Ahok akan Jadi Host Welcome Dinner Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Welcome dinner para peserta Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis akan digelar di Balai Kota, Jakarta Pusat, 8 Agustus 2015.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 28 Jul 2015, 20:40 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2015, 20:40 WIB
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015
Presiden BWF Poul-Erik Hoyer memberikan sambutan sebelum pengundian Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Dunia 2015 di Museum Bank Indonesia, Jakarta Pusat, 28 Juli 2015 (Liputan6.com/Herman Zakharia).

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok akan menjadi host (tuan rumah) welcome dinner para peserta Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015. Acara ini akan dilangsungkan di Balai Kota, Jakarta Pusat.

"Welcome dinner dengan para pemain dua hari sebelum pertandingan, 8 Agustus 2015 di Balai Kota, dan host-nya Ahok," tutur Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI Bambang Roedyanto kepada wartawan dalam konferensi pers usai pengundian Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Museum Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2015). 

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan harga barang di JakBook dan Edu Fair 2015 lebih mahal dari harga pasaran, Jakarta, Senin (27/7). Ahok menghimbau agar warga tidak lagi belanja dipameran tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ikut dilibatkan karena PP PBSI ingin turnamen bulu tangkis yang digelar setiap tahun sejak 2015 ini tampil beda dibandingkan kejuaraan lainnya. Karena itu, pengundian dilakukan di Museum Bank Indonesia dan welcome dinner berlangsung di Balai Kota. "Jadi tidak di Hotel Sultan seperti BCA Indonesia Open," ucap Roedyanto.

Selain itu, para peliput, khususnya dari negara lain, juga bakal dimanjakan dengan Jakarta Tour selama turnamen berlangsung. Tur tidak hanya berlangsung di sekitaran Monumen Nasional (Monas), tapi juga tempat sejarah lainnya sehingga wartawan luar negeri bisa menulis berita di luar hasil pertandingan.

 

Ingin Beda dari Kopenhagen dan Guangzhou

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015
Konferensi pers Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Museum Bank Indonesia, Jakarta Pusat, 28 Juli 2015 (Liputan6.com/Humas PP PBSI)

Indonesia yang menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk kali ketiga usai 1980 dan 1989 ingin memberikan suguhan berbeda. "Kami berharap dapat menyelenggarakan turnamen ini dengan baik, kalau bisa lebih baik dari Kejuaraan Dunia 2014 di Kopenhagen (Denmark) dan Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou (Tiongkok)," ucap Roedyanto.

"Ini menjadi tantangan buat kami karena Indonesia menjadi acuan dalam event lantaran sering membuat event bulu tangkis yang bagus di mata dunia. Kami ingin membuat Kejuaraan Dunia kali ini berbeda dengan BCA Indonesia Open Superserier Premier. Hingga saat ini, persiapan sudah hampir rampung."

Untuk menambah kemeriahan, panitia akan menggelar pementasan dan karnaval di Istora Senayan. Selain itu, ada juga pemilihan pebulu tangkis favorit. "Tiga pemain internasional dan tiga pemain lokal," ujar Roedyanto. "Kita juga akan mengadakan kompetisi jump smash."

Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI Bambang Roedyanto memberikan keterangan soal persiapan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Museum Bank Indonesia, Jakarta, 28 Juli 2015 (Liputan6.com/Humas PP PBSI)

Tidak seperti Kejuaraan Dunia di negara lainnya, PP PBSI tidak memberlakukan nomor kursi untuk penonton. Kebijakan ini dilakukan agar tidak terjadi kekosongan di barisan penonton.

"Kalau di luar negeri mungkin efektif, tapi kalau di Indonesia malah jadi cenderung santai. Kalau terekam di kamera televisi tidak enak lihatnya, kadang banyak kursi yang terekam kosong karena penonton santai sudah mendapatkan nomor kursi," jelas Roedyanto. "Kita tetap pakai cara dulu-duluan saja. Cepat-cepat dapat tempat yang nyaman."

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 akan digelar di Istora Senayan, Jakarta, 10-16 Agustus. Sebanyak 391 pebulu tangkis terpilih dari seluruh dunia akan adu kebolehan untuk menyandang titel juara dunia yang sangat diidam-idamkan di cabang olahraga ini. Rinciannya, 63 tunggal putra, 48 tunggal putri, 92 (46 pasang) ganda putra, 96 (49 pasang) ganda putri, dan 92 (46 pasang) ganda campuran.(Bog/Ary)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya