5 Alasan ManCity Bakal Tanpa Gelar Musim Ini

Manchester City tampil mempesona di awal musim ini.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 28 Okt 2016, 14:50 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 14:50 WIB
Striker Manchester City Kelechi Iheanacho usai cetak gol ke gawang Manchester United (Reuters)
Striker Manchester City Kelechi Iheanacho usai cetak gol ke gawang Manchester United (Reuters)

Liputan6.com, Manchester - Manchester City tampil mempesona pada awal musim ini. Mereka langsung padu meski di bawah manajer baru, Pep Guardiola.

Tak heran The Citizens masih menjadi pemuncak klasemen. Mereka mengoleksi 20 poin dari sembilan pertandingan.

Sayangnya, tren City mulai memburuk belakangan ini. Mereka tak pernah menang sepanjang bulan Oktober di ajang Liga Inggris.

Ironisnya, di ajang Piala Liga Inggris nasib City setali tiga uang. Mereka kandas di babak perdelapan final setelah takluk 0-1 dari Manchester United.

Lalu apa saja lima alasan City tak bisa meraih gelar musim ini. Berikut ulasannya seperti dilansir The Sun.

1. Guardiola kehilangan aura juara

20161002-Manchester City-Inggris-Josep Guardiola-Reuters
Pelatih Manchester City, Josep Guardiola mengintruksikan penyerang City, Sergio Aguero pada pertandingan melawan Tottenham Hostpur di Liga Inggris, London (2/10). City kalah atas Tottenham Hostpur dengan skor 2-0. (REUTERS/ Eddie Keogh)

Guardiola merupakan salah satu manajer terbaik di dunia. Ia sudah meraih beragam gelar bersama Barcelona dan Bayern Muenchen.

Namun catatan City yang tidak pernah menang dalam enam laga terakhir membuat kehebatan Guardiola dipertanyakan. Ini merupakan catatan terburuknya sepanjang karier sebagai manajer.

Guardiola bersikeras timnya tidak dalam krisis. Namun jika tidak segera menang bukan tak mungkin City benar-benar dalam tekanan.

2. Lini belakang masih rapuh

John Stones
Aksi John Stones saat membela Manchester City kontra West Ham United, pada lanjutan Premier League 2016-2017, di Etihad Stadium (28/8/2016). Stones membuat The Citizens menjadi klub terboros dalam bursa transfer musim panas tahun 2016. (Reuters/Darren St

City memang membeli John Stones pada musim panas lalu. Bahkan Stones menjadi salah satu bek termahal karena ditebus dengan harga 47,5 juta pounds dari Everton.

Namun kehadiran Stones ternyata tidak membuat City kokoh. Maklum, bek lainnya seperti Vincent Kompany dan Nicolas Otamendi bermain tidak terlalu bagus.

Ironisnya, Stones beberapa kali membuat blunder. Jika City tidak membeli bek baru, bisa saja langkah mereka merebut gelar terganjal.

3. Guardiola kehilangan kepercayaan pemain

kevin de bruyne
Gelandang Manchester City asal Belgia, Kevin de Bruyne. (AFP/Oli Scarff)

Musim ini Guardiola membuat beberapa peraturan yang tidak populer di kalangan pemain. Seperti melarang Wifi di markas latihan, serta mengurung pemain di ruang ganti usai menelan kekalahan.

Tentu saja beberapa peraturan tersebut secara tidak langsung mempengaruhi mental pemain. Selain itu, Guardiola mencadangkan beberapa pemain andalan City seperti Sergio Aguero dan Kompany.

Jika terus membuat peraturan yang frontal bukan tak mungkin performa City bakal terus menurun.

4. Aguero tidak tampil maksimal

sergio aguero
Striker Manchester City asal Argentina, Sergio Aguero. (AFP/Adrian Dennis)

Sergio Aguero memulai musim ini dengan sangat bagus. Dia mampu mencetak 11 gol dari enam laga.

Sayangnya, striker asal Argentina itu mandul dalam enam laga terakhir. Situasi bertambah rumit karena tidak ada pengganti Aguero yang sepadan di dalam tim.

Kelechi Iheanacho memang tampil memukau. Namun ia masih terlalu muda untuk bisa menjadi tumpuan gol The Citizens.

5. Masalah Toure membuat fans marah

Afrika Terkaya
3. Yaya Toure (Pantai Gading), salah satu bagian dari generasi emas Pantai Gading ini dipercaya memiliki kekayaan mencapai 855 miliar rupiah. Hal itu wajar mengingat dirinya pernah tiga kali menjadi pemain terbaik Afrika. (AFP/Oli Scarff)

Yaya Toure menjadi pemain idola fans dalam beberapa musim terakhir. Namun sayangnya ia malah "dibekukan" oleh Guardiola dengan alasan nonteknis.

Toure diasingkan karena Guardiola tidak suka dengan agennya, Dimitri Seluk. Padahal dalam beberapa laga terakhir, sosok Toure dibutuhkan City untuk meningkatkan permainan.

Toure tinggal menunggu waktu untuk pergi dari Etihad Stadium. Kepergiannya bakal membuat City kesulitan meraih dukungan fans.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya