Benarkah Makan di Atas Jam 8 Malam Bisa Bikin Gemuk? Ini Penjelasannya

Sebagian besar orang menetapkan batas waktu makannya hingga jam 8 malam saja. Makan di atas jam 8 malam sering kali dinilai sebagai kebiasaan yang benar-benar tidak baik untuk kesehatan. Yuk, simak kebenaran mengenai makan di atas jam 8 malam!

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 03 Mar 2025, 19:21 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 18:04 WIB
Ilustrasi makan
Ilustrasi makan bersama credit by unsplash.com/spencer davis... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang kini mulai menerapkan kebiasaan membatasi waktu makan hingga pukul 8 malam sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan terlalu larut sering dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan, seperti naiknya asam lambung, masalah pencernaan, serta ketidakseimbangan kadar gula darah. Kondisi ini dapat berdampak pada kualitas tidur seseorang. Namun, benarkah makan setelah pukul 8 malam benar-benar berbahaya bagi kesehatan?

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai kebiasaan makan di atas jam 8 malam yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (3/3/2025).

Kerugian dari Makan di Atas Jam 8 Malam

Secara khusus, penelitian yang mengkaji larangan makan setelah pukul 8 malam masih terbatas. Namun, ada manfaat yang mungkin dapat diraih dengan membatasi makan malam secara umum. Ada alasan yang mendasari kemungkinan ini, seperti yang dijelaskan oleh Janese S. Laster, MD, seorang dokter yang bersertifikat dalam bidang penyakit dalam, obesitas, gastroenterologi, dan nutrisi. "Makanan yang dikonsumsi pada malam hari cenderung mengandung karbohidrat dan lemak tinggi yang diproses," katanya. Dr. Laster juga menekankan bahwa waktu makan seseorang dapat memengaruhi proses pencernaan, penyerapan, dan metabolisme tubuh, yang pada gilirannya mempengaruhi berat badan.

Benarkah Makan di Atas Jam 8 Malam Seburuk Itu?

Menurut Julie Pace, RDN, seorang ahli diet terdaftar dan pendiri Core Nutrition Health and Wellness, meskipun ada bukti yang menghubungkan konsumsi makanan larut malam dengan masalah kesehatan seperti peningkatan berat badan atau gangguan pencernaan, hal ini tidak selalu berlaku untuk semua orang. Menurut sebuah penelitian pada tahun 2015, dampak negatif dari makan larut malam mungkin tidak konsisten atau berlaku jika makanan yang dikonsumsi memiliki pilihan yang sedikit, kaya akan nutrisi, atau rendah kalori.

Cara Menentukan Batas Waktu Makan Malam

Ilustrasi jam, waktu
Ilustrasi jam, waktu. (Photo by Malvestida Magazine on Unsplash)... Selengkapnya

Pembatasan waktu makan malam pada dasarnya disesuaikan dengan keadaan individu masing-masing. Menghindari makan setelah pukul 8 malam bukanlah aturan yang harus diikuti oleh semua orang. Namun, yang disarankan adalah mencoba untuk memberi jeda antara waktu makan dan tidur malam jika memungkinkan. Menurut Julie Pace, menjaga waktu makan tetap konsisten, menghindari konsumsi porsi besar makanan sebelum tidur, memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang, memastikan tubuh tetap terhidrasi, dan lebih memperhatikan kebutuhan tubuh daripada melihat jam dapat berdampak positif pada kesehatan.

Q and A

Kenapa Kita Tidak Boleh Makan di Atas jam 8 Malam?

Makan terlalu dekat dengan waktu tidur selalu dikaitkan dengan naiknya asam lambung serta mengganggu pencernaan dan gula darah.

Apakah Makan di Atas Jam 8 Bisa Bikin Gemuk?

Makan malam di jam tertentu, seperti di atas jam 8 malam, cenderung bisa meningkatkan berat badan.

Makan Malam yang Baik Itu Jam Berapa?

Makan malam sebaiknya dilakukan sebelum jam 8 malam, supaya tubuh punya cukup waktu untuk mencerna makanan yang masuk sebelum pergi tidur. Bisa juga kita menikmati cemilan di pukul 3-4 sore, kemudian disusul dengan makan malam porsi kecil di pukul 7 malam.

Kenapa Tidak Boleh Makan Jam 10 Malam?

Makan jam 10 malam tidak hanya dapat meningkatkan berat badan, namun juga akan memicu masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit asam lambung dan sindrom metabolik.

Apa Efek Makan di Atas Jam 9 Malam?

Makan larut malam setelah jam 9 malam dapat meningkatkan risiko penyakit serebrovaskular seperti stroke. Penyakit serebrovaskular, termasuk stroke dan stroke ringan yang mengganggu aliran darah ke otak merupakan bagian dari penyakit kardiovaskular.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya