Kumpulan Informasi Viral Seputar Swab Tes, Hoaks atau Fakta?

Informasi viral seputar swab tes, simak faktanya

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Jul 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 11:00 WIB
Tes Usap Pasca Libur Lebaran
Petugas medis melakukan tes usap antigen di pusat perbelanjaan kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/05/2021). Pasca libur lebaran, Forkopimda Kabupaten Bekasi melakukan swab tes antigen kepada sekitar 202 pedagang guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar Covid-19 kerap menjadi viral di media sosial, salah satunya seputar swab tes untuk membuktikan penularan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut.

Informasi seputar swab tes yang viral belakangan ini, meliputi penjualan hasil swab tes palsu di dalam bus hingga  mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusurui informasi viral seputar swab tes, lalu bagaimana hasilnya? Simak daftar penelusuran berikut: 

 

1. Video Jual Beli Hasil Swab Palsu di dalam Bus

Sebuah video yang diklaim adanya bisnis hasil swab palsu di dalam bus beredar di media sosial. Video tersebut salah satunya disebarkan akun Facebook Meinanda Azalia pada 26 Juli 2021.

Akun Facebook Meinanda Azalia mengungah video berisi seorang petugas yang tengah membagikan hasil swab ke sejumlah penumpang di dalam bus.

"Bayar berapa itu bu?" tanya si perekam video.

"Rp 90 (ribu) pak," jawab si petugas.

Akun Facebook Meinanda Azalia kemudian mengaitkan video tersebut dengan kabar jual beli hasil swab palsu di dalam bus.

"Ibu Ini Sedang Jual Hasil Swab?Harga 90rb Untuk 24 Jam

Kondisi ada di dlm tol jd penumpang mau gak mau, suka tdk suka ya belilah

Mau turun ditol bagaimana ? Ini yg bikinIndonesia kacau balau gak rampung2 covidnya tanpa swab bisa naik bis ke luar kota, saling tular menular tanpa henti.

Hebat! Hebat! Hebat! Hebaaattt mereka mencari keuntungan utk diri sendiri...tdk peduli sikon pandemi negara... Ternyata semua jd ladang bisnis berkedok covid... mbaknya bilang tidak ikhlas gambarnya di viralkan.

Saya sebagai rakyat juga sama, tidak ikhlas melihat bisnis hasil swab palsu ini.😭," tulis akun Facebook Meinanda Azalia.

Benarkah kabar tentang bisnis hasil swab palsu di dalam bus? Berikut penelusurannya.

 

2.  Alat Swab Antigen Positif Covid-19 Saat Diberikan Air Keran

Beredar di media sosial postingan video terkait alat tes swab antigen yang diberikan air keran hasilnya positif covid-19. Video itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu akun yang membagikannya adalah bernama Sahril Al Hamid. Dia mengunggahnya di Facebook pada 26 Juli 2021.

Dalam video berdurasi satu menit 29 detik itu terdapat satpam yang mencoba memasukkan air keran dalam tes swab antigen. Ternyata setelah ditunggu hasilnya positif.

Selain itu dalam video juga terdapat ajakan untuk tidak mau dites swab antigen karena isinya pembohongan. Akun tersebut juga menambahkan narasi "Air keran positif corona"

Lalu benarkah video alat tes swab antigen positif covid-19 setelah diberikan air keran? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan video alat tes swab antigen positif setelah diberikan air keran adalah tidak benar. Faktanya alat swab antigen akan rusak jika digunakan tidak sesuai instruksi. Hasil yang tertera menjadi tidak valid.

 

 

3. Video Bersihkan Hidung dengan Cairan Infus untuk Hasil Swab Tes Negatif

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif. Video tersebut diunggah akun Facebook DrLois, pada 20 Mei 2021.

Klaim video mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif, menampilkan seorang bernama Dr Hesmastia Manuhara Harba'i, Sp. THT- KL, yang memperaktikan cara mencuci hidung yang baik dan benar.

Berikut narasi Hesmatia dalam video tersebut:

"Hari ini saya akan menjelaskan cara mencuci hidung yang baik dan benar, cuci hidung merupakan cara untuk membersihkan rongga hidung kita untuk mencegah masuknya virus, bakteri, atau kuman.

Cuci hidung baik dilakukan setiap hari untuk mencegah penyakit.

Yuk kita lihat alat apasaja yang diperlukan, pertama kita siapkan cairan infus 0,9 persen, kita siapkan baskom atau gelas yang ada di rumah dan bersih, suntikan 10 cc, dan juga Transsofix.

Pertama kita lakukan cuci tangan terlbih dahulu lalu bukan transsofix kita colokan ke botil infus masukan ke wadah yang bersih, kita ambil suntikan tanpa jarum,

Untuk hidung kanan masukan cairan dari lubang hidung sebelah kanan kita harus lakukan miring kepala sebelah kiri, buka mulut tahan nafasnya lalu semprotkan cairan infus ini.

Untuk hidung sebelah kiri sama prinsipnya seperti tadi, miring sebelah kanan buka mulut tahan nafasnya.

Sudah bersih hidung kalian dan terjaga virus bakateri masuk diera pandemi ini"

Kemudian video tersebut diberi keteragan sebagai berikut:

"Yg mau cek Swab supaya hasilnya (-).Cuci hidung dgn cairan infus NaCL😂"

Benarkah klaim video mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif tidak benar.

Video tersebut menayangkan cara mencuci hidung untuk membersihkan rongga dan mencegah masuknya virus, kuman, maupun bakteri.

 

4.  Swab Test Berbahaya

Pengguna Facebook, Henry Gunawan menyebut swab test untuk mendeteksi virus corona covid-19 di dalam tubuh manusia sangat berbahaya.

Swab test adalah pemeriksaan yang menggunakan sampel dari lendir dalam hidung ataupun tenggorokan.

Henry Gunawan mengunggah klaim tersebut pada 4 Januari 2021. Begini narasinya:

"Awas hati-hati, hidung yang sering di swab ternyata berbahaya!!"

Lalu, benarkah swab test untuk mengetahui covid-19 di tubuh manusia sangat berbahaya? Simak penelusurannya di halaman berikut.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim swab test untuk mengetahui covid-19 di tubuh manusia sangat berbahaya merupakan penjelasan yang tidak tepat.

Faktanya, swab test sangat aman bila dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya