Surveyor Indonesia Bidik Cuan dari Sertifikasi Produk Halal di 2025

Direktur Utama Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, menyampaikan optimisme terhadap potensi sektor halal

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Des 2024, 20:23 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 20:23 WIB
Gedung Surveyor Indonesia
Gedung Surveyor Indonesia (dok: SI)

Liputan6.com, Jakarta PT Surveyor Indonesia (PTSI) melihat peluang besar dalam bisnis sertifikasi produk halal pada tahun 2025. Hal ini didukung oleh prediksi peningkatan industri halal, baik di dalam maupun luar negeri.

Prospek Bisnis Sertifikasi Halal

Direktur Utama PTSI, Sandry Pasambuna, menyampaikan optimisme terhadap potensi sektor halal. Banyaknya produk makanan dari luar negeri yang masuk ke Indonesia menciptakan peluang besar pada aspek sertifikasinya.

“Tahun 2025 akan sangat prospektif karena semakin banyak perusahaan makanan luar negeri yang membawa produk mereka ke Indonesia. Ini membuka peluang besar untuk sertifikasi halal,” ujar Sandry di Graha Surveyor Indonesia, Jakarta, Senin (30/12/2024).

Tingkatkan Daya Saing

Sebagai Lembaga Pemeriksa Halal Utama, Surveyor Indonesia bertugas memastikan kehalalan produk dari hulu ke hilir. Sertifikasi halal yang diterbitkan tidak hanya mempermudah produk diterima di Indonesia, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar global.

“Produk dengan logo halal lebih mudah diterima, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di pasar internasional seperti Eropa,” tambah Sandry.

Pemeriksaan halal juga mencakup proses produksi hingga sarana pengangkutannya. “Bukan hanya produknya yang dicek, tetapi juga peralatan yang digunakan dalam proses produksinya,” tegasnya.

Upaya Cegah Barang Impor Ilegal

PTSI juga berperan aktif dalam memastikan barang impor ilegal tidak masuk ke Indonesia. Inspeksi dilakukan di berbagai pintu masuk barang impor, termasuk tekstil dan barang lain yang memerlukan persetujuan impor.

“Barang yang masuk harus sesuai volume dan standar spesifikasi yang ditetapkan pemerintah. Ini penting untuk melindungi industri dalam negeri,” jelas Sandry.

 

Aturan Baru Pemerintah

PT Surveyor Indonesia (PTSI) terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki
PT Surveyor Indonesia (PTSI) terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki (dok: PTSI)

Ia juga berharap aturan baru pemerintah terkait pintu masuk barang impor dapat mempermudah inspeksi dan mencegah lolosnya produk ilegal.

Verifikasi 43 KomoditasDirektur Komersial PTSI, Saifuddin Wijaya, mengungkapkan bahwa sejak memulai bisnis verifikasi penelusuran teknis impor (VPTI) pada 2022, PTSI kini mampu menginspeksi 43 jenis komoditas. Jumlah ini akan bertambah dengan 4 komoditas baru pada awal 2025.

“Verifikasi impor ini memastikan barang yang masuk sesuai dengan skema pemerintah, khususnya barang yang masuk kategori larangan dan pembatasan (Lartas),” jelas Saifuddin.

Dengan komitmen ini, PTSI terus mendukung keberlangsungan industri dalam negeri melalui pengawasan yang ketat terhadap barang impor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya