Liputan6.com, Jakarta - Pastikan integrasi digitalisasi Fuel Terminal (FT) Boyolali JawaTengah berjalan baik, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama beberapa anggota Dewan Komisaris yang terdiri dari Ego Syahrial, Condro Kirono dan David Bingei melakukan kunjungan kerja atau management walkthrough ke FT Boyolali pada Rabu (7/4).
Pada kunjungan tersebut, Dewan Komisaris memastikan kehandalan integrasi digitalisasi SPBU dengan FT Boyolali dalam menunjang kehandalan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dari tangki penyimpanan di Fuel Terminal hingga disalurkan ke SPBU. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Executive General Manager Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna.
Baca Juga
Dalam arahannya, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)mengungkapkan integrasi digitalisasi tersebut merupakan salah satu upaya Pertamina dalam menghadirkan pelayanan yang optimal dan akurat kepada masyarakat dalam menyediakan kebutuhan bahan bakar.
Advertisement
“Sistem pemantauan secara real time ini sangat penting untuk menjamin pelayanan dan kegiatan operasional penyaluran dan penerimaan BBM tidak terganggu,” imbuh Ahok.
Dirinya juga mengapresiasi implementasi digitalisasi yang telah dijalankan FT Boyolali sebagai percontohan dari fuel terminal lainnya.
“Kami mengapresiasi kesiapsiagaan penyaluran BBM yang dijalankan FT Boyolali melalui sistem pengawasan pendistribusian yang telah berjalan dengan baik. Kami juga berharap agar sistem digitalisasi ini diterapkan diseluruh TBBM dan terintegrasi juga dengan digitalisasi SPBU,” tuturnya.
Sylvia mengungkapkan, program digitalisasi merupakan upaya Pertamina dalam memetakanseluruh aspek bisnis hilir agar mendapatkan data dan informasi secara real time sehingga optimalisasi pelayanan, penyaluran dan kehandalan suplai akan terjamin.
Selain itu, imbuh Sylvia, digitalisasi juga membantu Pertamina, mulai dari proses penyimpanan dan pengiriman di fuel terminal hingga diterima di SPBU dan dikonsumsi oleh masyarakat ataukonsumen.
“Penggunaan sistem digital membuat Pertamina lebih siaga dalam mengirimkan BBM tambahan ke SPBU, tanpa harus menunggu stok BBM habis (auto replenishment system) sehingga meminimalisir terjadinya kelangkaan BBM di SPBU,” tutup Sylvia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masyarakat Diajak Beralih ke BBM Pertamax, Ramah Lingkungan hingga Jaga Mesin
Masyarakat diajak ikut ambil bagian menjaga lingkungan. Salah satu cara dengan memakai bahan bakar minyak (BBM) yang ramah lingkungan, seperti Pertamax dan lainnya.
Manager Retail PT Pertamina (persero) MOR II, Putut Adriatno menyatakan, pihaknya terus memperluas program langit biru, untuk mendukung pemerintah daerah dalam upaya penurunan emisi gas buang kendaraan, mengurangi pencemaran udara, khususnya pencemaran yang disebabkan sektor transportasi.
Sebab, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas dan ramah lingkungan dengan angka RON yang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan akan membuat kinerja mesin kendaraan lebih maksimal.
Untuk itu, Pertamina terus mengedukasi melalui program yang memberikan pengalaman kepada masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas dengan angka oktan yang lebih tinggi, seperti Pertamax. Program ini menyasar kendaraan roda dua, roda tiga, serta kendaraan umum plat kuning untuk menggunakan BBM berkualitas.
Disebutkan jika BBM jenis Pertamax memiliki banyak manfaat, salah satu yakni ramah lingkungan karena menggunakan kulitas RON tinggi.
Selain itu, Pertamax juga cocok dengan jenis kendaraan yang sudah menggunakan teknologi injeksi dan Sistem Electronic Fuel Injection (EFI). Tak hanya itu Pertamax juga dilengkapi dengan Ecosave Technology.
"Mesin juga lebih awet, memiliki usia yang cukup panjang juga. Selain itu berdampak pula terhadap meningkatnya kualitas udara dan meningkatnya kesehatan masyarakat," katanya di Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Bagi pemilik kendaraan dinilai perlu mengetahui bahwa bahan bakar Pertamax, dengan nilai oktan 92 ini membuat pembakaran lebih sempurna, tidak menyisakan residu, mampu menjaga mesin dari karat, lebih efisien dan sangat cocok bagi kendaraan yang biasa digunakan sehari-hari.
Sementara produk Pertamax Turbo, dengan RON 98 mampu membuat kendaraan menjadi sangat lincah, meningkatkan akselerasi dan kecepatan, mesin lebih responsif dan tahan lama serta ramah lingkungan.
"Dengan memilih bahan bakar berkualitas yang bebas timbal, dapat membantu mengendalikan pencemaran udara yang diakibatkan kendaraan bermotor," kata Putut.
Advertisement
Udara Bersih
Pengamat Energi Mamit Setiawan menambahkan, penggunaan BBM oktan tinggi sangat bagus diterapkan. Sebab, selain manfaat udara yang lebih bersih juga udara bisa lebih sehat.
"Penggunaan BBM dengan oktan lebih tinggi ini sangat penting demi udara yang lebih sehat dan bersih, dan membuat akselerasi mesin tetap sempurna," kata Mamit.
Karena itu, masyarakat memang perlu dibiasakan untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan. Bila nanti sudah terbiasa memakai BBM dengan oktan yang lebih tinggi, konsumen bisa merasakan sendiri manfaat bahan bakar ramah lingkungan tersebut.
"Karena penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan juga menguntungkan pemilik kendaraan," jelas dia
Selain ramah lingkungan, bahan bakar minyak (BBM) dengan ron tinggi, mencapai oktan number 92, seperti Pertamax ternyata memiliki banyak manfaat. Salah satunya, ramah bagi lingkungan.