Cek Fakta: Tidak Benar Dokter di Foto Ini Meminta Orang Afrika Menolak Divaksin Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto dokter yang memegang tulisan meminta Orang Afrika menolak vaksin Covid-19.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 13 Okt 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2020, 11:00 WIB
Hoaks dokter larang orang Afrika minta divaksin virus corona covid-19.
Hoaks dokter larang orang Afrika minta divaksin virus corona covid-19. (Instagram.Glamdlozi)

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial Instagram diramaikan dengan sebuah foto dokter yang memegang tulisan meminta Orang Afrika menolak vaksin virus corona covid-19.

Foto dokter yang memegang tulisan meminta Orang Afrika menolak vaksin virus corona covid-19 diunggah akun Instagram @glamdlozi.

Begini tulisan di kertas yang ada di foto tersebut:

"To all Africans, don’t accept to be immunised from Corona virus cause they’re implanting it through the vaccine".

Bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:

"Untuk semua orang Afrika, jangan mau diimuniasi dari virus corona karena mereka sudah menanamkannya melalui vaksin."

Sejak berada di media sosial, foto tersebut mendapat banyak respons dari warganet. Tercatat, hingga saat ini, foto tersebut mendapat 224 like.

Lalu, benarkah ada foto dokter yang memegang tulisan meminta Orang Afrika menolak vaksin virus corona covid-19?

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penelusuran Fakta

Hasil penelusuran Google Image.
Hasil penelusuran Google Image.

Cek Fakta Liputan6.com membuat tangkapan layar dari unggahan glamdlozi. Kemudian, hasil tangkapan layar dimasukkan ke mesin pencari, Google Image.

Hasil penelusuran mengarahkan ke akun Twitter stasiun radio Leading Britain’s Conversation (LBC). Dalam unggahan LBC pada 19 Maret 2020, disebutkan tim medis yang berada di foto tersebut bernama Dr Rodney Jimenez.

Namun, tulisan yang dipegang oleh doktor berkepala plontos itu tidak sama seperti ungahan glamdlozi.

Tulisan yang berada di akun LBC, yakni:

"I stayed at work for YOU! Please stay at home for US!"

Sebagai keterangan untuk foto tersebut, Twitter LBC menuliskan:

"Seorang dokter di Filipina mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona."

Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs AFP Fact Check dengan judul berita: "Doctored photo telling Africans to avoid Covid-19 vaccine circulates online". Artikel itu sudah dipublikasikan, pada 12 Oktober 2020.

Di artikel tersebut, AFP Fact Check menyebut foto itu juga terpampang di akun Twitter CNN Filipina. Disebutkan pula dalam akun Twitter tersebut, Dr Rodney Jimenez bekerja di Pusat Medis St. Luke, Kota Quezon, Filipina.

Tulisan yang berada di kertas dan dipegang Dr Jimenez di Twitter CNN Filipina, sama seperti yang ada di LBC, yakni: "I stayed at work for YOU! Please stay at home for US!".

Foto itu juga sempat diunggah di media sosial pribadi Dr Jimenez. Foto itu mendapat lebih dari 21 ribu like setelah pertama kali diunggah pada 18 Maret 2020.

 


Kesimpulan

Altered dan Missing Context
Altered dan Missing Context (Liputan6.com/Abdillah)

Foto dokter yang memegang tulisan meminta Orang Afrika menolak vaksin virus corona covid-19 sudah dimanipulasi. Faktanya, orang dalam foto tersebut bernama Dr. Rodney Jimenez, seorang tenaga medis asal Filipina.

Tulisan asli di kertas yang dipegangnya, yakni: "I stayed at work for YOU! Please stay at home for US!".


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya