Kemendag Jamin Harga Minyakita Tetap Rp 14.000 hingga Lebaran 2024

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa tidak akan ada kenaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Mar 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2024, 18:30 WIB
MinyaKita
KPPU menemukan penjualan bersyarat atau tying agreement dalam bentuk persyaratan untuk setiap pembelian 10 pack MinyaKita, isi 6 botol per pack, pedagang diwajibkan membeli 1 kotak margarin merek tertentu, isi 60 bungkus, dari distributor

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa tidak akan ada kenaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, pihaknya telah melakukan dialog dengan para pelaku usaha maupun asosiasi pedagang untuk tetap mempertahankan harga Minyakita di level Rp14.000 per liter.

“Jadi isu yang terjadi waktu itu adalah adanya isu akan kenaikan HET minyak goreng, nah itu sudah kita sampaikan bahwa untuk saat ini kebijakan (harga) minyak goreng ini tidak akan ada kenaikan harga acuan (HET), setidaknya sampai Lebaran nanti,” kata Isy usai acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri dikutip dari Antara, Senin (4/3/2024).

Minyakita merupakan merek dagang minyak goreng sawit yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag.

Lebih lanjut, Isy menyampaikan bahwa Kemendag juga tetap mempertahankan kebijakan pasokan dalam negeri atau yang dikenal sebagai Domestic Market Obligation (DMO) untuk minyak goreng.

Target pasokan minyak goreng dalam negeri telah ditetapkan sebesar 450 ribu ton pada 2023, meningkat dari jumlah sebelumnya yang hanya 300 ribu ton.

"Target untuk pemenuhan DMO pada tahun lalu kita naikan targetnya dari 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton. Ini (DMO) tidak mengalami kenaikan, karena berdasarkan perhitungan konsumsi minyak goreng cukup dengan 239 ribu ton per bulan," ujarnya.

Adapun Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya menyampaikan adanya kemungkinan untuk menaikan HET Minyakita di level Rp15.000 per liter.

Harga Minyakita

Namun setelah dilakukan evaluasi, pemerintah memutuskan untuk mempertahankan harga di level Rp14.000 per liter, apabila terdapat penjual yang memberikan harga sebesar Rp14.500 per liter, hal tersebut masih dapat ditoleransi.

"Kalau harga masih normal, standar, kalau kita ubah-ubah justru nanti akan jadi kendala, jadi masalah. Apalagi ini orang baru euforia setelah pemilu menghadapi Ramadhan," kata Plt. Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto.

Suhanto menyebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan lebih gencar melakukan kegiatan peninjauan pasar rakyat menjelang Ramadhan, guna memantau ketersediaan pasokan bahan pokok serta stabilitas harganya.

HET minyak goreng kemasan dibanderol Rp14.000 per liter dan minyak curah Rp15.500 per kilogram. Aturan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.

Jelang Ramadhan, Harga Beras hingga Cabai Masih Mahal

Sambut Ramadan 2023, Harga Cabai di Jakarta Mulai Pedas
Aneka jenis cabai dijual di Pasar Kebayoran, Jakarta, Selasa (7/3/2023). Harga cabai rawit merah di DKI Jakarta terpantau naik sudah menembus Rp 100 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejumlah harga pangan masih mengalami kenaikan menjelang bulan suci ramadhan tahun ini. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PHPS), Selasa (27/2/2024), harga beras masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Harga beras medium secara rata-rata nasional berada dikisaran Rp 15.250 per kg, dan beras premium diharga Rp 16.600 per kg. Padahal HET beras medium adalah dikisaran Rp 10.900 per kg, dan HET beras Premium Rp 14.800 per kg.

Komoditas pangan lainnya yang harganya masih melonjak adalah cabai. Untuk cabai merah besar rata-rata nasional berada dikisaran Rp 77.500 per kg atau naik 5,8 persen atau Rp 4.250.

Kemudian, cabai merah keriting dikisaran Rp 67.550 per kg atau mengalami penurunan sebesar Rp 1.150, namun meskipun turun harganya masih mahal. Selanjutnya, cabai rawit hijau masih Rp 51.600 per kg, cabai rawit merah Rp 66.650 per kg. 

Selain itu, daging ayam ras masih mahal bahkan hampir menyentuh Rp 40.000 per kg, tepatnya adalah Rp 37.400 per kg. Sementara, untuk daging sapi dikisaran Rp 135.150 per kg.

Untuk komoditas bawang justru mengalami penurunan yang tipis. Misalnya, bawang merah turun Rp 950 saja menjadi Rp 36.400 per kg, dan bawang putih turun Rp 350 menjadi Rp 40.700 per kg.

Berikut daftar harga pangan berdasarkan data PHPS:

  • Bawang merah Rp 36.400 per kg
  • Bawang Putih Rp 40.700 per
  • Beras medium Rp 15.250 per kg
  • Beras Premium Rp 16.600 per
  • Cabai merah besar Rp 77.500 per kg
  • Cabai merah keriting Rp 67.550 per kg
  • Cabai rawit hijau Rp 51.600 per kg
  • Cabai rawit merah Rp 66.650 per kg
  • Daging ayam ras Rp 37.400 per kg
  • Daging Sapi Rp 135.150 per kg
  • Gula Pasir Rp 17.950 per kg
  • Minyak goreng curah Rp 16.550 per kg
  • Minyak goreng kemasan Rp 20.500 per kg
  • Telur ayam ras Rp 30.950 per kg.

Antisipasi Harga Melonjak, Airlangga Hartarto: Impor Beras Jadi Solusi

20160503-Pasar- Inflasi Masih Terkendali Hingga Juni-Jakarta-Angga Yuniar
Pedagang tengah menata dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan harga bahan kebutuhan pokok relatif terkendali seperti beras dan daging ayam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan percepatan impor beras menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi harga beras yang semakin naik.

"Tentu percepatan impor salah satunya menjadi solusi," kata Airlangga saat ditemui di kantornya Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Airlangga menyebut, harga beras mengalami kenaikan lantaran dipengaruhi oleh faktor El Nino yakni gelombang panas yang menyebabkan masa tanam padi di Indonesia menjadi mundur.

"Kita lihat juga musim tanam dan kemarin kita lihat akibat El Nino, El Nino itu kan riil, kita sudah ingatkan dari tahun kemarin dan terlihat dari produksi di Januari, Februari, Maret dibanding tahun lalu lebih rendah dan demand juga berkurang 1 juta," ujarnya.

 

Infografis Pemicu Harga Minyak Goreng Melonjak
Infografis Pemicu Harga Minyak Goreng Melonjak (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya