Rupiah Mengarah ke Pekan Terburuk Sejak Krisis 2008

Rupiah di pasar NDF untuk jangka waktu satu bulan ke depan berada di level 11.209.

oleh Syahid Latif diperbarui 23 Agu 2013, 11:28 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2013, 11:28 WIB
rupiah-melemah130711c.jpg
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tengah mengarah pada kondisi terburuknya sejak 2008 seiring anjloknya imbal hasil surat utang pemerintah. Kondisi ini terjadi seiring defisit transaksi berjalan yang mencapai rekor terendah usaimunculnya spekulasi penarikan program stimulus The Fed.

"Sentimen kemungkinan penarikan stimulus The Fed serta defisit current account yang makin lebar menggiring pelemahan rupiah," kata Ekonom PT Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra seperti dikutip laman Bloomberg, Jumat (23/8/2013).

Aldian mengatakan pemerintah akan segera mengumumkan kebijakan insentif baru untuk mendorong investasi langsung di sektor industri yang diharapkan bisa menggantikan aktifitas impor.

Data kurs valas Bloomberg menunjukan, rupiah sepekan ini telah terkikis 4,2% atau terendah sejak 21 November 2008 ke level 10.840 per dolar AS. Sementara hari ini, rupiah tercatat melemah 0,2% atau terlemah sejak April 2009.

Kurs rupiah di non delivery forward (NDF) jangka waktu satu bulan diperdagangkan 3,4% lebih tinggi dari pasar spot ke level 11.209 per dolar.

Goldman Sach Group Inc diketahui telah memangkas proyeksi nilai tukar rupiah untuk tiga bulan ke depan ke level 12.000 dari sebelumnya 10.000 per dolar AS. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya