Rupiah Bergerak Stabil di Tengah Gejolak Pasar

Rupiah melemah 10 poin atau 0,06 persen ke posisi 15.607 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.597 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 11:00 WIB
Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa diperkirakan bergerak stabil. Gerak nilai tukar rupiah mampu bertahan di tengah pasar global yang kurang kondusif.

Pada Selasa (21/12/2022), rupiah melemah 10 poin atau 0,06 persen ke posisi 15.607 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.597 per dolar AS.

"Kami memprediksi rupiah akan bergerak stabil di rentang Rp15.550-Rp15.650 per dolar AS hari ini," kata Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi dikutip dari Antara.

Kondisi di pasar global masih belum kondusif. Kekhawatiran terhadap resesi ekonomi di Amerika Serikat tahun depan menyebabkan aksi jual di pasar saham, komoditas, maupun obligasi global semalam.

Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun naik 10 basis poin (bps) menjadi 3,58 persen. Hal serupa juga terjadi di Eropa di mana yield obligasi 10 tahun kembali naik 5 bps menjadi 2,2 persen.

Aksi jual yang lebih besar terjadi di pasar obligasi negara berkembang. Indeks EMBI dalam denominasi mata uang lokal maupun dalam dolar AS tercatat turun masing-masing 0,5 persen.

Di tengah sentimen negatif global, harga minyak dunia tercatat naik sebesar 1 persen untuk minyak mentah Brent menjadi 79,8 dolar AS per barel dan 1,2 persen untuk minyak mentah WTI menjadi 75,2 dolar AS per barel.

Kenaikan harga minyak tersebut dipicu oleh optimisme investor terhadap prospek relaksasi kebijakan penguncian atau lockdown di Tiongkok.

Sementara itu, Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 5 persen.

Pemangkasan itu didasarkan pada pengetatan kebijakan moneter dalam bentuk kenaikan suku bunga yang masih akan terus berlanjut pada awal tahun depan serta kebijakan fiskal untuk mencapai target defisit fiskal 2023 yang kurang dari minus 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tegas! Rupiah Digital Tak Akan Gantikan Uang Fisik

FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, belakangan topik kehadiran rupiah digital hangat menjadi perbincangan. Ini setelah Bank Indonesia (BI) menerbitkan lembar putih (White Paper) desain Rupiah Digital dalam Pertemuan Tahunan BI pada 30 November lalu.

Ternyata banyak publik yang masih bertanya apakah penerbitan Rupiah Digital di masa depan akan menggantikan uang fisik (kartal)?

Melalui Postingan resmi akun instagram Bank Indonesia bahwa uang fisik tidak akan digantikan uang digital, Pada Senin (12/12/2022).

Uang Digital prinsipnya adalah uang dengan pembayaran seperti biasanya. Hanya saja perbedaanya bentuknya seperti uang digital. 

3 jenis bentuk uang dan apa yang membedakan?

Bank Indonesia mengeluarkan 3 jenis bentuk uang dalam pembayaran yang sah yaitu : Uang Fisik (Kartal), Uang berbasis Rekening, Uang berbasis digital.

Dalam keterangan melalui akun instagram Bank Indonesia ada 3 jenis bentuk uang yang dikeluarkan tersebut. 

Sebagai bukti pembayaran yang sah ketiganya punya fungsi yang sama yaitu bisa digunakan untuk alat tukar (Medium of Change), satuan hitung (Unit of Account), dan alat penyimpanan nilai (Store of Value).

Dalam penggunaan uang berbasis digital ini Bank Indonesia memudahkan penggunaan transaksi melalui dunia metaverse.


Kenapa BI Perlu Uang Digital?

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang bahwa: Pertama, BI merupakan satu- satunya otoritas yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang berbentuk fisik maupun digital.

Kedua, memudahkan transaksi digital di masa depan. Dan yang ketiga, untuk memudahkan kebutuhan kerja sama Internasional.

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona
Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya