Ketua OJK Blak-blakan soal Solidnya Lembaga Keuangan di Indonesia

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkap perbedaan Indonesia dengan negara lain.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 29 Okt 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2022, 20:00 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam konferensi pers, Rabu (20/7/2022).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam konferensi pers, Rabu (20/7/2022).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkap perbedaan Indonesia dengan negara lain. Khususnya dalam aspek kerja sama antar lembaga di dalam negeri.

Hal ini menurutnya menjadi corak tersendiri bagi Indonesia. Bahkan, Mahendra Siregar menyebut kolaborasi antar lembaga atau industri jasa keuangan jadi satu hal yang tak terpikirkan di negara lain.

"Sinergi antara perusahaan keuangan maupun yang bukan, dalam konteks yang lain sebenarnya bersaing ketat dalam industri yang memang kompetitif justru bersinergi dan berkolaboroasi bersama, itu wide unthinkable untuk di negara lain," katanya dalam Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2022 di Central Park, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

"Untuk di negara kita, ya rupanya biasa, dan ini kan yang kesekian kalinya, apalagi kemudian sinergi kolaborasinnya bersama-sama regulator, makin tidak terbayangkan lagi di tempat lain. Dan tiga-tiganya hadir," imbuh Mahendra.

Salah satu yang menjadi contoh adalah gelaran Financial Expo 2022 yang digelar bersama Bank Indonesia, OJK, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ketiga lembaga ini bisa bergandengan untuk mengejar peningkatan ekonomi nasional.

"Logo di depan ini kan OJK, BI, LPS ya wajar saja kita melihaatnya. Ini juga yang menyebabkan mungkin ya dan kita tentu berdoa ke depan sinergi seperti ini juga bisa membantu kita menavigasi dari perkembangan situasi perekonomian globala yang makin sulit," paparnya.

 


Menyentuh Langsung Masyarakat

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam peluncuran Mobil SiMolek di Karanganyar, Minggu (23/10/2022).
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam peluncuran Mobil SiMolek di Karanganyar, Minggu (23/10/2022).

Lebih lanjut, Mahendra mengungkap kalau di negara lain kolaborasi serupa jarang terjadi. Maka, berdampak pada ekonomi negara tersebut yang tergoncang.

"kita lihat di beberapa negara kontradiksi statement antara satu regulator dengan yang lain, policy maker dengan regulator, ataupun bank sentral, menyebabkan kegoncangan banyak dalam perekonomiannya," ungkapnya.

Jauh berbeda dengan itu, Indonesia malah melakukan kolaborasi yang bisa menyentuh langsung masyatakar. Sehingga berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat.

"Di kita malah melakukan kegiatan yang masuk ke masyarakat grassroot dan justru mengundang seluruh pihak bersinergi yang seperti itu. Ini kita memang biasa ya, tapi ini di tempat lain adalah luxury," paparnya.

 


OJK Ngantor di IKN Nusantara

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sering dan berulang kali menyebutkan ekonomi dunia akan gelap di 2023. Tidak ada yang memprediksi apa yang akan terjadi tahun depan.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkap pihaknya akan berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sejak hari pertama dijadikan ibu kota baru. Dia juga mengajak seluruh lembaga jasa keuangan juga ikut berkantor di tempat tersebut.

Hal ini diungkapkannya pasca melakukan sejumlah kunjungan ke wilayah Kalimantan Timur beberapa waktu belakangan. Termasuk dalam meninjau calon ibu kota baru yang akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia.

"Pada saat perjalanan kami ke beberapa tempat tadi, kebetulan juga dan memang dengan sengaja, sempat meninjau ibu kota negara yang baru, Nusantara, dan komitmen kami, OJK akan berkantor disana hari pertama IKN menjadi ibu kota negara," kata dia dalam Puncak Bulan Inklusi Keuangan di Central Park Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

 

 


Hasil Kerja Sama

Logo OJK. Liputan6.com/Nurmayanti
Logo OJK. Liputan6.com/Nurmayanti

Dia mengatakan, salah satu landasannya adalah adanya kerja sama yang apik antara berbagai lembaga yang telah dibangun. Hal ini menurutnya bisa dilanjutkan dengan pada industri jasa keuangan untuk berkantor di IKN.

"Saya tidak berharap lain kecuali semua industri jasa keuangan juga berkantor di IKN sejak hari pertama," ujarnya.

Bukan tanpa alasan, Mahendra mengatakan rencana itu sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian di Kalimantan Timur. Menurutnya, kawaasan itu punya potensi mendorong ekonomi nasional lebih besar lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya