Banyak Pedagang Tradisional Belum Go Digital, Ada Solusi?

Di tengah maraknya digitalisasi pedagang tradisional, masih banyak pedagang yang belum merasakan manfaat dari platform digital secara optimal.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2022, 20:50 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 20:40 WIB
BI Prediksi Inflasi Oktober Capai 0,05 Persen
Pedagang beraktivitas di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Realisasi inflasi tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sejalan dengan dampak penyesuaian harga BBM terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak dan inflasi kelompok harga diatur Pemerintah yang tidak sebesar prakiraan awal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah maraknya digitalisasi pedagang tradisional, masih banyak pedagang yang belum merasakan manfaat dari platform digital secara optimal.

Untuk itu, para pelaku bisnis UKM perlu memiliki literasi digital yang baik. Berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2021, indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada di angka 3,49.

Angka tersebut menempatkan Indonesia dalam kategori sedang, dengan bentang skor indeks dari 0 hingga51. Sedangkan pemerintah menargetkan 30 juta UKM akan go digital di tahun 20242. Tentunya fakta ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah terkait literasi digital yang harus dilakukan stakeholders, baik para pelaku UKM maupun para penyedia layanan bisnis digital.

Sebagai partner pertumbuhan UKM, GudangAda, penyedia ekosistem digital yang inklusif memastikan para pedagang dapat memaksimalkan solusi bisnis berbasis platform digital.

Salah satu wujud komitmen GudangAda adalah dengan mengadakan lokakarya bisnis digital bagi mitra bisnis UKM di 49 kota di Indonesia, yang terselenggara sejak September hingga Oktober 2022. Lokakarya Di tahun ini menyambangi beberapa kota antara lainadalah Bandung, Sukabumi, Cirebon, Singkawang, Palembang, Bukittinggi, Pematang Siantar, Banyuwangi, Kendari, Ambon, dan banyak lagi.

Founder & CEO GudangAda Stevensang mengatakan bahwa GudangAda memiliki misiuntuk meningkatkan daya saing pelaku bisnis UKM.

“Agar para pelaku bisnis UKM dapatmengembangkan bisnis menggunakan solusi digital, mereka juga perlu memiliki literasidigital yang baik. Dengan pemahaman mendalam tentang fitur dan layanan bisnis platformdigital, kemampuan menggali potensi dan informasi yang dimiliki oleh platform digitalhingga kecermatan memilih platform digital yang aman untuk mendorong usaha mereka, kami yakin para pedagang tradisional dapat menjalankan bisnis dengan lebih efisien dansustainable," kata dia.

"Karena itu kami berinisiatif melaksanakan program edukasi secara langsung kelebih dari 750 pedagang di 49 kota. Program ini kami harapkan dapat meningkatkan dayasaing para pedagang ke depan lewat literasi digital yang lebih kuat”, jelas Stevensang.

 

Literasi Digital

Ilustrasi Internet, Digital, Gaya Hidu Digital
Ilustrasi Internet, Digital, Gaya Hidu Digital. Kredit: Nattanan Kanchanaprat via Pixabay

Lokakarya bisnis digital yang mengangkat tema “Go Digital, Grow Bigger & Ready for theFuture” ini tak hanya mengajak para pedagang untuk mempunyai pemahaman lebihmendalam tentang pentingnya literasi digital tapi juga memberikan informasi seputarkeunggulan layanan solusi digital terintegrasi milik GudangAda.

Mulai dari GudangAda Marketplace yang bisa membuka akses ke pasar yang lebih luas dan menawarkan harga barang yang kompetitif hingga GudangAda Solusi yang memudahkan para pedagang mengelola operasional harian toko dan manajemen stok barang dagangan.

Semenjak diluncurkan di Agustus 2022, GudangAda Solusi telah digunakan oleh lebih dari 9.000pedagang grosir mitra GudangAda untuk mengatur operasional toko mereka secara digital, dengan total omzet mencapai Rp 250 miliar.

Tidak hanya itu, GudangAda juga mendorong para pedagang untuk memanfaatkan fitur GudangAda Logistik sebagai solusi jasa antar barang dengan berbagai pilihan layanan pengiriman dan sistem pembayaran.

 

Pengalaman Pelaku UKM

Transformasi Digital
Ilustrasi transformasi digital. Dok: mojix.com

Di setiap kota yang dikunjungi dalam rangkaian lokakarya ini, GudangAda juga berkesempatan mendengarkan langsung pengalaman yang dilalui para pelaku usaha UKM.Tentang apa saja kendala yang mereka alami dalam keseharian usaha dan bagaimana mereka bisa beradaptasi dengan teknologi terkini.

Tentunya insight yang didapat ini sangat bermanfaat bagi GudangAda dalam mengembangkan layanan dan inovasi terbaik di masadepan untuk semakin mempermudah pelaku UKM menjalankan bisnis mereka.

Salah satu pedagang grosir yang menggunakan solusi digital GudangAda, Adi Suryadi, menjelaskan bahwa setelah menggunakan GudangAda omzetnya naik lebih dari 300 persendalam 3 bulan.

“GudangAda telah membuka akses kepada pasar yang lebih luas bagi bisnis saya dan keluarga. Selain itu, urusan pengiriman menjadi lebih praktis dengan GudangAdaLogistik sehingga operasional usaha dapat berjalan dengan mudah”, jelas Adi.

“Melalui berbagai program edukasi dan apresiasi kami berharap para pedagang lebih termotivasi dalam menjalankan bisnis. Ke depan, GudangAda akan terus menghadirkan inovasi yang memberdayakan pemain rantai pasok serta secara konsisten mendorong transformasi digital UKM," tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya