Total Kasus COVID-19 di Indonesia 4,2 Juta, Bagaimana Antisipasi Saat Nataru?

Satgas COVID-19 secara bertahap terus memantau dari tingkat pusat sampai tingkat provinsi, kabupaten, dan posko desa kelurahan serta berkoordinasi dengan seluruh lapisan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Des 2021, 16:30 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 16:30 WIB
FOTO: Mengintip Tower 8 Wisma Atlet Pademangan untuk Isolasi Pasien OTG COVID-19
Petugas mengenakan hazmat saat menyiapkan tempat tidur di Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Koordinator Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Marinir M. Arifin mengatakan soal alternatif Tower 8 Wisma Atlet Pademangan untuk pasien OTG COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencatat penambahan 133 kasus COVID-19. Dikutip dari laman Covid19.go.id, Selasa (21/12/2021), Total jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia kini mencapai 4.260.677.

4.111.835 pasien positif dinyatakan sembuh atau mencapai 96,5 persen, sementara pasien yang meninggal mencapai 144.013 atau 3,4 persen, dengan penambahan 11 orang yang meninggal dunia.

Dari 34 provinsi, 864.644 orang positif COVID-19 di DKI Jakarta, diikuti Jawa Barat berada di urutan kedua dengan 708.607 kasus.

Kasus tertinggi ketiga Corona berada Jawa Tengah dengan jumlah kumulatif 486.760 orang.

Kemudian, kasus tertinggi keempat dan kelima adalah di Jawa Timur dengan jumlah kumulatif 399.900 serta Kalimantan Timur 158.309 orang.

Lalu, kasus kematian akibat COVID-19 tertinggi pertama adalah Jawa Tengah sebanyak 30.266 jiwa, Jawa Timur 29.725 jiwa, Jawa Barat 14.750 jiwa, DKI Jakarta 13.603 jiwa, dan Kalimantan Timur 5.457 jiwa.

Sementara untuk capaian vaksinasi, sebanyak 151.775.597 orang telah disuntik vaksin dosis pertama, dan 107.180.178 orang telah menerima suntikan dosis kedua. 

Data survei Balitbang Kemenhub, batalnya PPKM level 3 berpotensi 7,1 persen atau 11 juta orang bakal bepergian di libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

"Data survei yang dilakukan Balitbang Kemenhub, dengan dibatalkannya PPKM level 3 di seluruh Indonesia terhadap potensi sebesar 7,1 persen atau 11 juta orang yang akan melakukan perjalanan pada momen Natal dan Tahun Baru," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin, 20 Desember 2021.

Sandiaga menambahkan pada hari Minggu lalu, terdapat 800 pergerakan pesawat yang lepas landas dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Jumlah tersebut 65 persen dari puncak sebelum pandemi COVID-19, yakni 1.200 pergerakan pesawat saat normal.


Masyarakat yang Bepergian Saat Nataru Diminta Tak Abaikan Prokes

FOTO: Kesibukan Tim Medis Bawa Pasien COVID-19 ke Wisma Atlet
Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Meski masyarakat sudah diperbolehkan bepergian saat momen libur Nataru, Menparekraf Sandiaga Uno berpesan agar protokol kesehatan dipastikan diimplementasikan secara ketat dan disiplin.

Menparekraf menyampaikan, pihaknya bersama Satuan Tugas Penanganan COVID-19 secara bertahap terus memantau dari tingkat pusat sampai tingkat provinsi, kabupaten, dan posko desa kelurahan serta berkoordinasi dengan seluruh lapisan.

"Kami baru saja melakukan peninjauan langsung dari terminal 2 dan 3, tercatat diantisipasi puncak dari pelaku perjalanan akan terjadi di minggu-minggu ini," kata Sandiaga Uno.

Sandiaga juga mengajak seluruh lapisan untuk saling mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Pencegahan ini merujuk pada prediksi meningkatnya pergerakan para pelaku perjalanan di libur Nataru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya