Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, Pertamina wajib memberikan perhatian terhadap semua unsur dan peralatan safety pasca terjadinya kebakaran pada tangki Pertalite di Kilang Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu (13/11/2021) lalu.
Mamit mengatakan, kejadian itu potensi memberikan dampak cukup besar terhadap Pertamina yang tengah menggarap Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR). Terlebih kedua proyek tersebut membutuhkan investasi yang cukup besar.
Baca Juga
"Saya khawatir ini akan menganggu kepercayaan investor terhadap Pertamina. Pertamina akan dianggap tidak mampu dalam mengelola kilang mereka," kata Mamit kepada Liputan6.com, Selasa (16/11/2021).
Advertisement
Tak hanya dari kalangan investor, dia menambahkan, Pertamina juga bisa mendapat pandangan buruk dari masyarakat lantaran dianggap gagal memberikan pelayanan yang baik.
"Saya kira perlu adanya evaluasi secara keseluruhan termasuk jajaran Direksi KPI atas kejadian yang terus berulang tersebut," ujar dia.
Kendati begitu, Mamit percaya dengan pernyataan yang diberikan Pertamina, bahwa terbakarnya Kilang Pertamina Cilacap tidak sampai mengganggu penyaluran stok BBM, khususnya Pertalite di lingkup Jawa maupun nasional.
"Terkait dengan stok, saya Pertamina sudah menyampaikan tidak perlu khawatir karena stok BBM cukup besar. Pertamina mempunyai comand center yang bisa memantau stock BBM dan LPG secara nasional," ungkapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beri Perhatian
Namun, Mamit tetap meminta agar Pertamina lebih memberikan perhatian terhadap unsur keselamatan di seluruh kilang yang dikelolanya, bukan hanya di Kilang RU IV Cilacap saja.
"Saya kira semua kilang harus mendapatkan perhatian yang sama, karena resiko yang dimiliki pasti juga sama. Makanya audit ini sangat penting, bukan hanya di Cilacap, Balongan, Balikpapan, juga kilang-kilang yang lain seperti Dumai, Plaju dan Kasim," imbuhnya.
Advertisement