Menteri PANRB: Digitalisasi Bikin Target Pembangunan 47 Tahun Bisa Dicapai Hanya dalam 7 Tahun

China mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan dalam 5 tahun juga dengan inklusif finansial atau digitalisasi.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Sep 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2023, 12:30 WIB
Menteri PANRB Azwar Anas saat memimpin rapat perdana usai libur Idulfitri 1444 H, di Kantor Kementerian PANRB, Rabu (26/04).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas membeberkan beberapa contoh kemajuan ekonomi yang didorong oleh digitalisasi di sejumlah negara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas membeberkan beberapa contoh kemajuan ekonomi yang didorong oleh digitalisasi di sejumlah negara.

“Kita dapat melihat dampak digitalisasi terhadap pembangunan yang sudah terjadi di berbagai negara memberikan pengajaran kepada kita. India misalnya mencapai target pembangunan dalam 47 tahun tetapi dapat dicapai hanya dalam 7 tahun,” ungkap Menteri Azwar Anas dalam acara Digital Goverment Cooperation Forum pada Jumat (22/9/2023).

“Hal ini berarti terjadi akselerasi 40 tahun karena digitalisasi. (Kemudian) Estonia mengalami pertumbuhan GDP 10 kali lipat dalam 20 tahun berkat transformasi digital,” sambungnya.

Kemudian ada China yang juga berhasil menurunkan kemiskinan secara signifikan dalam 5 tahun juga dengan inklusif finansial.

Dalam kesempatan itu, Menteri PANRB juga menyampaikan bahwa fokus baru pada layanan prioritas perampingan aplikasi dan konsolidasi pengembangan menjadi konsep kunci untuk akselerasi.

Fokus pertama adalah layanan dasar melalui aplikasi prioritas sebagai landasan; perubahan pola pikir dari alokasi sumber daya yang tersebar menjadi fokus pada sistem yang fundamental dan memiliki pengaruh yang besar.

Fokus lainnya yaitu “penyederhanaan sistem atau aplikasi yang ada menuju integrasi layanan; transformasi dan penghentian sistem dan aplikasi yang redundant dan tidak dapat dioperasikan untuk menyederhanakan layanan menjadi terintegrasi”.

 


Digital ID

Honorer
Menpan RB Abdullah Azwar Anas pada acara Penganugerahan Bersama Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi Tahun 2022, Selasa (6/12/2022). Di sini dia membahas nasib tenaga non ASN atau honorer.

Fokus ketiga adalah pengembangan dan penyampaian terpusat oleh Badan Usaha Milik Negara: memastikan keselarasan arah produk dan standar kualitas teknis dalam aplikasi strategis sekaligus memungkinkan integrasi sistematis dan interoperabilitas.

“Inilah prioritas yang akan dikerjakan oleh kita karena begitu banyak hal yang akan dikerjakan, maka yang menjadi prioritas akan diselesaikan terlebih dahulu,” jelas Azwar Anas.

Menteri PANRB juga menyoroti digital ID yang akan menjadi salah satu komitmen bersama.

“Hal ini bertujuan agar penyelesaian permasalahan pembangunan khususnya dalam pengentasan Kemiskinan dapat segera diatasi dengan bantuan transformasi digital,” katanya.

Disampaikannya, layanan bantuan sosial merupakan upaya mengintegrasikan dan mengoptimalkan berbagai layanan bantuan sosial berbasis digital yang tentunya tidak lepas dari kerangka RB Tematik pengentasan kemiskinan.

“Harapan kami teman-teman Kementerian lembaga basisnya adalah penurunan angka kemiskinan,” imbuh Azwar Anas.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya