Nekat Beli Susu Anak Saat Lockdown, Pria India Dipukuli Polisi hingga Tewas

Kisah seorang pria berumur 32 tahun yang nekat keluar rumah untuk membeli susu anaknya saat lockdown malah berakhir tragis.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 31 Mar 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2020, 13:00 WIB
Polisi di India Gunakan Helm Virus Corona
Inspektur polisi Rajesh Babu mengenakan helm berbentuk virus corona saat mengimbau pengendara selama pemberlakukan lockdown di pos pemeriksaan di Chennai, India, Sabtu (28/3/2020). Cara ini agar warga menerapkan social distancing dan tetap berada di rumah selama pandemi Covid-19. (Arun SANKAR/AFP)

Liputan6.com, India - India menjadi salah satu negara yang memberlakukan kebijakan karantina kewilayahan atau lockdown sebagai bentuk pencegahan Virus Corona atau Covid-19.

Kebijakan tersebut membuat masyarakat dilarang meninggalkan rumah mereka di bawah tindakan “penguncian total.” Kepolisian India bahkan akan menindak para pelanggar lockdown, bahkan berlaku keras dengan memukul masyarakat yang nekat keluar luar menggunakan tongkat kayu.

Kisah seorang pria berumur 32 tahun yang nekat keluar rumah untuk membeli susu anaknya saat lockdown malah berakhir tragis.

Melansir India Today, Selasa (31/3/2020), pria bernama Lal Swami yang berasal dari Howrah, Bengal Barat memutuskan keluar rumah untuk membeli susu pada Rabu (25/3/2020). Istri Swami mengklaim bahwa suaminya meninggal karena dipukul saat ada penertiban lockdown yang dilakukan kepolisian India.

 


Polisi Membantah

Pihak keluarga meyakini bahwa Swami menjadi salah satu warga yang kena pukul polisi karena masih berkeliaran saat lockdown.

Namun, polisi telah membatah tuduhan tersebut. Menurut pihak kepolisian, Swami meninggal setelah mengalami serangan jantung, dan dia sebelumnya sudah mengidap penyakit jantung. 

Swami sebelumnya dibawa ke rumah sakit setempat. Namun sesampainya di rumah sakit, dia dinyatakan meninggal dunia.


Kasus di New Delhi

Juru bicara kepolisian New Delhi, Anil Mittal, membantah adanya pemukulan dari aparat kepolisian. Meski demikian, beberapa warga memberikan laporan terkait tindak kekerasan.

“Beberapa tempat membayar sejumlah uang untuk bekerja, dan saya pikir uang itu untuk membeli makanan. Tetapi polisi menyerang kami dengan tongkat dan memukuli kami. Sekarang kita tidak punya apa-apa untuk dimakan," kata Seorang pelayan di New Delhi, seperti melansir dari Jalopink, Selasa (31/3/2020).

Selain itu, Tarique Anwar, seorang mantan bankir mengatakan, saat Ia harus pergi untuk membeli susu dan sayur-sayuran, beberapa orang polisi memerintahkan untuk kembali ke rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya