Diajak Bikin Proyek di IKN, Bos MRT Jakarta Bilang Begini

IKN akan membangun banyak jenis transportasi rendah emisi. MRT menjadi salah satu pilihan yang akan dihadirkan di ibu kota negara baru tersebut. Apakah bos MRT Jakarta mau bangun moda transportasi modern tersebut di IKN?

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 16 Mei 2024, 20:18 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 20:15 WIB
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat saat berkunjung di EMTEK SCTV Tower
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat saat berkunjung di EMTEK SCTV Tower (dok: Tira)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengaku diajak untuk membangun MRT di Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, dia mengaku masih ingin fokus mengembangkan transportasi berbasis rel itu di DKI Jakarta.

Diketahui, IKN sendiri akan membangun banyak jenis transportasi rendah emisi. MRT menjadi salah satu pilihan yang akan dihadirkan di ibu kota negara baru tersebut.

Tuhiyat mengaku masih ingin fokus memperkuat MRT Jakarta. Dia sendiri punya tugas untuk mengembangkan berbagai koridor yang baru akan dibangun maupun perlu diselesaikan.

"MRT Jakarta kan fokus di Jakarta, walaupun baru tadi pagi dihubungin. Saya bilang saya fokus Jakarta aja, lagi kewalahan ini," ujar Tuhiyat di kantornya, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Dia mengatakan, ada tugas yang harus diselesaikannya. Mulai dari penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor Utara-Selatan di beberapa fase.

Kemudian, secara paralel mulai membangun MRT Jakarta koridor Timur-Barat yang akan melayani dari Balaraja hingga Cikarang. Pada tahap awal, Fase I Tahap I dari Tomang-Medansatria akan dibangun pada Agustus 2024 ini dan ditarget rampung 2031 mendatang.

"Saat ini kami benar-benar fokus bagaimana bisa groundbreaking Agustus tahun ini untuk merealisasikan East-West, itu dulu," ucapnya.

Dia menjelaskan, PT MRT Jakarta merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Meski begitu ada rencana untuk pengembangan lebih luas lagi.

"Jadi itu kita lihat perkembangannya next karena bagaimana pun MRT Jakarta miliknya Pemprov DKI Jakarta sehingga kita ikut perintah dari Pemprov DKI Jakarta once kita mau expand," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Groundbreaking MRT Jakarta Timur-Barat

Melihat Perkembangan Pembangunan MRT Jakarta Fase 2
Fase 2 terdiri dari dua tahap, yaitu fase 2A dan fase 2B. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

Sebelumnya, pembangunan MRT koridor Timur-Barat Tahap I Fase I akan dimulai pada Agustus 2024 mendatang. Proses konstruksi di tahap itu ditargetkan rampung pada 2031 mendatang.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan rencana groundbreaking dilakukan pada akhir Agustus 2024. Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang sudah menandatangani kesepakatan pemberian pinjaman untuk proyek itu sekitar Rp 14,5 triliun.

"Pemerintah menginstruksikan kita target groundbreaking terjadi di kira-kira di akhir bulan Agustus tahun ini," kata Tuhiyat, di kantornya, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Dia menjelaskan, proses menuju pembangunan MRT koridor Timur-Barat itu sudah dimulai sejak 2023 lalu. Mulai dari penyempurnaan desain hingga menyepakati sumber pendanaan proyek itu.

Tuhiyat bilang, pihaknya secara paralel menyiapkan berbagai aspek administrasi. Sambil menunggu pinjaman dari Jepang efektif. Titik groundbreaking rencananya berada di persimpangan jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Nah, untuk mencapai kesana juga kita lalui tahapan berikutnya, kita menunggu efektivitas daripada loan (pinjaman)," katanya.

"Kemudian kita akan lakukan groundbreaking awal rencana awal kalau belum berubah, ini kita akan lakukan di area sekitar Kebon Sirih perempatan Bank Indoenesia, itu terjadi interconnecting antara (lintas) Utara-Selatan dan (lintas) Timur-Barat," sambung Tuhiyat.

 


Beroperasi 2031

MRT Jakarta
Untuk Stasiun Monas, saat ini telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran dinding dan lantai peron (platform slab) pada suar penyejuk (cooling tower), pemasangan noseblade persiapan jacking pada entrance 1 Jalan Museum, serta pengecoran dinding struktur pada entrance dua silang barat daya monas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Proses konstruksi dari Tomang, Jakarta Barat hingga Medansatria, Bekasi diprediksi memakan waktu selama 6 tahun. Dengan demikian, operasional dari rute tersebut baru bisa dilakukan pada 2031 mendatang.

Namun, Tuhiyat berharap proses konstruksi di fase dan tahap lainnya bisa dilakukan secara paralel. Artinya, membuka peluang bagi rute yang lain untuk ikut dioperasikan.

"Target operasi, kalau misalkan Fase I Tahap II nya bisa dilakukan secara paralel kan bisa juga terjadi demikian ya. Kita berharap demikian supaya lebih panjang lagi, tapi waktunya juga efisien," ujarnya.

Informasi, secara keseluruhan, MRT Jakarta lintas Timur-Barat akan membentang dari Balaraja-Cikarang. Fase I Tahap I meliputi Tomang-Medanstaria, dan Tahap II meliputi Tomang-Kembangan (9,2 km).

Serta, Fase II meliputi Kembangan-Balaraja dan Medansatria-Cikarang (50,4 km). MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun.

Infografis Keunggulan dan Strategi MRT Jakarta
Infografis Keunggulan dan Strategi MRT Jakarta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya