Rupiah Kembali Bangkit terhadap Dolar AS Hari Ini 18 April 2024

Rupiah melesat 43 poin atau 0,27 persen ke posisi 16.177 per dolar AS pada awal perdagangan Kamis pagi, 18 April 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Apr 2024, 10:34 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 10:34 WIB
Rupiah Kembali Bangkit terhadap Dolar AS Hari Ini 18 April 2024
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis, 18 April 2024.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis, 18 April 2024. Hal ini setelah terjadi aksi ambil untung usai dolar Amerika Serikat (AS) yang perkasa.

Dikutip dari Antara, Kamis (18/4/2024), rupiah melesat 43 poin atau 0,27 persen ke posisi 16.177 per dolar AS pada awal perdagangan Kamis pagi. Sebelumnya rupiah berada di posisi 16.220 per dolar AS.

Analis mata uang Lukman Leong menuturkan, rupiah diperkirakan berpotensi rebound terhadap dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang terkoreksi turun.

"Koreksi ini murni aksi profit taking dari kenaikan yang sangat besar sepekan ini," ujar dia kepada ANTARA.

Lukman mengatakan, dolar AS tersengat aksi ambil untung karena telah menguat sangat besar belakangan ini. Umumnya para pedagang (trader) berkonsolidasi di tengah absennya data dan peristiwa ekonomi penting dalam beberapa hari ke depan.

Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun turun ke 4,579 persen dari sebelumnya yang hampir mencapai 4,7 persen. Ia prediksi nilai tukar rupiah bergerak di rentang 16.150 per dolar AS sampai dengan 16.250 per dolar AS.

Gerak Rupiah

Indeks dolar Amerika Serikat (USD) kembali menguat pada Rabu, 17 April 2024. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menuturkan, pedagang tetap bias terhadap dolar setelah rilis data inflasi dan penjualan ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan, yang menunjukkan inflasi masih stagnan dalam beberapa bulan terakhir.

"Peringatan Federal Reserve membuat sebagian besar pedagang tidak memperhitungkan penurunan suku bunga lebih awal, serta memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang mendorong permintaan safe haven," ujar dia.

Sentimen The Fed

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Komentar Powell membuat para pedagang semakin mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada Juni mendatang.

Alat CME Fedwatch kini menunjukkan peluang 79,2% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, dan para pedagang memperkirakan peluang kecil kenaikan 25 basis poin.

Selain itu, para pedagang saat ini juga waspada terhadap kemungkinan tindakan intervensi oleh pemerintah Jepang, terutama karena beberapa pejabat memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa mereka tidak akan mengesampingkan tindakan apa pun untuk membendung pelemahan yen.

Rupiah Kembali Melemah pada Rabu, 17 April 2024

Rupiah kembali ditutup melemah 44 point dalam perdagangan Rabu sore (17/4), walaupun sebelumnya sempat melemah 70 point dilevel Rp. 16.220 dari penutupan sebelumnya di level Rp.16.176.

Untuk perdagangan besok, Rupiah diperkirakan masih fluktuatif namun ditutup menguat direntang  Rp. 16.170 - Rp.16.250.

 

Beda Proyeksi IMF dan Pemerintah pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana Gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (30/5/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan dipengaruhi oleh prospek ekonomi global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 ini sebesar 5 persen. 

Ibrahim menyoroti, IMF telah konsisten terhadap prospek ekonomi Tanah Air dalam tiga laporan berturut-turut. 

"Meski mempertahankan prospek ekonomi tahun ini, namun IMF terpantau mengerek proyeksi ekonomi RI pada 2025 menjadi 5,1 persen. Sebelumnya, IMF secara kompak memberikan angka 5 persen terhadap proyeksi ekonomi RI, baik pada 2023, 2024, maupun 2025," paparnya.

"Lain IMF, lain pula Pemerintah. Perekonomian Indonesia di tahun 2024 optimis akan lebih tinggi dibandingkan proyeksi IMF, yakni di angka 5,2 persen, kemudian pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai kisaran 5,3 persen-5,6 persen," lanjutnya.

Ibrahim menambahkan, Optimisme pemerintah terhadap proyeksi 2024 yang solid dan 2025 yang lebih baik, didukung oleh kondisi politik yang semakin stabil paska pemilihan presiden (Pilpres), serta berbagai indikator makro cukup bagus dan fundamental makro  juga kuat, memperkuat optimisme ekonomi terus tumbuh.

 

Rupiah Loyo ke 16.000 per Dolar AS, Pengusaha Bakal Kurangi Produksi

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tembus hingga 16.000 per dolar AS. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendinyalir beban produksi pengusaha akan meningkat.

Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengatakan industri manufaktur Indonesia, misalnya, masih banyak yang bergantung pada bahan baku impor. Pelemahan rupiah dinilai akan membuatnya jadi semakin mahal.

"Bahkan 70 persen dari total impor nasional adalah impor bahan baku/penolong industri. Ini akan naik menjadi 80 persen kalau ditambah dengan impor barang modal. Jadi dampak terhadap kenaikan overhead cost usaha industri manufaktur akan sangat memberatkan," kata Shinta saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (17/4/2024).

Dia menilai, dampak negatif ini juga akan dirasakan oleh semua subsektor manufaktur tanpa kecuali. Pasalnya, semua industri manufaktur nasional umumnya punya kebutuhan impor bahan baku atau bahan penolong dan impor barang modal.

Tekan ProduksiShinta menaksir, akan banyak pabrik yang berusaha menekan jumlah produksi guna mengimbangi dengan beban biaya setelah perubahan nilai tukar rupiah.

"Kami mengsinyalir gangguan terbesar justru ada di sisi supply/produksi. Kami memperkirakan akan ada cukup banyak industri manufaktur yang menekan volume produksi karena kenaikan beban overhead cost yang disebabkan oleh pelemahan nilai tukar ini," jelasnya.

Dia mengatakan, ini disebabkan oleh tidak semua pelaku industri manufaktur bisa menanggung kenaikan beban overhead cost yang tinggi akibat pelemahan rupiah tadi.

"Tahun lalu saja kami lihat beberapa industri secara voluntary menghentikan produksi sementara karena bahan baku impor yang menjadi mahal karena pelemahan nilai tukar rupiah," pungkasnya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya