Liputan6.com, Jakarta - Wawancara kerja memang menjadi momen menegangkan. Namun ada banyak cara untuk mempersiapkan diri agar Anda merasa percaya diri saat melakukan wawancara kerja.
Misalnya seperti cari tahu tentang aturan berpakaian perusahaan dan tirulah. Cari tahu tentang orang-orang yang mewawancarai Anda dan tanyakan tentang karier mereka.
Baca Juga
Terakhir, pastikan untuk bertanya tentang masalah apa pun yang bisa diselesaikan untuk mereka di hari pertama. Jika Anda mendapatkan pekerjaan itu, akan bisa langsung terjun.
Advertisement
Namun, ada banyak hal yang perlu diingat juga. Ada beberapa orang yang pernah melakukan kesalahan saat wawancara kerja dan meskipun mereka tidak bisa memastikan sejauh mana kesalahan tersebut berdampak, dan berakhir tidak mendapatkan tawaran untuk pekerjaan apa pun.
Berikut adalah 3 kesalahan yang mungkin terjadi saat wawancara kerja dan mengapa para ahli mengatakan bahwa Anda harus menghindarinya, melansir laman CNBC, Sabtu (26/1/2024).
1. Terlambat datang ke sebuah wawancara kerja
Gili Malinsky, salah satu pelamar kerja, pernah diwawancarai untuk pekerjaan sebagai penulis majalah di pusat kota Manhattan.
Meskipun sebagian besar wilayah kota ditata dengan jelas dengan bernomor-nomor gedung, pusat kota memiliki jalan yang jauh lebih sulit untuk ditelusuri dengan jalan yang berliku-liku.Â
Gili tidak tahu di mana letak gedung itu atau bagaimana cara dapat menuju ke sana dengan cara yang cepat. Pada akhirnya, ia datang terlambat 20 menit dari jadwal wawancara.
Hal ini membuat percakapan dalam wawancara menjadi tidak nyaman dan sedikit tegang, dan akhirnya Gili harus meminta maaf berulang kali.
"Sebagai kesan pertama, Anda ingin melihat bahwa kandidat ada di sana dan siap untuk pergi pada waktu yang telah disepakati," kata Octavia Goredema, pelatih karier dan penulis buku "PREP, PUSH, PIVOT."
"Dan jika tidak ada komunikasi sebelumnya tentang mengapa orang tersebut mungkin tidak datang tepat waktu, maka saya pikir itu adalah pertanda 'red flag'."
Saran, ketika Anda melakukan wawancara di lokasi yang tidak dikenal, cobalah menggunakan alat bantu seperti Google Maps untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai di sana dan rencanakan untuk sampai di sana sekitar 15 menit sebelumnya.
2. Tidak Siap Kerja
Di lain waktu, Gili sedang melakukan wawancara untuk posisi reporter di sebuah situs berita. Ketika ia berbicara dengan editor yang akan menjadi atasannya, editor bertanya apakah Gili memiliki ide untuk cerita yang bisa saya selami segera. Kemudian Gili terdiam.
Gili belum memikirkan pekerjaan yang akan dilakukannya dalam pekerjaan ini dan tidak siap dengan contoh-contoh yang bisa dikontribusikan.
Saat Anda melakukan wawancara kerja, "pewawancara bertanya pada diri sendiri, apakah Anda bisa melakukan pekerjaan ini?" kata Gorick Ng, seorang penasihat karier dari Harvard dan penulis "The Unspoken Rules".
Kebanyakan para manajer "menginginkan seseorang yang bisa langsung bekerja di hari pertama," tambahnya.
Dan itulah yang akan mereka lihat saat mengajukan pertanyaan kepada Anda. Karena tidak datang ke wawancara dengan persiapan untuk pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan, Gili mungkin membuat pewawancara bertanya-tanya apakah dirinya bisa melakukan kualifikasi dasar dari posisi tersebut.
Ketika Anda akan melakukan wawancara kerja, gunakan deskripsi pekerjaan, pengalaman Anda dalam pekerjaan yang sama, dan informasi terbaru untuk mendapatkan gambaran tentang tugas yang akan Anda lakukan.
Kemudian bersiaplah untuk menunjukkan bagaimana Anda akan membantu calon perusahaan Anda memecahkan masalah dengan segera.
Advertisement
3. Bertanya Kepada Pewawancara Pertanyaan Pribadi
Gili sempat mengajukan pertanyaan pribadi kepada pewawancaranya. Saat proses wawancara kerja untuk situs berita, ia akhirnya bertemu dengan seorang wanita yang bertanggung jawab atas seluruh tim.
Saat wanita tersebut mengantar Gili keluar, dia bertanya di kota mana si wanita tinggal dan ternyata si wanita terlihat tidak nyaman.
Dengan berat hati si wanita penanggung jawab tim ini memberi tahu Gili lingkungan tempat tinggalnya dan mereka pun berpisah dengan canggung.
Setiap organisasi dan para pekerja di dalamnya memiliki gagasan tentang apa yang boleh dibicarakan di tempat kerja dan apa yang kurang cocok diperbincangkan.
"Beberapa orang menginginkan rekan kerja yang terbuka tentang kehidupan pribadi mereka," kata Ng. "Sebagian lainnya lebih suka pekerjaan dan kehidupan pribadi dipisahkan."
"Salah satu hal terpenting yang bisa diketahui oleh orang yang diwawancarai dalam beberapa menit pertama wawancara adalah apa yang dianggap dapat diterima oleh semua orang," katanya.
Perhatikan bagaimana orang tersebut memulai percakapan dan bagaimana mereka membawakannya. Coba identifikasi apakah mereka santai? Apakah mereka berbicara tentang kehidupan pribadi mereka dan bertanya tentang kehidupan Anda?
Bagaimana mereka membawa diri dalam wawancara, cerminkan perilaku itu ke dalam diri Anda.
Â