Kronologis Tabrakan Versi Rossi dan Marquez, Siapa Benar?

Valentino Rossi dan Marc Marquez bersenggolan pada lap ketujuh balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (25/10/2015).

oleh Marco Tampubolon diperbarui 26 Okt 2015, 06:10 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2015, 06:10 WIB
MotoGP Malaysia 2015
Valentino Rossi diduga menendang motor Marc Marquez hingga terjatuh pada GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (25/10/2015). (crash.net)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - MotoGP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Minggu (25/10/2015), diwarnai insiden senggolan antara pembalap Yamaha Valentino Rossi dan pembalap Honda Marc Marquez. Akibatnya, Marquez terjatuh dan tidak bisa menyelesaikan lomba. Sementara Rossi mendapat hukuman dari pengarah lomba. Rossi dijatuhi hukuman penalti 3 poin sehingga harus start dari posisi paling belakang pada seri pamungkas di Valencia, 8 November mendatang.

Kejadian ini membuat langkah Jorge Lorenzo untuk menjadi juara dunia terbuka lebar. Sebab, saat ini dia hanya tertinggal tujuh poin dari rekannya, Rossi. Sebaliknya, bagi Rossi ini adalah bencana karena peluangnya semakin kecil untuk mempertahankan posisi terdepan.

Insiden tersebut terjadi di lap ketujuh. Saat itu, kedua pembalap berusaha berebut posisi ketiga. Aksi salip-menyalip sempat terjadi sebelum kedua pembalap akhirnya bersenggolan.

Rossi mengaku tidak bersalah dalam insiden ini. Namun, Marquez dengan tegas mengatakan The Doctor telah sengaja menendangnya. Keduanya juga versi cerita yang berbeda. Berikut rinciannya:

Versi Marc Marquez

"Ketika dia menyalip saya untuk pertama kalinya, saya mencoba untuk mengikutinya. Kemudian, saya melihat kecepatan motor saya lebih cepat dari dia," kata Marquez seperti diberitakan Crash.

"Setelah itu, saya mencoba menyalipnya dan mencoba membuat jarak dengan dia. Rossi mengganggu saya, begitupun sebaliknya," sambung rider berkebangsaan Spanyol tersebut.

Marquez menambahkan, Rossi memutuskan bermain kotor saat dirinya sedang mencoba menikmati balapan. Ia pun heran dengan aksi tidak sportif yang diperlihatkan idolanya itu.

"Anda dapat melihat aksi kotornya dengan mudah melalui televisi. Ketika itu, saya mendengar suara motornya datang dan saya mengerem. Dia malah mengambil jalan lurus (bukannya belok mengikuti trek) dan Rossi menatap saya hingga dua kali. Kemudian saya berpikir: 'Apa yang terjadi dan apa yang harus saya lakukan'," Marquez bercerita.

"Saya tidak pernah berpikir dia akan mengarahkan kakinya dan mendorong setang motor dan rem saya. Setelah itu, saya kehilangan kendali dan ketika saya sudah di aspal, dia masih melihat ke arah saya lagi. Saya pikir, dia kehilangan kontrol," Marquez menambahkan.

Versi Valentino Rossi

"Saya tidak ingin membuat Marquez terjatuh dan saya juga sama sekali tidak menendangnya," ujar Rossi dilansir Crash.

"Jika Anda melihat pada gambar, seperti yang saya lakukan di Race Direction, bingkai demi bingkai dan Anda melihat dari helikopter. Helikopter adalah tempat di mana Anda bisa melihatnya lebih jelas sebab dari sudut yang terlihat sepertinya saya telah menendangnya," beber pembalap 36 tahun itu.

Meski demikian, Rossi tidak membantah bila dia memang sengaja menghambat laju Marquez. Dia ingin Marquez melebar sehingga dia tidak punya penghalang untuk menempel Lorenzo. Rossi mengaku tidak ingin mengulang insiden seri sebelumnya di mana Marquez juga berusaha memperlambat laju motornya demi memberikan ruang bagi Lorenzo untuk melaju sembari menghalangi Rossi mendekat.

"Jika Anda lihat dari helikopter dalam gerak lambat, itu akan sangat jelas bahwa saya melebar. Saya tidak katakan saya mengambil tikungan secara normal--saya ingin mendekati dia, melambat dan membuatnya kehilangan waktu. Sebab hanya itu yang bisa saya lakukan, karena di setiap saya mengerem dia berusaha melewati saya, melambat di tikungan dan bagi saya dia tidak berupaya membetot gasnya."

"Ketika saya melambat, melambat, melambat, dan saya memotong jalurnya, kami bersenggolan. Dia menambrak saya dengan setangnya, dan itulah yang membuatnya jatuh. Dia membuka setang di kaki saya, dan itu yang membuatnya jatuh," sambung pembalap kelahiran Urbino, Italia, 16 Februari 1979 itu.

Rossi juga menjelaskan saat dia mengangkat kakinya dari pijakan motor, Marquez sudah terjatuh. "Pertama-tama, jika saya ingin menendangnya, saya bisa melakukan itu 20-30 meter sebelumnya sebab saat itu kami sudah sangat dekat. Lagipula, walaupun Anda menendang pembalap MotoGP, dia tidak akan terjatuh karena motornya sangat berat, punya banyak grip," beber Rossi.

"Dia baru saja menyentuh saya dengan setangnya dan terjatuh. Jadi saya sangat kecewa untuk penalti tiga poin," sambungnya.

Sebelum insiden terjadi, Rossi sempat dua kali menoleh ke arah Marquez. Dia pun menjelaskan bahwa, dia ingin memperingatkan Marquez. "Saya melihatnya lima sampai enam kali di lap pertama. Saya lihat ke dia untuk bilang, 'Apa yang kau lakukan?' Kenapa kau lakukan ini lagi?'," jawab Rossi.

Sikap Pengawas Lomba

Setelah melalui investigasi, pengawas lomba akhirnya menyatakan Rossi bersalah atas kejadian tersebut. Pembalap Italia itu dikenai pemotongan tiga poin dan harus start dari posisi paling buncit di balapan berikutnya di Valencia, Spanyol. Hukuman ini membuat peluangnya sulit menjadi juara dunia. Apalagi, rekan setim yang menjadi rival terdekatnya, Jorge Lorenzo kini hanya berjarak 7 poin. (Rco/Bog)

Baca Juga

Hukum Ringan Rossi, Kredibilitas MotoGP Dipertaruhkan

'Aksi Kotor Rossi Bisa Dilihat dengan Mudah'

Rossi Bicara Peluang Juara Dunia Usai Insiden di Sepang

Rossi Korban Koneksi Spanyol?

Rossi 'Paksa' Fans Setia Telan Racun

Video Udara Insiden Rossi vs Marquez di MotoGP Sepang

Kronologis Tabrakan Versi Rossi dan Marquez, Siapa Benar?

Yamaha Ajukan Banding Hukuman Rossi

Rossi Sebut Marquez Simpan Dendam

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya