Liputan6.com, Jakarta - Saat kita tumbuh dewasa, kebanyakan dari kita mengasosiasikan kenangan masa kecil terbaik kita dengan teman.
Mulai dari membuat kenakalan di halaman sekolah hingga memberikan catatan di kelas matematika. Hidup pasti akan tampak sangat suram tanpa sahabat dan orang kepercayaan itu.
Memang, teman memiliki tempat khusus di hati kebanyakan orang dewasa muda. Meski demikian, banyak orang yang memasuki usia 30 dan 40-an mengaku cenderung kehilangan teman dan mengasingkan orang di masa-masa ini. Rupanya ada beberapa alasan mengapa hal ini kerap dialami banyak orang.
Advertisement
Baca Juga
Tahun-tahun pertemanan terbesar adalah selama masa kanak-kanak dan remaja
Para ahli percaya bahwa kebanyakan individu merasa mudah untuk berteman di lingkungan tanpa stres atau tekanan. Oleh karena itu, taman kanak-kanak, sekolah, dan perguruan tinggi adalah tempat yang indah untuk bertemu dengan orang-orang yang berpikiran sama yang menjadi teman dekat.
Psikolog melaporkan bahwa tempat kerja bukanlah tempat yang ideal untuk membuat diri Anda rentan dan berteman karena getaran tekanan tinggi yang ada.
Selain itu, kebanyakan orang bersaing dengan rekan kerja mereka untuk mendapatkan pengakuan dan kesuksesan yang lebih besar di kantor, yang membuatnya tidak mungkin membangun ikatan yang langgeng.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selanjutnya
Saat dewasa orang mulai memilih teman lebih dari yang dilakukan saat anak-anak
Remaja dan dewasa mungkin memiliki lingkaran besar teman dekat, dan segelintir sahabat yang mereka percayai.
Namun seiring berjalannya waktu, dan mereka memasuki usia akhir 20-an, orang-orang bertanya pada diri sendiri apakah teman mereka benar-benar menambah nilai dalam hidup mereka.
Maka dimulailah saat ketika Anda memilih lingkaran teman Anda dan menurunkan sahabat menjadi kenalan yang terkadang tidak dapat diandalkan.
Anda cenderung menjauhi orang-orang toxic
Usia 30-an juga merupakan saat ketika Anda memutuskan hubungan dengan orang-orang beracun yang menyudutkan Anda atau sering membuat Anda merasa kompetitif dalam hidup.
Ini terutama karena Anda memiliki rasa harga diri yang lebih besar di kemudian hari dan karenanya, Anda menolak untuk membiarkan orang mengambil keuntungan dari Anda. Ini menghasilkan lebih sedikit teman tetapi lingkaran yang lebih dekat yang sangat melindungi Anda.
Jadi, teorinya adalah bahwa di usia 30 dan 40-an, Anda memilih siapa yang paling penting bagi Anda dan mengerahkan upaya Anda untuk menjaga mereka tetap dekat dan membuat mereka merasa dihargai.
Dan meskipun Anda mungkin memiliki lebih sedikit orang dalam hidup Anda, mereka akan menjadi orang yang dapat Anda andalkan dalam situasi apa pun.
Advertisement
Tak Punya Teman Bukan Hal Buruk, Ini Manfaatnya Menurut Ahli
Jika saat ini Anda tidak memiliki teman dan merasa orang lain mulai menghakimi dengan hal tersebut, maka inilah saatnya untuk mengubah pandangan Anda. Karena tidak memiliki teman belum tentu sesuatu yang buruk.
Adalah benar bahwa pertemanan itu penting, sebab persahabatan bisa membantu membentuk kepribadian bahkan karakteristik seseorang. Ya, menjalin pertemanan memang baik, tetapi hanya jika Anda memiliki dinamika yang sehat dengan mereka.
Mulai sekarang, saat Anda tidak merasa percaya diri dengan kehidupan anti sosial maka ingatlah hal-hal berikut ini, seperti melansir dari Healthline.
1. Meningkatkan kreativitas
Menurut penelitian dari tahun 2017, orang yang menghabiskan waktu sendirian karena tidak bersosialisasi cenderung memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Ketidakmampuan bersosialisasi bukanlah hal yang negatif, tapi Anda hanya tidak perduli apakah harus berinteraksi dengan orang lain.
Bagi seorang penyendiri, bicara atau berinteraksi dengan orang lain dapat mengacaukan perhatian, pikiran bahkan renungan yang memenuhi isi kepala tentang proyeksi atau hal penting lainnya.
Ini bukan berarti kata-kata orang lain tidak berharga. Berada di sekitar teman tetap sangat menyenangkan, tapi kalau terlalu lama bisa saja Anda terbuai dan lalai dari tenggat waktu pekerjaan.
2. Mengubah perspektif Anda
Bagi orang yang suka bersosial, biasanya akan sulit mempertahankan prinsip dan pola pikir. Mungkin tanpa sadar mereka bisa memunculkan kepribadian yang berbeda dari dirinya, atau malah mengikuti tindakan atau suasana hati mencerminkan perilaku orang-orang di sekitarnya.
Namun, berbeda jika Anda seorang penyendiri, Anda akan mudah melihat perubahan sehingga mampu mempertahankan fokus pada perspektif diri sendiri tanpa terpengaruh oleh perilaku orang-orang sekitar.
3. Persahabatan yang dipaksakan tidak akan berhasil
Anda mungkin ingin berteman sama seperti kebanyakan orang, tapi sayangnya tidak bisa. Ini bukan berarti Anda tidak menyukai orang lain, tapi hanya menyadari bahwa sesuatu yang dipaksakan pada akhirnya tetap saja tidak akan membantu siapapun.
Seorang penyendiri bisa jadi tidak menyukai obrolan ringan. Saat dipaksa untuk menikmati sesuatu yang mereka tidak sukai, maka mereka akan merasa cemas dan semakin takut untuk berbicara dengan orang lain.
Jadi, lebih baik untuk menghargai pilihan masing-masing agar tetap memiliki kehidupan sosial yang harmonis. Jangan pernah mengolok-olok seseorang yang sangat menikmati kesendiriannya dan hargai privasi satu sama lain.
4. Tidak bersosial dapat menghemat energi Anda
Terlalu banyak bersosialisasi bisa menghabiskan energi Anda. Introversi hanyalah salah satu bagian dari kepribadian Anda, bukan cacat yang perlu diatasi atau apapun yang membuat Anda merasa tidak enak.
Manfaat persahabatan tidak bisa disangkal. Tetapi manfaat tersebut tidak serta merta melebihi kebutuhan Anda. Jadi, jika Anda lebih suka berjalan-jalan sendirian daripada menghabiskan waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang di tempat kerja atau sekolah, just do it! Lakukan yang membuat Anda nyaman.
5. Bisa memperkuat dan mengenal pribadi serta kemampuan diri
Menghabiskan lebih banyak waktu sendirian bukan sebuah tanda kecemasan, tapi Anda hanya suka dan sangat menikmati waktu kesendirian. Kabar baik dari sifat ini ternyata dapat menimbulkan sikap belas kasih diri yang lebih besar serta motivasi yang lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, sebelum memikirkan orang lain.
Faktanya, semakin banyak waktu yang Anda habiskan bersama orang lain, maka semakin mudah juga Anda berubah menjadi seperti mereka dan melupakan tentang kepribadian diri sendiri.
Selain itu, mempertahankan hubungan dengan orang lain juga memaksakan diri Anda untuk terus-menerus memperhatikan kebutuhan mereka. Hal ini terkadang dapat mengurangi kemampuan Anda untuk menjaga diri sendiri sehingga sangat sulit untuk mencapai pertumbuhan karakteristik yang positif.
Sedangkan kesendirian akan memberikan manfaat yang tidak terduga. Menghabiskan waktu sendirian tidak hanya memberi Anda lebih banyak waktu untuk fokus pada apa yang benar-benar Anda inginkan, tapi membantu melindungi Anda rasa stres.