Rekor Jerman saat Bertemu Wakil Asia di Piala Dunia, Baru Shin Tae-yong yang Bisa Permalukan Tim Panser

Jerman baru sekali menelan kekalahan dari wakil Asia di putaran final Piala Dunia yang mereka alami di Piala Dunia 2018 dari Korea Selatan yang ketika itu dibesut oleh pelatih, Shin Tae-yong.

oleh Mohamad Taufik diperbarui 23 Nov 2022, 17:15 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 17:15 WIB
Gaya Shin Tae-yong saat Melatih Korea Selatan
Pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong, membangunkan anak asuhnya, Lee Jae-sung, usai melawan Jerman pada laga Piala Dunia di Kazan Arena, Rusia (27/6/2018). Jerman takluk 0-2 dari Korea Selatan. (AFP/Benjamin Cremel)

Liputan6.com, Jakarta Jerman akan menjalani pertandingan pertama di Piala Dunia 2022. Jepang jadi rintangan pertama Der Panzar dalam laga Grup E Piala Dunia 2022 di Qatar.

Pertandingan Grup E Piala Dunia 2022 antara Jerman versus Jepang akan dilaksanakan di Stadion Khalifa International, pada Rabu 23 November 2022, pukul 16.00 waktu lokal atau jam 20.00 WIB.

Duel Jerman vs Jepang dijadwalkan akan disiarkan langsung SCTV, Moji, NEX Parabola dan streaming di platform Vidio.

Piala Dunia 2022 merupakan partisipasi ke-20 Jerman di turnamen sepak bola terbesar itu. Jerman hanya dua kali absen pada edisi pertama 1930 di Uruaguay dan tahun 1950 karena dihukum.

Jerman dikenal sebagai tim spesialis turnamen, karena kemampuan mereka yang cukup luar biasa setiap melakoni turnamen-turnamen besar, meski tak selamanya mereka berjaya dan bahkan tampil buruk seperti di Piala Dunia 2018.

Dari 20 kali berpartisipasi di putaran final Piala Dunia, Jerman empat kali tampil sebagai juara, tiga di antaranya ketika masih mengusung nama Jerman Barat.

Jerman juga empat tampil sebagai runner up pada Piala Dunia edisi 1966, 1982, 1986 dan 2002.

Sementara Jepang sejak lolos ke Piala Dunia 1998, selalu hadir sebagai negara peserta putaran final FIFA World Cup.

Putaran final Piala Dunia 2022 merupakan keterlibatan ketujuh Jepang dan pencapaian terbaik Samurai Biru adalah tiga kali melangkah ke babak 16 besar.

Pertemuan Jerman dan Jepang di Piala Dunia 2022 adalah yang pertama bagi kedua negara di World Cup. Tetapi kedua negara sempat bertarung laga persahabatan pada tahun 2004 dan 2006.

Jepang merupakan negara keenam dari zona Asia yang dihadapi Jerman di Piala Dunia, setelah Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Australia, Arab Saudi, dan Iran.

 

Jerman Versus Wakil Asia

Korea Selatan, Jerman, Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong
Ada Kejutan yang cukup menggemparkan jagat sepak bola saat Piala Dunia 2018 di Rusia. Raksasa Jerman tak berdaya menghadapi salah satu kontestan dari Asia, Korea Selatan. Shin Tae-yong dan anak asuhnya berhasil menang dengan skor dua gol tanpa balas.

Korea Selatan jadi negara Asia yang paling sering dihadapi Jerman di putaran final Piala Dunia yakni tiga kali. Berikutnya Australia, dua kali, tetapi satu pertemuan dengan Socceroos terjadi di Piala Dunia 1974, ketika negeri kangguru masih mewakili zona Osenia.

Total Jerman tujuh kali melakoni pertandingan lawan wakil Asia di Piala Dunia, dengan hasil 6 kali menang dan sekali kalah. Satu-satunya kekalahan Jerman dialami dari Korea Selatan 0-2 pada laga terakhir babak grup Piala Dunia 2018.

Berikut rekor Jerman saat hadapi wakil AFC di Piala Dunia:

Piala Dunia 1990 - Jerman vs Uni Emirat Arab 5-1

Piala Dunia 1994 - Jerman vs Korea Selatan 3-2

Piala Dunia 1998 - Jerman vs Iran 2-0

Piala Dunia 2002 - Jerman vs Arab Saudi 8-0, Jerman vs Korea Selatan 1-0

Piala Dunia 2010 - Jerman vs Australia 4-0

Piala Dunia 2018 - Jerman vs Korea Selatan 0-2

 

Tumbang di Tangan Shin Tae-yong

Gaya Shin Tae-yong saat Melatih Korea Selatan
Pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Jerman pada laga Piala Dunia di Kazan Arena, Rusia (27/6/2018). Jerman takluk 0-2 dari Korea Selatan. (AFP/Saeed Khan)

Sepasang gol telat dari Kim Young-gwon dan penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min, dikombinasikan dengan penampilan luar biasa dari kiper Jo Hyeon-woo membantu Korea Selatan menciptakan salah satu kejutan terbesar dalam sejarah turnamen.

Jerman hadir di Piala Dunia 2018 Rusia tak hanya dengan embel-embel sebagai juara 2014, juga juara Piala Konfederasi dan tim peringkat teratas FIFA. Tetapi status tak seiya sekata dengan fakta, karena Jerman tersingkir pada rintangan pertama untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1938 di Prancis.

Pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong mengungkapkan saat itu, kemenangan atas Jerman merupakan pencapaian hebat. Sayangnya menjadi campur aduk, antara kebanggaan dan kesedihan harus meninggalkan turnamen lebih awal.

"Saya merasa hebat tetapi pada saat yang sama saya merasa sedikit kosong, jadi saya merasa sedikit ambivalen," kata Shin Tae-yong saat itu.

"Saya mengatakan hanya ada 1 peluang peluang dan jadi saya memberi tahu para pemain saya bahwa itu benar-benar upaya terakhir bagi mereka dan saya memberi tahu mereka bahwa mereka harus berjuang sampai akhir.

"Jerman adalah juara bertahan dan nomor satu di peringkat FIFA, jadi saya memikirkan kesalahan apa yang mungkin dilakukan Jerman, karena mereka mungkin merasa bisa mengalahkan kami, itulah yang dipikirkan semua orang."

"Saya pikir kita bisa menggunakannya sebagai strategi terbalik dan itu benar-benar tepat sasaran," ujar Shin Tae-yong yang sekarang jadi pelatih kepala Timnas Indonesia.

Cerita akan berbeda andai di pertandingan lain Meksiko mengalahkan Swedia di waktu yang sama. Sayangnya Meksiko tak terlalu bernafsu memenangkan laga terakhir karena sudah memastikan tiket lolos ke 16 besar.

"Kami tidak lolos ke 16 besar, tapi kami berhasil mengalahkan juara dan tim nomor satu dunia," ujar Shin Tae-yong saat itu.

 

Andalkan Pemain Muda

Tim Grup E Piala Dunia 2022 Qatar - Timnas Jerman
Ilustrasi Timnas Jerman. (AFP/Ben Stansall)

Di Piala Dunia 2022, skuad Timnas Jerman memiliki rata-rata usia yang terbilang muda dengan rata-rata usia pemain 26 tahun 7 bulan.

Lantaran, selain pemain berpengalaman seperti Manuel Neuer dan Thomas Muller, Der Panzer juga mempercayai beberapa pemain mudanya, sebut saja Jamal Musiala, Karim Adeyemi dan Youssoufa Moukoko.

Nama terakhir menjadi pemain paling muda di skuad Timnas Jerman dengan usia 17 tahun saat didaftarkan dan akan 18 tahun pada dimulainya Piala Dunia atau 20 November 2022 nanti.

Dilansir dari FIFA, Moukoko juga menjadi pemain termuda di turnamen Piala Dunia 2022 ini.

Jika Moukoko dimainkan, dia akan melewati catatan gelandang Denmark, Christian Eriksen dan menjadi pemain Eropa termuda kedua yang tampil di Piala Dunia berada setelah pemain Irlandira Utara, Norman Whiteside yang berusia 17 tahun 41 hari saat dimainkan melawan Yugoslavia pada Piala Dunia 1982.

Moukoko menjadi satu dari enam pemain berusia 18 tahun di Piala Dunia 2022 di Qatar, bersama Garang Kuol, Gavi, Jewison Bennette, Bilal El Khannous dan Abdul Fatawu Issahaku.

Sebelumnya, pada Piala Dunia 2018 pemain termuda turnamen dipegang oleh winger Timnas Australia, Daniel Arzani yang berusia 19 tahun 5 bulan.

 

Daftar Pemain Jerman

Kiper: Manuel Neuer (Bayern Munchen), Marc-Andre ter Stegen (Barcelona), Kevin Trapp (Eintracht Frankfurt)

Belakang: Matthias Ginter (Freiburg), Christian Gunter (Freiburg), David Raum (RB Leipzig), Antonio Rudiger (Real Madrid), Thilo Kehrer (West Ham United), Lukas Klostermann (RB Leipzig), Nico Schlotterbeck (Dortmund), Niklas Sule (Dortmund), Armel Bella-Kotchap (Southampton).

Tengah: Julian Brandt (Dortmund), Leon Goretzka (Bayern Munchen), Ilkay Gundogan (Manchester City), Jonas Hofmann (Gladbach), Joshua Kimmich (Bayern Munchen), Jamal Musiala (Bayern Munchen), Mario Gotze (Eintracht Frankfurt).

Depan: Karim Adeyemi (Dortmund), Serge Gnabry (Bayern Munchen), Kai Havertz (Chelsea), Youssoufa Moukoko (Dortmund), Thomas Muller (Bayern Munchen), Leroy Sane (Bayern Munchen), Niclas Fullkrug (Werder Bremen).

 

Jangan lewatkan jadwal lengkap Piala Dunia 2022 pada tautan ini.

Infografis Grup E Piala Dunia 2022
Infografis Grup E Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya