Puluhan KRL Baru dan Belasan Retrofit Bakal Manjakan Penumpang KAI Commuter

PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) tengah menyusun rencana pengadaan sarana KRL untuk kebutuhan hingga 2027 mendatang. Mulai dari impor KRL baru, produksi dalam negeri, hingga merombak fasilitas dari unit KRL yang sudah ada.

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Jul 2023, 10:25 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2023, 10:15 WIB
Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak usulan PT KCI untuk mengimpor rangkaian kereta bekas dari Jepang serta meminta perseroan membeli produk dalam negeri dari PT Industri Kereta Api. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) tengah menyusun rencana pengadaan sarana KRL untuk kebutuhan hingga 2027 mendatang. Mulai dari impor KRL baru, produksi dalam negeri, hingga merombak fasilitas dari unit KRL yang sudah ada.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menerangkan, rencana paling dekat adalah mendatangkan tiga rangkaian KRL baru dari Jepang. Ini jadi salah satu solusi sebagai pengganti dari rencana impor KRL bekas yang ditolak pemerintah.

"Mudah-mudahan tahun depan bisa didatangkan dan ini sudah pembahasan teknis (spesifikasi KRL)," kata dia kepada wartawan di Depo KRL Depok, ditulis Rabu (12/7/2023).

Anne memperkirakan proses pengapalan rangakaian KRL itu butuh waktu 14-15 bulan. Mengingat, target penandatanganan kontrak antara KAI Commuter dan pihak Jepang akan berlangsung pada Agustus-September.

"Kita usahakan 14-15 bulan itu, kalau bisa lebih cepat, kereta sudah tiba di sini dan siap dipakai," kata dia.

Sambil berjalan, KAI Commuter pun mulai melakukan perombakan fasilitas atau retrofit dari sejumlah rangkaian KRL. Tercatat akan ada 19 rangkaian KRL yang diretrofit secara bertahap. Prosesnya, hampir berdekatan dengan kedatangan impor KRL baru dari Jepang.

Proses retrofit nantinya akan digarap oleh PT INKA dengan empat rangkaian setiap termin pengerjaan secara kontinyu. Waktu yang dibutuhkan pun sekitar 14-15 bulan.

"Kita sudah mulai dari bulan ini juga, sejalan dengan impor KRL baru, kita asesmen untuk kebutuhan retrofit KRL, ini seperti modernisasi, jadi upaya ini untuk pemenuhan (kebutuhan) sarana kita, akan ada 4 kereta (yang diretrofit) tiap tahun sampai 2027," bebernya.

Pengadaan KRL Baru dari INKA

Tak sebatas itu, Anne mengungkap masih pihaknya juga menjalin kerja sama dengan PT INKA untuk pengadaan KRL baru. Ini dimulai dengan pemesanan tahap awal sebanyak 16 rangkaian KRL yang rencananya akan terpenuhi di 2025-2026 mendatang.

Sementara itu, hingga 2027 rencananya akan ada tambahan 8 rangkaian KRL. Akhirnya, secara total, KAI Commuter akan kedatangan 24 rangkaian KRL baru dari INKA hingga 2027 mendatang. "Jadi di 2025-2026 akan ada 16 trainset baru, yang dikerjasamakan dan dikontrak bareng INKA dengan biaya hampir Rp 4 triliun, di 2027 akan ada tambahan 8 kereta baru," pungkasnya.

 

KRL Impor Datang Tahun Depan

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Hal itu disebabkan masa tunggu antarkereta yang berpotensi menjadi semakin lama, sehingga efeknya stasiun dan kereta akan menjadi semakin padat dan semrawut yang dampaknya dapat mengakibatkan penumpukan lebih dari 200.000 penumpang per hari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) telah mendapat restu untuk mendatangkan 3 rangkaian KRL baru impor dari Jepang. Menurut rencana, KRL baru itu akan tiba di Indonesia pada pertengahan - akhir tahun 2024 mendatang.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menerangkan saat ini pihaknya sedang menyiapkan tahap administrasi. Artinya, tahapan awal untuk memastikan proses impor KRL baru dari Jepang sudah berjalan.

"Ini sudah dalam tahap administrasi untuk pengadaan, mudah-mudahan tahun depan bisa didatangkan, dan ini sudah pembahasan teknis (spesifikasi KRL)," ujar dia kepada wartawan di Depo KRL Depok, ditulis Rabu (12/7/2023).

Anne mengisahkan, tanda tangan kontrak antara KAI Commuter dan pihak dari Jepang ditarget akan berlangsung pada Agustus-September tahun ini. Setelah itu, baru bisa dilakukan pemesanan dan mengurus proses untuk pengapalan 3 rangkaian KRL impor.

 

Butuh 15 Bulan

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Suasana Stasiun Kereta KRL di Stasiun Karet Sudirman, Jakarta, Selasa (2/5/2023). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terancam tidak dapat mengganti 10 unit rangkaian KRL Jabodetabek yang akan pensiun pada tahun 2023 dan 19 unit pada tahun 2024 dikarenakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak usulan PT KCI untuk mengimpor rangkaian kereta bekas dari Jepang serta meminta perseroan membeli produk dalam negeri. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dia menyebut, lama waktu pengapalan sendiri berkisar antara 14-15 bulan. Namun, dia juga memastikan, waktu tersebut adalah waktu terlama untuk bisa segera masuk ke Indonesia dan beroperasi.

"Ya maybe ya (pengapalan di Agustus-September), dengan pembahasan teknis dari bulan ini, satu bulan ini kita proses terus, spesifikasi teknis, mereka harus dapatkan data prasarana kita jadi bisa jadi referensi mereka untuk produksi mereka," bebernya.

Anne menyebut saat ini yang didekati untuk kerja sama impor KRL baru adalah JR East. Menurutnya, ini juga menjadi lanjutan kerja sama yang sudah terjalin. Kendati sudah ada obrolan awal, Anne enggan mengungkap berapa besaran dana yang harus disiapkan untuk mengimpor 3 rangkaian KRL baru tersebut.

"Ada beberapa kerja sama dengan JR (East) ya, tapi poin oentinfnya produksi di Jepang itu ada ekosistemnya. Tapi sampai saat ini yang kita dekati memang JR (East) ya," ungkapnya.

 

Tak Jadi Impor KRL Bekas

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Hanya saja, kata Suryadi, kondisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terancam tidak dapat mengganti 10 unit rangkaian KRL Jabodetabek yang akan pensiun pada 2023 beserta 19 unit pada 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diberitakan sebelumnya, Keputusan impor KRL dari Jepang akhirnya menuai titik terang. Dalam rapat yang dipimipin Menko Luhut, diputuskan untuk impor KRL baru dari Jepang, tidak jadi KRL bekas.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan dalam rapat tersebut setidaknya dihadiri BPKP, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perhubungan.

"Dari hasil rapat rapat yang dilakukan oleh Pak Luhut, keputusannya mengimpor kereta baru tidak bekas," tegas Erick Thohir ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Senin (26/6/2023).

Impor KRL baru dari Jepang ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan jumlah penumpang KRL yang terus mengalami peningkatan.

Erick Thohir juga menegaskan, impor KRL baru ini justru tidak menyalahi Undang-Undang. Karena sesuai aturannya, tidak boleh impor barang bekas dari negara manapun.

"Ya Alhamdulillah, kan kalau baru lebih bagus secara teori. Skarang tinggal permodalan seperti apa. Hail rapat ini tentu akan disampaikan ke Kemenkeu, supaya bisa ada solusi," terang Erick Thohir.

Tidak hanya itu, secara jangka panjang, Erick Thohir juga akan terus menggenjot produksi PT INKA. Maka dari itu, pihaknya saat ini tengah mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk INKA sebesar Rp 3 triliun.

PT INKA harus digenjot produksi gerbong yang dibutuhkan. INKA ini kualitasnya ada dua, pertama memang yang kita miliki selama ini di Madiun. Ada juga yang higher grade, atau produk tingkat lebih tinggi diproduksi di Banyuwangi," pungkas Erick Thohir.

Infografis Journal
Infografis Journal: Jumlah Penumpang KRL di Jabodetabek Tahun 2010-2021 (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya