Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 3,6 juta penumpang diprediksi akan memenuhi Bandara Soekarno Hatta pada saat angkuta Lebaran 2025. Jumlah tersebut memenuhi sekitar 30 persen dari pergerakan penumpang selama mudik Lebaran tahun ini.
Direktur Utama Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi mengungkapkan, bila pergerakan penumpang di 37 bandara di Indonesia bisa mencapai 10,8 juta penumpang. Lalu, GM Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana menuturkan, bila bandara yang berada di Tangerang itu, diprediksi akan menyumbang sekitar 3,6 juta pergerakan penumpang.
Advertisement
Baca Juga
"3,6 juta penumpang, angka tersebut meningkat sekitar 7 persen dari tahun lalu,"ujarnya, Rabu (19/3/2025).
Advertisement
Dengan rincian, proyeksi total pergerakan penumpang mencapai 3.690.982 penumpang. Pergerakan penumpang domestic naik 7,33 persen dan internasional naik 9,50 persen, bila dibandingkan dengan angkutan lebaran 2024.
Bukan hanya penumpang saja yang akan meningkat saat angkutan Lebaran, tapi juga peningkatan pergerakan pesawat. Yakni, mencapai 24.136 penerbangan, yakni meningkat 4.88 persen bila dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.
"Angka ini naik 103,7 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran tahun 2019. Dengan rata-rata harian pesawat sebesar 1.097 pergerakan,"ujarnya.
Pengelola Bandara Soekarno Hatta juga mengungkapkan, bila angkutan Lebaran akan terjadi mulai Kamis, 21 Maret 2025 hingga Jumat, 11 April 2025. Dengan puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025, dan puncak arus balik terjadi pada tanggal 6 dan 7 April 2025.
"Meski memang sudah diprediksi puncaknya, berdasarkan data an kalkulasi, juga kondisi libur yang cukup panjang,peak season akan menyebar, tidak terkumpul di satu hari,"tuturnya.
Untuk itu, Angkasa Pura Indonesia cabang Bandara Soekarno-Hatta sudah memastikan fasilitas yang ada di bandara, baik di sisi Udara dan darat, sudah siap. Dengan total personil yang siaga lebih dari 7.500 orang.
Penerbangan Citilink Pindah ke Terminal 1B dan 2F
Maskapai pelat merah, Citilink akan pindah terminal di Bandara Soekarno-Hatta. Layanan penerbangan domestik dan internasional akan dipisah di dua terminal berbeda.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi memyampaikan, saat ini anak usahanya itu beroperasi di Terminal 3. Namun, nantinya penerbangan domestik Citilink akan pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta.
Sedangkan, penerbangan internasional Citilink akan pindah ke Terminal 2F. Perubahan ini mulai berlaku 15 Maret 2025, pekan depan.
"Ada perpindahan dari Citlink di Terminal 3 ke Terminal 1 dan Terminal 2. Jadi, untuk domestik pindah ke Terminal 1B dan internasional ke Terminal 2F per tanggal 15 Maret," ungkap Ade, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
"Supaya jangan salah, supaya bisa sesuai dengan rencana terbangnya," sambungnya.
Dia menjelaskan, akan ada 63 penerbangan dan 33 destinasi tujuan yang akan dilayani oleh Citilink di Terminal 1B dan Terminal 2F.
"Ini dilaksanakan bulan ini, segera 15 Maret. Jadi, ini memang kita announce terus, jadi ada 63 flight dan 33 destinasi akan dilayani oleh Terminal 1 dan Terminal 2," tegasnya.
Advertisement
Persiapan Lebaran
Diberitakan sebelumnya, penerbangan Citilink akan pindah ke Terminal 1B Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Sebelumnya, penerbangan Citilink dilayani melalui terminal 3. kepindahan ini akan berlangsung mulai 15 Maret 2025.
Asst. Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi menjelaskan, setelah dilakukan revitalisasi pada fasilitas Bandara Soekarno Hatta, Citilink secara perdana akan menempati terminal 1B.
"Per 15 Maret 2025, maskapai Citilink akan pindah ke terminal 1 B untuk penerbangan domestik. Dan memang untuk pemindahan ini sebagai langkah juga persiapan menghadapi angkutan Lebaran 2025," katanya dikutip dari Antara, Kamis (27/2/2025).
Ia mengungkapkan, pemindahan maskapai nasional itu dilakukan berdasarkan perintah dari regulator untuk melakukan re-balancing terhadap maskapai di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
"Dasarnya itu karena ada re-balancing di Bandara Soetta, yang mana kita ketahui bahwa Terminal 1 ini yang baru beroperasi itu di Terminal 1A, dan sekarang akan dioperasikan Terminal 1B," tuturnya.
