Sederet Kesamaan Indonesia dan Brasil Versi Sri Mulyani

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertolak ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) dalam rangkaian Presidensi G20 pada 28 -29 Februari 2023.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Feb 2024, 16:15 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2024, 16:15 WIB
Presidensi G20 Brasil 2024
Presidensi G20 Brasil 2024 mengusung tema Building a Just World and a Sustainable Planet untuk memberikan solusi nyata terhadap permasalahan utama global yaitu kesenjangan sosial. (Dok. Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertolak ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) dalam rangkaian Presidensi G20 pada 28 -29 Februari 2023.

Melalui akun instagramnya, Sri Mulyani mengungkapkan jika kondisi ekonomi Brasil memiliki sejumlah kemiripan dengan Indonesia.

Pertama, ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19. Bahkan, tren pertumbuhan ekonomi positif kedua negara masih terus berlanjut hingga saat ini.

"Mulai dari perekonomiannya yang pulih kuat setelah krisis pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonominya masih positif, juga tren tingkat," tulis Sri Mulyani dalam akun instagramnya @smindrawati dikutip Rabu (28/2).

Kedua, angka pengangguran di Indonesia maupun Brasil sama-sama menunjukkan tren penurunan. Alhasil, Brasil berhasil masuk dalam daftar 10 ekonomi terbesar di dunia.

"Brasil masuk dalam 10 ekonomi terbesar dunia," ucapnya.

Ketiga, di Brasil terdapat taman Ibirapuera yang mirip Gelora Bung Karno (GBK). Layaknya GBK, Sri Mulyani menyebut taman di Brasil ini juga menjadi ikonik.

"Setelah menempuh perjalanan panjang selama 26 jam, saya memilih jalan-jalan sejenak di taman Ibirapuera untuk mengatasi jet lag. Taman yang luas

dan ikonik - seperti taman di Gelora Bung Karno, Jakarta," jelas Sri Mulyani.

Jokowi Tugaskan Sri Mulyani ke G20 Brazil di Tengah Isu Reshuffle

Kemenkeu
Menkeu Sri Mulyani Dampingi Presiden Jokowi Serahkan Daftar DIPA & TKD APBN 2024 Secara Digital/Istimewa.

Di tengah isu adanya reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju era Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai pelaksanaan Pemilu 2024, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tetap menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden dengan akan menghadiri G20 di Brazil.

"Iya nanti di G20 itu akhir (bulan)," kata Menkeu Sri Mulyani saat ditemui usai menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan OJK 2024, Selasa (20/2/2024).

Sebelumnya, beredar isu sejumlah menteri di masa Pemerintahan terakhir Jokowi ini bakal didepak dari Kabinet Indonesia Maju setelah Pemilu 2024 berakhir.

Adapun daftar nama-nama menteri yang terdampak reshuffle di antaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, hingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Bendahara Negara ini mengatakan, kehadirannya di G20 Brazil nanti untuk membahas mengenai perekonomian secara global, termasuk membahas soal isu resesi yang terjadi kepada negara-negara maju seperti Jepang dan Inggris.

"Jadi, nanti kita lihat minggu depan saya menghadiri G20 di Brazil pasti nanti ada update mengenai kondisi perekonomian global," kata dia.

Presidensi G20 Brazil 2024 telah dimulai sejak 1 Desember 2023. Gelaran ini terdiri dari lima belas kelompok kerja (working group) dan melibatkan dua belas kelompok masyarakat di luar Pemerintah (engagement group) dalam jalur Sherpa hingga pertemuan puncak pada 18-19 November 2024. Tiga prioritas utama Presidensi adalah:

(1) Pendirian aliansi global memerangi kelaparan dan kemiskinan;

(2) Mobilisasi global mengatasi perubahan iklim; dan

(3) Tata kelola dunia (global governance).

 

 

Sri Mulyani Sebut Kebijakan Perdagangan Dunia Kini Berubah jadi Friendshoring, Ini Artinya

Sri Mulyani
Tokoh-tokoh politik wanita di Indonesia yang inspiratif. (Foto: Instagram/smindrawati)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kebijakan perdagangan dunia saat ini telah berubah menjadi Friendshoring atau mengacu pada keberpihakan suatu negara, bukan lagi menganut perdagangan bebas (free trade).

Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri rapat kerja Kementerian Perdagangan secara virtual, yang ia bagikan melalui akun instagram pribadinya @smindrawati, Rabu (21/2/2024).

"Saat menghadiri rapat kerja @kemendag, saya menjelaskan bagaimana fragmentasi dunia saat ini telah menimbulkan pergeseran kebijakan rantai pasok, perdagangan, dan investasi global. Sehingga, prinsip yang berlaku bukan lagi free trade maupun free investment agreement, tetapi menjadi “Friendshoring” yang mengacu pada geopolitical consideration atau di mana keberpihakan (dari sisi geopolitik) suatu negara," kata Menkeu.

Sebagai informasi, berdasarkan World Economic Forum (WEF) istilah 'friendshoring' merupakan praktik perdagangan yang berkembang, di mana jaringan rantai pasokan terfokus pada negara-negara yang dianggap sebagai sekutu politik dan ekonomi.

Kendati begitu, disisi lain dalam situasi ketidakpastian global tersebut, Indonesia masih tetap mampu menjaga perekonomiannya. Ekonomi Indonesia masih tumbuh di sekitar 5 persen selama 8 kuartal berturut-turut.

"Di mana pertumbuhan ini juga terjadi merata di seluruh wilayah," imbuhnya.

Alhasil dengan pertumbuhan ekonomi yang masih konsisten di kisaran 5 persen tersebut, Sri Mulyani tetap optimis pertumbuhan ekonomi tahun 2024 akan lebih baik.

Meskipun demikian, kata bendahara negara ini menyebut kita harus tetap waspada agar Indonesia bisa tetap maju dan terhindar dari jebakan middle income trap.

"Untuk itu, di tahun 2024 APBN #UangKita masih akan tetap jadi instrumen andalan dalam melindungi masyarakat, melanjutkan berbagai agenda pembangunan, serta menjadi solusi untuk menjawab berbagai masalah struktural," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya