Biblioterapi, Sebuah Terapi Membaca untuk Kesehatan Jiwa Anda

Merasa stres dan begitu emosional akhir-akhir ini? Anda bisa mencoba biblioterapi untuk membantu mengatasinya.

oleh Bella Zoditama diperbarui 16 Jul 2023, 19:06 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2023, 19:06 WIB
Ilustrasi membaca, buku, kumpulan pantun
Ilustrasi membaca, buku, kumpulan pantun. (Photo by Amy Benton Blake on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Membahas manfaat baca buku memang tidak ada habisnya. Apalagi seperti yang kita tahu kalau buku merupakan sebuah jendela dunia. Dengan membaca, seseorang dapat menambah wawasannya bertambah luas, mengisi waktu luang, belajar bahasa, hingga berimajinasi terhadap isi buku di dalamnya.

Namun, tahukah Anda kalau membaca buku juga dapat menjadi terapi untuk mengatasi sejumlah masalah kesehatan mental serta psikologis? Sebagai contoh, gangguan kecemasan, stres, depresi, hingga kesedihan yang berlarut-larut. Memang tidak bisa dipungkiri kalau saat merasa sedih atau stres, terkadang sulit memahami apa yang terjadi dalam pikiran dan tubuh Anda, terlebih jika Anda tidak memiliki pengalaman untuk mengatasinya.

Mengutip dari Verywellmind, Jumat (14/7/2023), terapi membaca atau biblioterapi (bibliotherapy) ini hadir. Tujuannya untuk mengatasi masalah yang Anda alami dalam bentuk membaca buku atau cerita agar kondisi menjadi lebih baik.  

Konsep membaca sebagai cara untuk membantu memfasilitasi proses penyembuhan dan memenuhi tujuan terapeutik merupakan strategi umum dalam banyak pendekatan pengobatan. Namun, apa yang membedakan biblioterapi dari teori psikoterapi lainnya, seperti terapi perilaku kognitif (CBT), adalah fakta bahwa seorang terapis biasanya akan melihat biblioterapi sebagai pendekatan terapeutik. Oleh karena itu, biblioterapi sering digunakan sebagai bagian tambahan dari proses perawatan.

Karena biblioterapi sering digunakan untuk mendukung bentuk terapi lain, maka terapi ini disesuaikan dalam pengaturan individu serta kelompok dari segala usia. Biasanya, terapis akan menggunakan cerita saat bekerja dengan klien yang lebih muda seperti anak-anak atau remaja.

Saat digunakan dalam pengaturan terapi kelompok, biblioterapi memungkinkan peserta untuk memberi dan menerima umpan balik tentang interpretasi mereka terhadap literatur dan bagaimana kaitannya dengan masalah mereka. Ini juga membantu meningkatkan komunikasi dan mendorong percakapan dan koneksi yang lebih mendalam bagi para klien.

Tipe-tipe Biblioterapi

Ilustrasi membaca buku, kumpulan majas
Ilustrasi membaca buku, kumpulan majas. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

Ada beberapa tipe biblioterapi yang dapat digunakan baik untuk terapi klinis atau tujuan edukasi saat berada di rumah, di antaranya:

  • Biblioterapi kreatif

Biasanya dilakukan secara berkelompok, dengan membaca cerita, puisi, maupun buku fiksi, kemudian akan didiskusikan bersama-sama.

  • Biblioterapi perkembangan

Digunakan untuk kepentingan pendidikan dan juga oleh orang tua. Tujuannya untuk menjelaskan suatu fenomena serta masalah di masa anak-anak dan remaja, seperti pubertas.

  • Biblioterapi preskriptif

Terapi yang menggunakan buku self-help atau buku motivasi, baik di lingkungan klinis atau rumah dalam membantu mengubah pola pikir, perasaan, dan perilaku.

  • Bibliografi terapeutik

Terapi yang menggunakan kombinasi dari tipe-tipe di atas dalam mengatasi dan mengelola masalah psikologis.

Kondisi yang Bisa Diatasi dengan Biblioterapi

Pengertian dan Sejarah Ideologi
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Namera

Secara umum membaca memang bermanfaat bagi hampir sebagian orang. Nah, biblioterapi sendiri memang difungsikan untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi melalui biblioterapi:

  • Kecemasan
  • Depresi
  • Gangguan makan (eating disorders)
  • Masalah hubungan
  • Penggunaan zat terlarang atau narkoba
  • Merasa kesepian, terisolasi, ketidakberartian, dan kematian

Selain kondisi di atas, biblioterapi juga dapat digunakan sebagai terapi untuk mengelola kesedihan, penolakan, atau bentuk -isme negatif, seperti rasisme, dan seksisme juga dapat diatasi dengan biblioterapi. Biasanya, sebagian terapis yang sudah mengetahui tentang biblioterapi akan memiliki daftar buku yang berkaitan dengan berbagai masalah klien yang ditangani oleh mereka. 

Ada juga beberapa situs dan database online yang dapat memberikan judul yang disarankan atau direkomendasikan berdasarkan masalah kesehatan mental tertentu.

Manfaat dari Biblioterapi

Ilustrasi Konsultasi Kesehatan Mental
Ilustrasi konsultasi kesehatan mental. (dok. Unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Ketika menggunakan biblioterapi, terapis atau konselor akan memberikan buku yang disesuaikan dengan kebutuhan klien. Seperti misalnya buku self-help untuk orang yang mengalami kecemasan. Atau buku fiksi yang menceritakan tentang kesedihan atau trauma karena kehilangan orang yang dicintai. Berikut adalah manfaat yang akan dirasakan:

  • Menambah wawasan

Biblioterapi membantu seseorang atau klien untuk mendapatkan wawasan tentang tantangan pribadi yang dihadapi dan mengembangkan strategi dalam mengatasi masalah yang paling memprihatinkan. Ini juga dapat membantu mengatasi masalah, mendapatkan pemahaman yang berbeda, serta mengenal diri sendiri.

  • Mendapatkan perspektif baru

Salah satu alasan yang lebih meyakinkan untuk menggunakan biblioterapi adalah dapat membantu seseorang melihat bagaimana orang lain, seperti karakter dalam buku, mengatasi dan menangani masalah serupa. Ketika orang tersebut dapat mengidentifikasi dengan karakter fiksi atau nonfiksi, terutama pada tingkat emosional, mereka dapat melihat bahwa ada orang lain yang juga menavigasi dan mengatasi pergumulan pribadi.​

  • Semakin mengenal klien

Menyetujui sebuah buku untuk dibaca di sela-sela sesi memberi terapis format untuk memberikan pekerjaan rumah di luar perawatan. Pendekatan ini dapat membantu memperdalam makna sesi terapi dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih besar. 

Infografis 9 Buku Populer Indonesia dari Masa ke Masa
Buku populer di Indonesia dari masa ke masa sudah berkembang sebelum era kemerdekaan. (Dok: Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya