Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Istana Merdeka di Jakarta, Selasa, 5 September 2023. Ini bukan pertemuan pertama karena sebelumnya pada Mei 2023 Presiden Jokowi juga sempat bertemu dengan Justin Trudeau di Jepang.
Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup ini, Presiden Jokowi dan Trudeau saling bertukar hadiah. Keduanya membicarakan mengenai kerja sama perdagangan. Jokowi pun meminta dukungan dari Justin Trudeau terkait perjanjian kerja sama ekonomi kedua negara.
Baca Juga
Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya menggenjot perdagangan dengan melakukan perjanjian kerja sama yang memudahkan perdagangan antara Indonesia dan Kanada.
Advertisement
Di sela-sela kegiatan ASEAN Economic Minister ke-55 di Semarang beberapa waktu lalu, Mendag juga bertemu dengan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng.
Dalam pertemuan itu, keduanya membahas beberapa agenda, salah satunya terkait penyelesaian perundingan ASEAN Canada FTA (ACAFTA) dan perundingan Indonesia-Canda CEPA (ICA-CEPA).
"Saya melaksanakan pertemuan bilateral dengan Kanada dan mendorong proses Indonesia-Kanada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICE-CEPA) dan ASEAN Perundingan Perdagangan Bebas ASEAN-CANADA Free Trade Agreement (ACAFTA)," ujar Zulhas beberapa waktu lalu.
PM Trudeau Puji Jokowi, Sebut Kepimpinan Indonesia di Kawasan Sangat Berpengaruh
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dalam pertemuan bilateral antara Jokowi dengan Justin Trudeau, di Istana Merdeka, Trudeau menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia di kawasan yang dinilai cukup berpengaruh.
"Perdana Menteri Trudeau juga mengatakan bahwa kepemimpinan Indonesia di kawasan sangat terasa dan sangat diapresiasi. Terasa sekali pada saat tahun lalu Indonesia menjadi Ketua G20 dan tahun ini menjadi ketua dari ASEAN," kata Retno Marsudi.
Selain itu, Jokowi dan PM Trudeau membahas terkait kemitraan strategis ASEAN-Kanada yang akan segera diluncurkan dan berharap dapat segera ditindaklanjuti dengan hasil kerja sama yang konkret.
Bahkan, kedua pemimpin juga sangat puas dengan kenaikan perdagangan bilateral yang cukup tinggi pada tahun 2022 silam.
"Kenaikan perdagangan 37 persen dan ini sudah melampaui nilai sebelum pandemi. Selain itu, kedua pemimpin juga sepakat untuk mengupayakan agar negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement dapat selesai akhir tahun depan, akhir tahun 2024," ungkap Retno.
Menurut dia, Jokowi juga menyambut baik pembentukan gugus tugas bilateral yang diharapkan dapat segera menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan yang telah dibahas oleh kedua pemimpin.
Jokowi mendorong Pension Fund untuk berinvestasi di Indonesia, terutama pada sejumlah proyek infrastruktur strategis di Indonesia, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan bandara hijau di Kalimantan Utara.
"Kedua pemimpin juga bicara mengenai pentingnya kerja sama untuk ketahanan pangan dan saat ini BUMN Indonesia sedang menjajaki kerja sama pengadaan potas dan juga joint venture dengan perusahaan Kanada dan Presiden sangat mengharapkan agar hal ini dapat segera terealisasi," jelas Retno. Â
Advertisement
Bahas Sertifikasi Halal
Jokowi dan PM Trudeau turut membahas kerja sama terkait sertifikasi halal. Terkait kerja sama critical mineral, Jokowi menyampaikan harapan agar Kanada mendukung kebijakan hilirisasi industri yang sedang dijalankan Indonesia.
"PM Trudeau juga mengatakan dukungannya terhadap aplikasi Indonesia di dalam OECD dan tentunya PM (Trudeau) juga akan bicara dengan anggota OECD lagi untuk memberikan konsiderasi atau pertimbangan yang positif terhadap aplikasi Indonesia di OECD," tutur Retno.
Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
 Â