksi secara massal, seperti Indonesia.