4 Alasan MU Harus Pertahankan Paul Pogba

Paul Pogba sedang mengalami masa sulit bersama MU

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 04 Apr 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2018, 19:30 WIB
Hasil Imbang Sevilla vs Manchester United
Pemain Manchester United, Paul Pogba berebut bola dengan pemain Sevilla, Pablo Sarabia pada laga leg pertama 16 besar Liga Champions di Ramon Sanchez Pizjuan, Rabu (21/2). Manchester United pulang dari Sevilla dengan hasil imbang 0-0 (AP/Miguel Morenatti)

Liputan6.com, Jakarta Paul Pogba didatangkan kembali oleh Manchester United (MU) pada 2016 dengan rekor transfer dunia 89 juta pounds. Pemain asal Prancis itu memulai musim dengan sangat baik sebelum absen selama enam minggu karena masalah paha.

Namun, Pogba jarang dimainkan sebagai starter di MU akhir-akhir ini. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu tergusur oleh pemain muda Scott McTominay.

Langkah manajer MU Jose Mourinho mengutamakan McTominay dan mencadangkan Pogba cukup mengejutkan. Padahal, Pogba dibeli mahal oleh MU dua tahun lalu.

Rupanya, Mourinho kesal karena eks pemain Juventus itu kehilangan fokus dalam bermain sepak bola selama beberapa bulan terakhir.

"Jose menyukai Pogba, tapi sang pemain tidak memiliki fokus di sepak bola. Pogba tidak fokus pada sepak bola. Dia memiliki fokus di musik, gaya rambut dan sepatu," ujar sumber yang dekat dengan Mourinho seperti diberitakan Sportsmole.

Meski belakangan sering mencadangkan Pogba, Mourinho tidak berniat menjualnya dalam waktu dekat. Pogba akan tetap dipertahankan pada musim 2018-2019. Berikut beberapa alasan lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gelandang Lengkap

Prancis, Rusia
Gelandang timnas Prancis, Paul Pogba, berduel dengan pemain timnas Rusia, Fyodor Smolov pada laga uji coba di Stadion Saint-Petersburg, Rabu (28/3/2018) dini hari WIB. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)

Paul Pogba memiliki kelincahan dan kecepatan, mengalahkan pemain dengan kemampuan dribblingnya. Karena itu, Pogba dianggap pemain impian pelatih. Cara dia memanfaatkan kemampuan dalam permainan membuat banyak orang mengaguminya.

Di Juventus, Pogba adalah seorang pelari, kreator permainan di sepertiga akhir. Dia bermain di lini tengah seperti peran Pirlo, yang memberikan umpan ke pemain menyerang.

Di Manchester United, sang pelatih Jose Mourinho, menerapkan formasi 4-2-1-3. Dia telah diminta untuk melakukan peran Pirlo itu, yang justru bukan tempat idealnya.

Fakta bahwa dia dapat bermain jauh lebih baik daripada bentuknya saat ini, menunjukkan bahwa dia tidak kebal terhadap kritik dari manajer yang mengharapkan lebih banyak.


Kedatangan Sanchez

Alexis Sanchez
Penggawa Manchester United (MU) Alexis Sanchez merayakan gol ke gawang Swansea City pada lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Sabtu (31/3/2018). (Anthony Devlin/PA via AP)

Pogba memiliki rasio assist terbaik di lima liga top Eropa - satu setiap 126 menit - sebelum kedatangan Alexis Sanchez. Namun, sejak pemain Chili itu tiba, ia tidak lagi menciptakan assist.

Pogba menciptakan 2.14 peluang per 90 menit di Liga Inggris, tapi kini telah turun menjadi 1,73 setelah kedatangan Sanchez. Kombinasi Pogba dengan Sanchez akan menjadi kunci. Pasalnya, Sanchez adalah pemain yang akan membutuhkan lebih banyak perhatian dari para pemain bertahan.


Kepribadian

Liga Champions, Manchester United, Sevilla
Gelandang Manchester United, Paul Pogba, tampak kecewa usai disingkirkan Sevilla dari Liga Champions di Stadion Old Trafford, Selasa (13/3/2018). Manchester United takluk 1-2 dari Sevilla. (AP/Dave Thompson)

Impian Piala Dunia

FOTO: Kylian Mbappe Cetak Gol, Prancis Bungkam Rusia
Para pemain Prancis merayakan gol yang dicetak Paul Pogba ke gawang Rusia pada laga persahabatan di Stadion St Petersburg, Rusia, Selasa (27/3/2018). Rusia kalah 1-3 dari Prancis. (AP/Dmitri Lovetsky)

Pogba datang dari bangku cadangan dan mencetak gol yang cukup spektakuler di kedua laga persahabatan internasional bersama Prancis. Meskipun Didier Deschamps memuja kemampuannya, Pogba harus menyelesaikan musim dengan kuat untuk memastikan tempat di skuat Piala Dunia Prancis.

Deschamps bahkan menyatakan dia khawatir tentang situasi Pogba saat ini di klubnya.

Sangat penting sekarang bahwa perhatian harus diambil oleh klub dan manajer untuk pemain berbakat seperti itu untuk mencapai potensi maksimalnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya