Hadiri B20 Summit, Jokowi Tawarkan Pengusaha Dunia Investasi di Kaltara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para CEO top dunia yang berpartisipasi di acara B20 Summit Indonesia 2022 dan KTT G20 Bali

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Nov 2022, 18:06 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2022, 18:06 WIB
Jokowi tinjau lokasi KTT G20 di Bali. (dok. Setpres)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia siap menerima para tamu dan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) yang akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022. Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau secara langsung sejumlah tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan KTT G20, Selasa (8/11/2022).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para CEO top dunia yang berpartisipasi di acara B20 Summit Indonesia 2022 dan KTT G20 Bali untuk menanamkan modalnya di Tanah Air, dengan melakukan investasi di program hilirisasi yang tengah digerakan Pemerintah RI.

Dalam hal ini, Jokowi membeberkan maksud Indonesia melakukan program hilirisasi dengan menyetop ekspor bahan mentah dari dalam negeri. Tujuannya, agar bisa mendapatkan nilai tambah lebih besar, sehingga memberikan pendapatan bagi negara, hingga penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Itu sudah kita mulai dengan nikel dalam rangka membangun sebuah ekosistem besar EV battery, baterai listrik untuk mobil listrik," ujar Jokowi saat menutup rangkaian acara B20 Summit Indonesia 2022, Senin (14/11/2022).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menceritakan pengalamannya mengajak Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese untuk menciptakan industri kendaraan listrik (EV Battery) di Indonesia.

"Saya hanya menawarkan kepada Prime Minister Anthony Albanese, di Australia ada litium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah menjadi baterai mobil listrik. Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese untuk litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja," ungkapnya.

Jokowi mengatakan, program hilirisasi ini pun sejalan dengan langkah menjemput ekonomi hijau yang banyak disuarakan. Terlebih, potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia disebutnya sangst besar.

"Potensi energi baru terbarukan di Indonesia itu sangat besar. Aada potensi 434 ribu megawatt, baik dari hidropower, baik dari geotermal, baik dari solar panel, baik dari angin, semuanya ada," paparnya.

 

Kesempatan Investor

Jokowi dan Joe Biden Bertemu Jelang KTT G20 di Bali
Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden Nusa Dua, Bali (14/11/2022). Pertemuan digelar menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. (AFP/Saul Loeb)

Menurut dia, ini jadi kesempatan bagi para investor top global untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia. Tak hanya membawa investasi, tapi juga mengangkut teknologi ke Tanah Air untuk bersama-sama membangun ekonomi hijau di Indonesia.

"Dan, kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara, 30 ribu hektare lahan untuk green industrial park yang nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia," tuturnya.

"Karena di dekat kawasan itu ada Sungai Kayan yang bisa memproduksi energi bersih, energi hijau sebesar 13 ribu megawatt, yaitu hidropower," pungkas Jokowi.

Jokowi di B20 Summit 2022: Indonesia Jadi Titik Terang saat Ekonomi Dunia Suram

Jokowi Buka Pertemuan P20
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan the 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (6/10/2022). P20 merupakan forum yang delegasinya terdiri atas parlemen dari seluruh negara G20 dan diselenggarakan dalam satu rangkaian KTT G20, dalam forum tersebut DPR RI yang menjadi tuan rumah mengusung tema ‘Stronger Parliament for Sustainable Recovery'. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan keberhasilan Indonesia mengatasi krisis ekonomi yang terjadi saat ini, ketika negara-negara dunia tengah berada di titik suram. Hal itu diucapkan saat menutup rangkaian acara B20 Summit Indonesia 2022 jelang KTT G20 Bali, Senin (14/11/2022).

RI 1 bercerita, pada Januari 2022, ia sempat berbicara di depan forum B20 pada awal masa tugasnya. Kala itu masih masuk masa pandemi Covid-19, dan Jokowi mendesak agar pelaku usaha tida putus asa.

"Bulan Januari yang lalu saya berbicara di depan B20 pada awal masa tugasnya. Masih pandemi berat saat itu, saya menyampaikan bahwa di setiap kesulitan, bahwa di setiap tantangan pasti ada peluang. Jangan pesimis, titipan saya saat itu saya ingat, jangan pesimis," tegas Jokowi.

Sekitar 10 bulan berselang, krisis pandemi perlahan mulai mereda, namun tergantikan oleh konflik geopolitik yang turut menyebabkan terjadinya krisis pangan, krisis energi, hingga keuangan.

Namun, Jokowi bersyukur pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2022 masih konsisten naik jadi 5,44 persen, dan berlanjut pada kuartal III 2022 yang menguat jadi 5,72 persen.

"Inflasi juga bisa kita kelola di angka di September karena kenaikan harga BBM, naik menjadi 5,9 persen. Tetapi di bulan Oktober inflasi kita sudah bisa turun lagi di angka 5,7 persen," ungkapnya.

Capaian tersebut lantas mendapat pengakuan dari Managing Director IMF Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva, yang memuji perolehan Indonesia kala situasi ekonomi dunia tengsh dilanda kegelapan.

"Managing director dari IMF Kristina menyampaikan, bahwa Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Oleh sebab itu, perlu strategi besar yang sudah sering saya sampaikan itu secara konsisten itu terus kita jalankan," tuturnya.

Infografis KTT G20 Bali Tanpa Putin & Zelensky, Daftar Hadir Pemimpin Negara
Infografis KTT G20 Bali Tanpa Putin & Zelensky, Daftar Hadir Pemimpin Negara (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya