Liputan6.com, Jakarta - Kasus diduga kecurangan kembali ditemukan di destinasi wisata di Indonesia. Kali ini, keluhannya datang dari seorang turis Singapura yang melancong ke Kawah Putih Ciwidey, Jawa Barat.
Pemilik akun Instagram @amirahm.athr menulis di keterangan unggahan, Selasa, 14 Januari 2025, "🌋 Penipu Kawah Putih 🌋." Ia kemudian membeberkan insiden kurang mengenakkan yang ditemuinya saat melancong ke salah satu objek wisata populer di Kabupaten Bandung tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Turis asing itu mengungkap, "Kami memutuskan bersenang-senang dan membuat kenangan dengan salah satu dari banyak fotografer di sana, dan di akhir sesi foto-foto di sekitar Kawah Putih, kami menuju ke pondok mini @kawahputih_photographer untuk memilih foto-foto kami."
Advertisement
"Mereka membeli paket berisi 45 foto seharga 350K IDR yang dapat ditransfer langsung ke ponsel Anda dan Anda menghapus foto-foto yang tidak Anda sukai. Kami berdua menghitung tiga kali untuk memastikan kami memiliki tepat 45 foto. Tidak lebih, tidak kurang."
"Setelah dia mentransfer foto-foto itu ke ponsel kami, kami menemukan bahwa hanya ada 44 foto (kaget, tidak kaget!). Dia pikir kami bodoh dan berkata kami hanya memilih 44, dan harga foto kurang dari 45 buah adalah (Rp)10K untuk masing-masingnya."
"(Dengan hitungan tersebut) tagihan jadi berjumlah 440K IDR; ((Rp)90K lebih mahal dari paket 45 foto). Saya meminta untuk memeriksa kameranya, dan dia pasti telah menghapus 1 foto segera setelah kami mengembalikan kameranya kepadanya," keluh wisatawan yang melancong ke Kawah Putih itu.
Pengakuan Wisman
Wisatawan mancanegara (wisman) itu menyambung, "Dia (fotografer) bersikeras bahwa kami hanya memilih 44 foto, memutuskan untuk bersikap 'baik' dan memberi kami diskon hanya sebesar 400K IDR, yang saya jawab, 'Tidak, kami sudah menghitung tiga kali untuk memastikan bahwa itu benar-benar 45 foto, kami TAHU Anda menghapus satu.'"
"Pada akhirnya, ini bukan tentang tambahan 50K IDR. Ini adalah kejujuran orang tersebut sebagai sesama Muslim. Tapi apakah kami mempermainkan Tuhan karena menanggap bayarannya haram? Jelas tidak, karena kami perlu memahami dengan jelas dan sepenuhnya bahwa uang yang diperoleh melalui cara/proses yang tidak sah (haram) menjadikan penghasilan itu sendiri haram."
"Kami dapat 'menghalalkan' uang tersebut, tapi itu diperoleh atas dasar kebohongan dan penipuan sejak awal. Lalu, (ada ungkapan), 'halalkan jela (saja),' 'mengapa bersikap picik,' tapi inilah mengapa penipuan & tipu daya seperti ini terus berlanjut karena tidak ada tindakan yang diambil atau konsekuensi hukum."
Advertisement
Bagi-Bagi Tips agar Tidak Jadi Korban Penipuan
Pelancong itu menambahkan, "Kami tidak akan diam dan menjadi fasilitator bagi perilaku tidak bermoral seperti itu. Namun, kami akui bahwa ia adalah salah satu dari sedikit fotografer yang buruk. Pasti banyak fotografer hebat di Indonesia yang menjunjung tinggi integritas dan nilai dalam pekerjaan mereka!"
"Jangan biarkan satu/beberapa fotografer buruk ini menghancurkan seluruh komunitas. Kami hanya bisa berdoa dan berharap agar fotografer tersebut menyadari bahwa ia dapat melakukan yang lebih baik, dan mengingatkan kita untuk jujur dalam bisnis/layanan apa pun yang kita berikan kepada orang lain!"
Sebagai lanjutan, wisman itu merekomendasikan beberapa tips untuk terhindar dari "penipuan" serupa. Pertama, "jelas hindari menggunakan layanan mereka, lol cukup gunakan ponsel/kamera Anda sendiri!" kata dia.
Kemudian, bila memutuskan menggunakan jasa fotografer di tempat wisata, "pastikan Anda menghitung 45 foto (atau paket yang Anda inginkan) DI DEPAN mereka sebelum mengembalikan kamera mereka." "Dengan cara ini, tidak mungkin mereka dapat menghapus satu foto secara diam-diam dan menyalahkan Anda. Jika memungkinkan, ambil foto layar yang menunjukkan Anda memiliki 45 foto!"
Puji Pesona Kawah Putih
Turis Singapura itu juga merekomendasikan untuk jangan susah-sudah mengadu ke pengelola bila mendapat "perlakuan tidak adil." "Jangan repot-repot mengadu ke pengelola (kami tidak melakukannya), tapi karena kami tahu bahwa mereka akan membela fotografer mereka dan menyalahkan Anda karena tidak 'memeriksa,'" imbuhnya.
Meski mendapat pengalaman kurang menyenangkan, pelancong itu tetap memuji pesona panorama Kawah putih. "Tempat itu sendiri cantik dan merupakan keajaiban ciptaan-Nya. Jangan biarkan manusia tidak jujur ini menghentikan Anda untuk mengunjunginya jika Anda berada di Bandung suatu hari nanti!" serunya.
Lifestyle Liputan6.com sudah meminta komentar si pengunggah konten, namun belum mendapat balasan sampai artikel ini terbit. Video tersebut telah mencatat 70 ribuan penayangan saat artikel ini ditulis.
"Hasilnya terlihat kentang (buruk) 😅," komentar seorang warganet, sementara yang lain menulis. "Sepertinya Anda telah mengambil alih pekerjaan Tuhan ke tangan Anda dengan memutuskan menghukumnya!" Ada pula yang mengaku heran dengan kelakuan tidak profesional tersebut.
Advertisement