Mendag: E-Commerce Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan peran sektor perdagangan online sangat penting sekali dalam menunjang pertumbuhan ekonom

oleh Tira Santia diperbarui 08 Des 2022, 12:40 WIB
Diterbitkan 08 Des 2022, 12:40 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam Kick Off Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2022
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam Kick Off Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2022, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan peran sektor perdagangan online sangat penting sekali dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi tetap stabil.

Hal itu disampaikan Mendag dalam Kick Off Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2022, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Mendag sangat bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72 persen pada kuartal III tahun 2022 secara year on year. Selain itu, angka inflasi di Indonesia juga masih rendah dibanding negara lain yakni 5,4 persen.

“Kita juga syukuri pertumbuhan ekonomi kita kebalikan dari inflasi. kalo inflasi 5,7 Sekarang 5,4 turun, tapi pertumbuhan ekonomi naik ya ada 5,4 jadi 5,7 persen berarti ekonomi kita tumbuhnya lebih bagus gitu,” ujarnya.

Tentu, pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terjaga stabil tak terlepas dari peran sektor perdagangan, termasuk perdagangan online seperti e-commerce.

“Peran sektor perdagangan termasuk didalamnya marketplace online ini penting sekali untuk menunjang pertumbuhan dan inflasi yang terjaga itu,” katanya.

 

Perilaku Belanja Berubah

Ilustrasi Belanja Online, e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online
Ilustrasi Belanja Online, e-Commerce, eCommerce, Online Marketplace, Bisnis Online

Apalagi semenjak adanya pandemi covid-19, perilaku masyarakat dalam berbelanja berubah ke arah online dibanding online. Hal itu yang membuat penjualan di sektor perdagangan tumbuh pesat, didukung setiap tahunnya selalu diselenggarakan Harbolnas.

“Apalagi kemarin covid, Waduh ini memang semua semua kan belanjanya tidak hanya harbolnas saja hari-hari sudah online,” ungkap Mendag.

Berdasarkan data Harbolnas tahun 2018 sampai tahun 2021, trend transaksinya meningkat. Tahun 2021 transaksi mencapai Rp 18,1 triliun meningkat 56 persen dari tahun sebelumnya 2020.

 

Konsumsi Produk Lokal

Rencana BEA Materai untuk Belanja Daring
Warga mengenakan ponsel mencari barang yang ingin dibeli di platform digital di Jakarta, Rabu (15/6/2022). Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan berencana menarik bea meterai Rp10 ribu untuk pelanggan platform digital termaksuk belanja online di e-commerce, untuk di atas pembelian Rp5 juta rupiah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, Harbolnas juga mampu mencatatkan konsumsi produk lokal sebesar Rp 8,5 triliun pada 2021 meningkat hampir 40 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Ini UMKM senang, dan kita bahagia juga karena konsumsi produk lokal pada gelaran harbolnas pun angkanya terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Mendag.

Oleh karena itu, Kemendag mengapresiasi, mendukung dan ikut membantu mensukseskan harbolnas Tahun 2022 ini, dengan harapan dapat terus meningkatkan konsumsi dalam negeri. Karena jika konsumsi meningkat, maka secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Jadi, dari kalau kita dari 5,4 persen (pertumbuhan ekonomi) naik ke 5,7 persen. Artinya, belanjanya naik. Program harbolnas merupakan kerjasama antara pemerintah, pelaku industri digital dengan tujuan menjaga konsumsi domestik yang menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya