Presiden-presiden Ini Berani Pecat Petinggi Polisi Korup

Beberapa kepala negara terbilang berani memecat petinggi kepolisian mereka yang terbukti korupsi. Siapa saja?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 26 Jan 2015, 14:03 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2015, 14:03 WIB
Kepala Negara Ini Berani Memecat Petinggi Polisi Korupsi
Beberapa kepala negara terbilang berani memecat petinggi kepolisian mereka yang terbukti korupsi. Siapa saja?

Citizen6, Jakarta Korupsi bukanlah sesuatu yang baru di dunia ini. Sejak dulu, praktik korupsi subur di berbagai tempat karena adanya rasa ketidakpuasan atas yang telah dimiliki oleh seseorang. Praktik korupsi pernah dilakukan semua kalangan, baik rakyat biasa, preman, bahkan hingga pemimpin negara. Mirisnya, kepolisian yang notabene penegak hukum pun tak lepas dari masalah tersebut.

Tak hanya di Indonesia pejabat kepolisiannya yang pernah terjegal korupsi. Di negara-negara lain pun hal demikian pernah terjadi. Namun uniknya, di beberapa negara kepala negaranya berani mengambil langkah tegas dengan memecat pejabat kepolisian yang terbukti bersalah. 

Lalu, siapa saja kepala negara yang berani memecat pejabat kepolisiannya? Ini dia.

Satu

Kepala Negara Ini Berani Memecat Petinggi Polisi Korupsi
Beberapa kepala negara terbilang berani memecat petinggi kepolisian mereka yang terbukti korupsi. Siapa saja?

1. Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin pernah memecat petinggi kepolisian Rusia, Ivan Glukhov, dikarenakan menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya. Putin yang mempunyai wewenang mengangkat dan memecat pejabat kepolisian, menurunkan Ivan Gluskhov yang dahulunya menjabat sebagai Kepala Deputi Komite Investigasi Moskow. Ivan pun kemudian digantikan oleh Mayjen Vladimir Morozov.

Dua

Kepala Negara Ini Berani Memecat Petinggi Polisi Korupsi
Beberapa kepala negara terbilang berani memecat petinggi kepolisian mereka yang terbukti korupsi. Siapa saja?

2. Ollanta Humala

Peru sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Amerika Selatan ternyata juga merupakan negara dengan pertumbuhan produksi kokain tercepat. Laporan PBB bahkan menyatakan Peru akan mengambil alih posisi Kolombia dalam produksi kokain.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Peru Ollanta pun memecat dua per tiga jajaran tinggi kepolisian. Sebanyak 30 dari 45 petinggi kepolisian dipaksa pensiun dini. Termasuk di antaranya Kepala Kepolisian Peru dan Kepala Satuan Pemberantasan Narkoba. Mereka dituding menerima suap dari para penyelundup narkoba sehingga membuat praktik korupsi dan suap makin subur.

Tiga

Kepala Negara Ini Berani Memecat Petinggi Polisi Korupsi
Beberapa kepala negara terbilang berani memecat petinggi kepolisian mereka yang terbukti korupsi. Siapa saja?

3. Jacob Zuma

Kepala Kepolisian Jenderal Pol Bheki Cele dipecat karena dugaan korupsi oleh Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma pada tahun 2012 lalu. Bheki kemudian ditahan karena terbukti korupsi uang sewa gedung kepolisian. Bheki Cele kemudian digantikan oleh Mangwashi Phiyega, perempuan pertama yang menjadi kepala kepolisian. Selain memecat Jenderal Cele, Jacob Zuma juga memecat dua orang menteri yang tersangkut korupsi tersebut.

Empat

Kepala Negara Ini Berani Memecat Petinggi Polisi Korupsi
Beberapa kepala negara terbilang berani memecat petinggi kepolisian mereka yang terbukti korupsi. Siapa saja?

4. Alvaro Colom

Mantan Presiden Guatemala ini dikenal tegas dalam menindak korupsi di negerinya. Alvaro pernah memecat Kepala Kepolisian Porfirio Perez dan asistennya Rolando Mendoza karena menggelapkan barang bukti kokain sebesar 118 kg.

Alvaro pun pernah memecat Menteri Dalam Negeri serta Kepala Kepolisiannya yang lain atas kasus korupsi dan dugaan penyelundupan narkoba.

Lima

Kepala Negara Ini Berani Memecat Petinggi Polisi Korupsi
Beberapa kepala negara terbilang berani memecat petinggi kepolisian mereka yang terbukti korupsi. Siapa saja?

5. Mikhail Saakashvili

Presiden Georgia yang satu ini terbilang berani dalam mengambil langkah. Saat menjabat sebagai presiden, Mikhail pernah memecat 30 ribu personel Polisi Lalu Lintas karena terindikasi terlibat korupsi. Setelah memecat seluruh Polantas tersebut, Mikhail kemudian membangun kekuatan baru pengganti mereka di bawah bantuan Amerika Serikat. Mikhail pun menaikkan gaji polisi hingga 20 kali lipat.

Hasilnya, polisi-polisi yang baru pun dikenal lebih pro rakyat dan berkualitas tinggi. Angka kriminalitas menurun dan masyarakat tak lagi malas berurusan dengan polisi. Tak ada lagi polisi yang kerap memukul, menyiksa, sambil memeras rakyat seperti dulu.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya