Liputan6.com, Jakarta Timor Leste tahun ini akan resmi bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Dengan demikian, jumlah anggota negara ASEAN menjadi 11 yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste.
Baca Juga
“ASEAN 10 negara tahun ini akan tambah 1 yakni Timor Leste,” Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo di Hotel Hilton, Nusa Dua, Bali, Senin (27/3).
Advertisement
Rencananya negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia ini akan resmi menjadi bagian dari ASEAN pada September 2023. “Jadi kita resmi menjadi 11 negara dan akan di-officially join di bulan September di Labuan Bajo,” kata dia.
Meskipun baru akan bergabung secara resmi pada September mendatang, namun perwakilan Timor Leste sudah mengikuti berbagai rangkaian acara ASEAN Summit 2023.
“(Timor Leste) akan menjadi peserta untuk setiap pertemuan tahun ini,” katanya.
Peta Jalan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia menyiapkan peta jalan atau roadmap Timor Leste sebagai keanggotaan penuh negara Asean. Status Indonesia sendiri merupakan Ketua Asean pada tahun 2023.
"Roadmap untuk keanggotaan penuh sedang dipersiapkan dipimpin oleh Indonesia sebagai ketua Asean," kata Jokowi saat jumpa pers bersama PM Timor Leste Taur Matan Ruak di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (13/2).
Menurut Jokowi, secara prinsip Timor Leste telah diterima sebagai anggota Asean. Timor Leste juga telah mengikuti sejumlah pertemuan Asean sebagai observer.
"Timor leste telah mengikuti pertemuan pertemuan Asean dengan status sebagai observer termasuk pertemuan para Menlu Asean awal Februari yang lalu," ucapnya.
Advertisement
Bos Kadin Indonesia Ingin Jadikan UMKM Raja di ASEAN
Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menilai, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memegang peran sangat penting. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di tingkat ASEAN.
Sebagai contoh di Indonesia, Arsjad menyebut UMKM jadi kontributor paling dominan terhadap ekonomi di Tanah Air, sampai penyedia lapangan kerja hingga 97 persen.
"Ini gambar yang sama juga ada di ASEAN. Mungkin agak berbeda sendiri Singapura. Tapi tetap aja, ada yang namanya UMKM ini jadi fondasi ekonomi," ujar Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid saat berbincang dengan Liputan6.com di Magelang, Jawa Tengah, dikutip Minggu (26/3/2023).
Berbekal Keketuaan ASEAN Business Advisory Council (BAC), Bos Kadin Indonesia tersebut ingin pelaku UMKM di setiap negara ASEAN bisa saling terkoneksi. Sehingga menjadi raja dan memperkuat ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
"Di negara lain pun serupa. Jadi ini lah yang jadi fokus utama kita, adalah bagaimana melakukan interkoneksi antara UMKM di setiap negara," imbuhnya.
Dengan memegang peran sebagai Ketua ASEAN-BAC, Arsjad telah menyiapkan sejumlah program. Semisal ASEAN QR Code yang akan menggunakan local currency. Itu juga bakal mengurangi biaya transaksi sampai 2 persen, sehingga turut membantu UMKM.
"Satu contoh lagi, kita kembangkan Wiki Entrepreneurship. Itu juga melakukan interkoneksi antara UMKM di Indonesia dengan UMKM di Malaysia, Thailand dan semuanya, supaya bisa saling order-mengorder," paparnya.
"Ada lagi, bagaimana UMKM ini bisa mendapat akses pinjaman. Nantinya itu di level ASEAN juga kita bawa. Karena itu penting sebagai tools, bagaimana UMKM bisa diperkuat, dan paling penting naik kelas," pungkas Arsjad.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: MErdeka.com