Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencatat penambahan 216 kasus COVID-19 pada Selasa sore (21/12) WIB. Dikutip dari laman Covid19.go.id, Selasa (21/12/2021), total jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia kini mencapai 4.260.893.
Sebanyak 4.112.040 pasien positif dinyatakan sembuh atau mencapai 96,5 persen, sementara pasien yang meninggal mencapai 144.024 jiwa atau 3,4 persen, dengan penambahan 11 orang yang meninggal dunia.
Baca Juga
Dari 34 provinsi, 864.644 orang positif COVID-19 di DKI Jakarta, diikuti Jawa Barat berada di urutan kedua dengan 708.607 kasus.
Advertisement
Kasus tertinggi ketiga Corona berada Jawa Tengah dengan jumlah kumulatif 486.753 orang.
Kemudian, kasus COVID-19 tertinggi keempat dan kelima adalah di Jawa Timur dengan jumlah kumulatif 399.885 serta Kalimantan Timur 158.304 orang.
Sementara untuk capaian vaksinasi, sebanyak 152.596.517 orang telah disuntik vaksin dosis pertama, dan 107.706.013 orang telah menerima suntikan dosis kedua.Â
Di hari yang sama, pemerintah juga mengumumkan akan menambah ruang karantina bagi warga negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA) yang akan masuk Indonesia.
Langkah tersebut adalah untuk mengantisipasi membludaknya lokasi karantina yang ada saat ini.
"Kita akan melihat perkembangan dalam satu minggu terakhir ini apabila itu meningkat maka tanggal satu kemungkinan kita akan melakukan penambahan jumlah tempat karantina," kata Menteri Perhubungan Budi Karta Sumadi dalam Rapat Tingkat Menteri tentang Persiapan Libur Natal dan Tahun Baru, secara virtual, dikutip Selasa (21/12/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penambahan Masa Karantina
Selain menambah lokasi, pemerintah juga mengungkapkan rencana untuk menambah masa karantina bagi WNI maupun WNA yang datang dari luar negeri.Â
Diketahui bahwa saat ini, masa karantina yang berlaku selama 10 hari. Pemerintah membuka opsi menambah menjadi 14 hari.
Adapun penambahan masa karantina tersebut sebagai upaya mencegah masyarakat yang berkeinginan melakukan perjalanan ke luar negeri. Di samping itu, pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berada di dalam negeri saja, mengingat varian virus omicron meningkat di beberapa negara.
"Oleh karenanya kita menyarankan untuk tidak ke luar negeri karena nanti dalam beberapa hari ini terjadi suatu peningkatan omicron yang sedemikian atau jumlah yang terpapar itu banyak," kata Menhub.
Advertisement