Liputan6.com, Jakarta- Virus Corona baru atau COVID-19 terus menyebar. Hingga kini, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini, dikabarkan telah hinggap di lebih dari 60 negara di dunia.
Tingkat kematian yang disebabkan juga lumayan tinggi, telah mencapai lebih dari 3.200 orang. Untungnya, lebih banyak orang yang dinyatakan pulih. Sementara tak kurang dari 90 ribu orang di seluruh dunia terinfeksi.
Baca Juga
Dunia olahraga pun terkena imbasnya. Telah begitu banyak ajang olahraga dibatalkan atau ditunda kekhawatiran semakin menyebarnya virus corona ini.
Advertisement
Kualifikasi Olimpiade 2020 cabang tinju menjadi "korban" pertama virus yang kemudian dikenal dengan nama COVID-19 ini. Ajang yang seharusnya digelar di Wunan, 22 Januari lalu itu harus ditunda dan dipindah ke Amman, Yordania, 3-11 Maret 2020.
Kemudian berturut-turut, Balap Mobil Formula 1 Shanghai, Kualifikasi FIBA Asia Cup dibatalkan. Tidak hanya di China, ajang-ajang olahraga yang digelar di luar Tiongkok pun ikut kena imbasnya.
Kejuaraan Angkat Besi Asia yang seharusnya digelar di Azerbaijan digeser ke Kazakstan dan ditunda pelaksanaannya. Begitu juga dengan Kejuaraan Tenis Dunia yang sedianya digelar di Korea Selatan, 25 Februari, dibatalkan.
Setelah itu, ajang-ajang olahraga besar dunia seperti tinggal menunggu waktu, untuk ditunda atau dibatalkan.
Paling akhir, ajang besar yang harus dibatalkan karena virus corona adalah seri pembuka MotoGP 2020 yang sedianya digelar di Sirkuit Losail Qatar, 6-8 Maret 2020.
Olimpiade 2020 sendiri yang dijadwalkan digelar di Tokyo, Jepang, 24 Juli-9 Agustus 2020, hingga saat ini masih belum jelas apakah tetap akan tetap berlangsung atau ditunda. Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, memang menyebut hingga saat ini belum ada rencana menundanya.
Namun tak ada yang tahu apa yang yang akan terjadi dalam waktu dekat. Bukan tak mungkin, Olimpiade 2020 akan mengalami nasib serupa seperti ajang-ajang di atas.
Sebab, seperti diketahui, Jepang menjadi salah satu negara di Asia yang terdampak penyebaran virus Corona baru. Sejauh ini setidaknya sudah 300 kasus ditemukan di Negeri Samurai itu. Enam orang dinyatakan meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona.
Kondisi Indonesia
Di Indonesia sendiri, sejauh ini, baru dua kegiatan olahraga yang ditunda. Yang pertama adalah duel Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya di Shopee Liga 1 2020 yang sedianya digelar Sabtu (7/3).
Satu lagi adalah jadwal pertandingan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2020. Dua laga kandang Indonesia, lawan Thailand dan Uni Emirat Arab yang sedianya digelar Maret ini, diundur hingga Oktober mendatang.
PT Liga Indonesia Baru, menunda laga Persija vs Persebaya lantaran mengacu kepada keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang membatalkan berbagai izin keramaian menyusul masuknya Indonesia sebagai salah satu negara yang ditemukan kasus positif virus corona. Sejauh ini, sudah dua warga negara Indonesia positif Covid-19.
Seperti diketahui, sedianya laga Persija vs Persebaya akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Di luar itu, olahraga di Indonesia masih berdenyut. Ajang Shopee Liga 1 2020, selain laga Persija vs Persebaya masih terus berlangsung. PT. LIB menyebut sejauh ini belum ada wacana untuk menghentikan kompetisi.
Mereka selaku operator kompetisi, bahkan belum berencana untuk menggelarnya tanpa penonton seperti yang dilakukan Italia. Negeri Pizza itu memang memberlakukan ajang olahraga tanpa penonton mulai 4 Maret hingga 3 April mendatang.
Advertisement
Tim Bulu Tangkis Tampil di All England
Tim bulu tangkis Indonesia juga masih "aktif". Sabtu (7/3), 25 atlet bulu tangkis Indonesia rencananya bakal terbang ke Inggris untuk mengikuti ajang bergengsi tahunan, All England Open.
"Kami akan kasih masukan kepada atlet untuk menjaga kesehatan sehingga mereka bisa tampil baik. Akan ada sosialisasi dari dokter-dokter PBSI juga, diberikan informasi mengenai virus Corona, sehingga atlet bisa terhindar," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, dalam konferensi pers yang berlangsung di Pelatnas Cipayung, Kamis (5/3).
Namun begitu, sejauh ini belum diketahui ajang-ajang olahraga internasional yang akan digelar di Indonesia waktu dekat. Padahal, dalam enam bulan ke depan, tak kurang dari delapan ajang internasional mengambil tempat di negeri tercinta.
Selain Kualifikasi Piala Dunia 2022, masih ada Piala AFF U-15 dan U-18 (Juli-Agustus), Piala AFF Putri U-18 (Mei), Piala AFF Putri U-15 (Juli), Indonesia Open (Juni), Formula E (Juni), dan lainnya.
Jangan Panik
Kementerian Olahraga RI sebagai wakil pemerintah, menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait agenda-agenda olahraga tersebut.
Namun, Menpora Zainudin Amali, telah meminta agar seluruh pengurus besar (PB) cabang-cabang olahraga tidak panik. "Tetap tenang, karena kepanikan hanya akan membuat kepengurusan tambah kacau," ujarnya.
Seluruh cabor yang sudah melakukan persiapan atau pelatnas diminta tetap berhati-hati dan dalam posisi siaga.
"Saya berharap semua berjalan sesuai jadwal. Yang jelas saya tetap fokus untuk bisa memberikan yang terbaik saat Olimpiade nanti," ujar Eko Yuli, atlet angkat besi andalan Indonesia.
Eko menambahkan, "Imbauan dari PB terkait virus corona, kami agar tetap menjaga kondisi. Apalagi kami di TC jadi memang jarang keluar ke tempat umum, cuma sepekan sekali untuk pulang ke rumah."
Advertisement
Persiapan PON Tetap Berjalan
Kemenpora sendiri dengan dukungan kementerian lainnya masih terus mempersiapkan PON 2020 yang akan digelar di Papua. Karena baru akan digelar pada Oktober mendatang, saat ajang ini digelar diasumsikan wabah virus corona sudah selesai.
Kamis (5/3) sore, digelar jumpa pers untuk PON 2020 yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Menurut Menko PMK, akan disediakan 627 bus untuk kebutuhan transportasi di Papua yang akan disiapkan Kemeterian Perhubungan. Sementara Kemenpora akan menyiapkan peralatan untuk 26 cabor. Sisanya, 11 cabor yang menjadi tanggung jawab PB PON akan dilelang. Semuanya diharapkan sudah siap pada bulan Juli.
Yang jadi masalah mungkin adalah jika ingin mendatangkan peralatan dari luar negeri. Sebab, di tengah isu wabah virus corona ini, sangat sulit untuk mengimpor peralatan dari luar.
Salah satu solusinya adalah memanfaatkan kembali peralatan-peralatan yang pernah digunakan pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Peralatan eks Asian Games bakal dicek dan dimanfaatkan kembali. Dilakukan oleh Kemenpora dan PB PON agar bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujar Muhadjir.