Algoritma Media Sosial Bikin Pengguna Rentan Terpapar Hoaks

Hal ini disampaikan oleh Helen Lee Bouygues, pakar hoaks dari The Reboot Foundation. Ia menyebut algoritma di media sosial membuat seseorang tak bisa memilih informasi yang diterimanya.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 29 Jan 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 07:00 WIB
banner Hoax
banner hoaks. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Algoritma yang ada di media sosial membuat seseorang tak bisa melihat suatu informasi dari sisi yang lain. Hal itu membuat banyak pengguna media sosial rentan terpapar hoaks.

Hal ini disampaikan oleh Helen Lee Bouygues, pakar hoaks dari The Reboot Foundation. Ia menyebut algoritma di media sosial membuat seseorang tak bisa memilih informasi yang diterimanya.

Platform media sosial seperti Instagram mengklaim algoritma yang mereka buat memudahkan pengguna untuk dapat melihat informasi yang sejenis atau yang paling sering berinteraksi. Demikian halnya dengan Facebook yang menerapkan algoritma serupa.

"Sisi negatifnya adalah kita tak bisa lagi berpikir selektif. Kita seperti masuk ke dalam terowongan dengan informasi-informasi yang sama," ujar Helen seperti dilansir abcdetroit.com.

"Munculnya hoaks adalah karena kita kurang berpikir kritis pada informasi yang diterima. Seharusnya kita mau menghabiskan waktu lebih banyak untuk mendapatkan informasi yang lebih baik."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Cara Menghindari Hoaks

Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Helen pun merekomendasikan 3 hal agar kita terhindar dari hoaks atau berita palsu.

1. Hindari hanya membaca satu sumber informasi. Gali informasi serupa dari sumber yang lain.

2. Jangan langsung percaya pada link pertama yang Anda cari dalam pencarian online.

3. Biasakan Anda dengan informasi hoaks yang beredar seperti informasi yang memancing rasa emosi untuk segera membagikannya.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya