Mengenal Blok OSES, Lapangan Migas Tua Milik Pertamina yang Masih Produktif

Pertamina melalui Subholding Upstream terus melakukan kegiatan operasi guna menunjang energi dalam negeri.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Agu 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 11:00 WIB
Sumur migas Pertamina di blok Offshore Southeast Sumatra (OSES)
Sumur migas Pertamina di blok Offshore Southeast Sumatra (OSES) (Dok: PHE)

Liputan6.com, Jakarta Pertamina melalui Subholding Upstream terus melakukan kegiatan operasi guna menunjang energi dalam negeri.

Melalui anak perusahaan, PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) yang merupakan bagian dari Regional Jawa Subholding Upstream berhasil menyelesaikan pengeboran Sumur Eksplorasi Fanny-2 dengan status sebagai sumur penemu minyak dan gas (migas) bumi (Oil and Gas Discovery).

“Penemuan minyak dan gas dari sumur Fanny-2 ini adalah bukti bahwa ide baru, semangat baru dalam mengerjakan lapangan tua (brown field) seperti halnya blok OSES, memberikan hasil yang positif," ucap Medi Kurniawan, Direktur Eksplorasi Subholding Upstream, Rabu (18/8/2021).

Pengelolaan kegiatan eksplorasi PHE OSES per tanggal 1 April 2021 berada di Eksplorasi Subholding Upstream Regional Jawa, dan pengeboran Sumur Fanny-2 merupakan implementasi strategi regional paska restrukturisasi untuk akselerasi pengembangan undeveloped resources di Area Angel Cluster.

Diharapkan area ini segera dapat berkontribusi dalam menunjang produksi yang berkelanjutan di Wilayah PHE OSES, serta sekaligus mendukung target produksi Nasional minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik perhari pada tahun 2030.

Hal ini juga menunjukkan Paska Restrukturisasi PT Pertamina (Persero) dengan pembentukan Subholding setelah lebih dari 1 tahun telah menunjukkan manfaat positif dengan operasional yang terintegrasi.

Lokasi Sumur Fanny-2 ini berada di Distrik Central Business Unit (CBU) Blok OSES, tepatnya berada di area Komplek Eksplorasi Angel Cluster yang berjarak sekitar 2 Km sebelah barat dari Pulau Sabira Kepulaun Seribu, dan masuk dalam Wilayah Administratif Kabupaten Kepulauan Seribu.

Secara khusus Angel Cluster ini merupakan area prioritas eksplorasi dimana pada area ini terdapat beberapa struktur temuan minyak dan gas yang masih membutuhkan data tambahan untuk pengembangan lapangan.

Sumur Fanny-2 ditajak pada tanggal 13 Maret 2021 dan diselesaikan (Rig Release) pada tanggal 24 Juni 2021. Tujuan dilakukan pemboran sumur Fanny-2 adalah untuk mengkonfirmasi besaran sumberdaya minyak dan gas bumi di Struktur Fanny.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Selanjutnya

Pertamina terus menumbuhkan bisnisnya ke berbagai mancanegara
Pertamina terus menumbuhkan bisnisnya ke berbagai mancanegara (Istimewa)

Sumur ini menemukan minyak dan gas pada lapisan batupasir Formasi Talang Akar dengan hasil uji produksi pada lapisan Lower Zelda layer 44 (DST#2) mengalirkan Gas sebesar 4.95 mmscfd dan Kondensat sebesar 241 BCPD pada bukaan choke 28/64", serta ditemukan minyak dari hasil proses sirkulasi ke permukaan pada Lapisan Middle Zelda di DST#3.

Discovery Sumur Fanny-2 ini diharapkan dapat diikuti oleh keberhasilan pengeboran sumur-sumur eksplorasi berikutnya. Masih ada 3 (tiga) prospek di area Angel Cluster yang akan diakselerasi proses bisnisnya yaitu Nani, Villani dan Tati untuk dieksekusi pemborannya pada tahun 2022-2023.

"Penuntasan eksplorasi di Angel Cluster menjadi salah satu prioritas Regional Jawa agar undeveloped resources di area Angel Cluster dapat segera dimonetisasi dan memberikan kontribusi produksi minyak dan gas di PHE OSES dan Subholding Upstream Pertamina pada umumnya," tambah Muharram Jaya Panguriseng, VP Eksplorasi Regional Jawa.

Dengan adanya dukungan dari segenap stakeholder di Zona 6, Regional Jawa, maupun di Subholding Upstream keseluruhan operasi pengeboran ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu 109 hari dengan zero LTI.

Operasi dapat terlaksana dengan lancar ditengah kondisi Pandemi COVID-19 yang masih tinggi dengan hasil zero covid-19 cases membuktikan bahwadengan perencanaan dan mitigasi yang baik, operasi lapangan dengan kategori high risk ini masih dapat dilaksanakan dengan control yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya