Saham Garuda Indonesia Anjlok, Serikat Karyawan Minta Erick Thohir Turun Tangan

Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero), meminta pemerintah pusat dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan, untuk mengatasi Maskapai Garuda Indonesia.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 25 Mei 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 15:00 WIB
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia
Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero), meminta pemerintah pusat dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan, untuk mengatasi Maskapai Garuda Indonesia. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero), meminta pemerintah pusat dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan, untuk mengatasi Maskapai Garuda Indonesia.

Sikap tersebut dikeluarkan untuk menyikapi kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada perdagangan pasar saham yang terus mengalami penurunan secara signifikan.

"Bahkan menyentuh level terendah senilai Rp51 per lembar saham pada tanggal 19 Mei. Hal ini berpotensi menimbulkan Capital Loss bagi Pemerintah Indonesia, mengingat sudah terjadi penurunan signifikan sebesar 70 persen," tutur Ketua Umum Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero), Dwi Yulianta, dalam siaran tertulisnya, Kamis (25/5/2023).

Level terendah tersebut dibandingkan dibandingkan dengan nilai saham pada Right Issue di akhir bulan Desember 2022 sebesar Rp 196. Saat itu, Pemerintah Indonesia melakukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 Triliun.

"Oleh karena itu, kami dari Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), memohon perhatian dan bantuan Bapak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Erick Thohir, untuk mengambil langkah – langkah strategis dalam memperbaiki kinerja Garuda Indonesia sebagai Flag Carrier Indonesia," katanya.

 

 

Mengintip Persiapan Garuda Indonesia Terbangkan Jemaah Haji 2023

Potret Persiapan Maskapai Garuda Indonesia jelang Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia.
Potret Persiapan Maskapai Garuda Indonesia jelang Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Sebelumnya, akan memberangkatkan jemaah haji 2023 nanti tengah malam, sejumlah persiapan dilakukan oleh maskapai Garuda Indonesia di musim haji 2023.

Bakal ada pembeda yang mengharuskan maskapai tersebut bekerja ekstra mempersiapkan angkutan musim haji tahun ini. Mulai dari jumlah lansia yang lebih banyak, jumlah jemaah yang mulai menyamai tahun 2019 atau sebelum pandemi, sampai desain interior pesawat yang dibuat nyaman untuk para jemaah.

"Untuk musim haji 2023, kami diberi tugas oleh pemerintah, untuk jemaah haji reguler, sebanyak 287 kloter, terdiri dari 104 ribuan jemaah. Makanya kami turunkan 14 pesawat, jenis Boeing 777 dan Airbus A-330," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setia Putra, saat ditemui di Hangar 2 GMF, Bandara Soekarno Hatta, Selasa (23/5/2023).

Penerbangan tersebut berasal dari 9 embarkasih, terdiri dari wilayah Jakarta, Solo, Aceh, Medan, Padang, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar, dan Lombok.

Untuk malam ini, Irfan mengaku, bila dirinya akan melepas kloter dari Solo Jawa Tengah. Sementara, Ade Susardi, Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia akan mendampingi Menteri Agama untuk melepas jemaah dari Bandara Soekarno Hatta.

"Kloter dari Solo akan berangkat nanti malam pukul 00.30, nanti 10 menit setelahnya kloter dari Jakarta baru akan berangkat," kata Irfan.

Menurut Irfan, jumlah jemaah yang diberangkatkan oleh Garuda Indonesia tahun ini lebih banyak selepas pandemi COVID-19. Sebab, saat pandemi atau selama 2,5 tahun lalu tidak memberangkatkan haji.

Lalu tahun lalu, hanya 50 persen atau sekitar 50 ribuan penumpang. Kali ini, meski masih lebih sedikit dari tahun 2019 atau sebelum pandemi, maka jumlahnya sudah mencapai 104 ribuan jemaah.

Terlebih, dari total 104 ribuan jemaah haji tersebut, ternyata 30 persennya berusia lansia atau diatas 65 tahun. Makanya, persiapan dilakukan lebih kepada pelayanan lansia. "Makanya, awak kabin kita berikan pelatihan khusus," kata Irfan.

Profil Penumpang

Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda berada di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari segi pelayanan awak kabin, Irfan memastikan, pihaknya akan mendampingi dari bandara, di dalam pesawat, hingga mendarat di Jeddah atau Madinah.

Sebab, selain lansia, tantangan lainnya adalah, 80 persen calon jamaah haji nantinya baru pertama kali naik pesawat ke luar negeri dan juga berlatarpendidikan SMP atau sederajat.

"Jadi nanti misalnya di atas pesawat itu kan perjalanan jauh, diatas 10 jam, lalu kalau mau pakai toilet, nanti awak kabin akan mengajarkan tanpa harus membuatnya malu," katanya.

Dari segi interior pesawat pun dibuat lebih nyaman, dimana di kelas ekonomi untuk jemaah reguler tersebut, diberikan bantal bergambar onta dan ucapan selamat beribadah haji 2023. Juga terdapat murotal yang disetel untuk menyambut para jemaah di atas pesawat. 

Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia
Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya