Liputan6.com, Jakarta Sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bekerjasama dengan PT Karunia Indo Sejahtera (KIS) selaku bagian dari Agung Sedayu Grup (ASG) dalam rangka pemanfaatan gas bumi untuk kawasan rumah tangga dan komersial di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Kerjasama ini meliputi kawasan Bukit Golf Mediterania (PIK), Kawasan Pantai Maju (Golf Island), Kawasan Pantai Kita (River Walk), Kawasan PIK 2 dan PIK 2 Extenstion.
Kebutuhan gas di kawasan tersebut akan dilayani secara bertahap mulai 2022 mendatang dengan perkiraan sekitar 3 juta m3 per bulan.
Advertisement
Kerjasama diresmikan dengan penandatanganan Heads Of Agreement (HOA) yang diwakili oleh Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz, Direktur Agung Sedayu Group Restu Mahesa dan Yohanes Edmond Budiman pada Rabu, (6/10/2021).
Faris Azis mengungkapkan, penyaluran gas bumi di kawasan perumahan milik KIS jadi bagian dari target perseroan untuk memperluas pengembangan jargas dan mencapai target 4 juta SRT.
"Dalam menjalankan penugasan membangun jargas, PGN tidak bisa berjalan sendiri sehingga kami berinisiatif untuk bekerjasama dengan developer, yang diharapkan menjadi lifestyle baru yang bisa dihadirkan di kawasan perumahannya dan dapat menjadi role model bagi provinsi lain terkait jargas," ujar Faris.
Baca Juga
Â
Pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik
Restu Mahesa menambahkan, pemanfaatan gas bumi ini dapat meningkatkan value produk-produk ASG. Selain itu, juga turut mendukung program langit biru dan untuk meningkatkan akses gas bumi di wilayah DKI Jakarta.
Selain itu, PGN dan KIS juga akan melaksanakan pengembangan pembangkit tenaga listrik dan konversi kendaraan operasional milik KIS dari berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar gas bumi (BBG), serta pengembangan layanan operasi dan pemeliharaan infrastruktur di Kawasan tersebut.
"Kami berharap agar kerjasama ini dapat terus berlanjut. Kami juga sampaikan, bahwa ke depan PGN akan terus menyalurkan gas bumi dengan pemanfaatan moda gas bumi non pipa (beyond pipeline), dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) dan/atau Liquified Natural Gas (LNG) untuk memenuhi kebutuhan gas bumi nasional," tutup Faris.
Advertisement