Hasil Bersih-Bersih, Pendapatan Krakatau Baja Konstruksi Naik 62,5 Persen

Silmy Karim memastikan Krakatau Baja Konstruksi akan IPO atau menggandeng mitra strategis di 2022.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 06 Okt 2021, 18:15 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2021, 18:15 WIB
Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) Silmy Karim menilai kinerja Subholding perusahaan, Krakatau Baja Konstruksi mencatatkan hasil yang positif. Hal ini menyusul keberhasilan bersih-bersih di tubuh Krakatau Steel.

“Kami menjalankan program transformasi di semua lini hingga ke anak usaha Krakatau Steel. Upaya ini berhasil meningkatkan kinerja Krakatau Baja Konstruksi dengan pencapaian laba konsolidasi subholding Baja Konstruksi mencapai Rp 122 miliar hingga periode September 2021 ini,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, Rabu (6/10/2021).

Silmy Karim menambahkan, pendapatan Krakatau Baja Konstruksi ini meningkat 62,5 persen menjadi sebesar Rp 3,9 triliun hingga September 2021. Catatan ini meningkat dari sebelumnya senilai Rp 2,4 triliun di periode yang sama tahun 2020.

“Walaupun di masa pandemi, secara keseluruhan kinerja Krakatau Baja Konstruksi meningkat,” tambah Silmy.

Informasi, produk dari Krakatau Baja Konstruksi ini diantaranya baja profil (H dan I beam), baja tulangan beton, termasuk baja siku, pipa baja spiral, pipa baja Electric Welding Resistance (ERW), serta produk-produk jadi seperti tower, jembatan baja, bangunan baja, tiang listrik baja, dan lain-lain.

Sedangkan produk baja hilirnya yaitu Welded I Beam & H Beam, Custom Plate, baja ringan Galvalume berupa rangka atap Kanal C maupun Reng Asimetris, pelat talang, pipa Hollow, dan atap.

 


Rencana IPO di 2022

Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Selanjutnya, Silmy mengungkap rencana pengembangan Krakatau Baja Konstruksi. Rencananya, perusahaan ini akan menerbitkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) atau menggandeng mitra strategis pada tahun 2022.

“Kedua pilihan rencana tersebut diharapkan akan menarik minat investor atau mitra strategis karena kinerja Krakatau Baja Konstruksi telah mengalami peningkatan tajam setelah dilakukan proses transformasi,” tambah Silmy.

Selain itu, proyek infrastruktur di Indonesia yang bernilai Rp 6.697,5 triliun sepanjang tahun 2020-2023 menjadi sebuah potensi bagi Krakatau Baja Konstruksi untuk mengambil peran penting dalam mendukung pembangunan nasional ke depan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya