Liputan6.com, Jakarta Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang umum di masyarakat, dengan konsekuensi serius seperti meningkatnya risiko kebutaan, penyakit jantung dan gagal ginjal.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti melansir dari Times of India, Senin (15/7/2024), diabetes sebagai kondisi kesehatan kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Insulin sendiri berperan penting dalam mengatur dan mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
Advertisement
Baca Juga
Diabetes telah menjadi penyebab kematian yang signifikan di seluruh dunia, menyebabkan sekitar 1,5 juta kematian setiap tahunnya. Ada dua jenis utama diabetes yang dikenal, yaitu tipe 1 dan tipe 2.
Advertisement
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh gangguan autoimun yang mengakibatkan pankreas menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada insulin sama sekali. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin atau tidak merespons insulin dengan baik, yang berujung pada lonjakan kadar gula darah yang berbahaya dan dapat menyebabkan gejala yang mengganggu.
Kadar gula darah yang tinggi dapat berdampak pada kondisi seperti neuropati diabetik, yang merusak saraf-saraf yang mengirimkan sinyal dari tangan dan kaki.
Mengutip dari diabetes.co.uk, nyeri saraf pada diabetes seringkali terjadi pada individu yang mengalami gula darah tinggi yang tidak terkendali. Gangguan ini diduga terjadi karena tingkat glukosa darah yang tinggi merusak pembuluh darah yang memasok saraf-saraf tersebut.
Dalam konteks global, diabetes tidak hanya menjadi tantangan kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi fokus utama upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis ini.
Upaya-upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang penyebab, gejala diabetes dan penanganannya terus ditingkatkan untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap individu dan populasi secara keseluruhan.
Apa itu neuropati diabetik?
Neuropati diabetik adalah kondisi yang seringkali menyebabkan sensasi nyeri yang tidak nyaman pada tubuh. Ini dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan yang dirasakan terutama di jari tangan, jari kaki, serta tangan dan kaki secara umum.
Ketika seseorang mengalami gula darah tinggi secara konsisten, berbagai jenis rasa sakit dapat muncul, seperti sensasi tertusuk atau kesemutan, serta nyeri terbakar atau tajam yang menusuk terutama di ekstremitas seperti kaki, tungkai, tangan dan lengan.
"Mereka yang menderita nyeri saraf diabetes juga sering mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini mencakup kesulitan dalam berjalan, berolahraga, atau bahkan melakukan pekerjaan yang memerlukan penggunaan tangan secara intensif," menurut badan kesehatan.
Dampak dari neuropati diabetik tidak hanya berhenti pada gejala fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, mengganggu tidur dan mengurangi kemandirian dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola kondisi gula darah dengan baik dan mendapatkan perawatan yang tepat guna mengurangi risiko komplikasi jangka panjang yang disebabkan oleh diabetes.    Â
Advertisement
Nyeri tubuh yang menunjukkan gejala diabetes
Berikut beberapa gejala yang terkait dengan diabetes tipe 2 yang perlu Anda waspadai:
- Meningkatnya rasa haus dan mulut kering.
- Sering buang air kecil.
- Kelelahan yang sangat ekstrem.
- Penglihatan kabur.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja atau tidak dapat dijelaskan.
- Infeksi berulang seperti sariawan, infeksi kandung kemih (sistitis), dan infeksi kulit.
- Masalah gastrointestinal.
- Perubahan pola tidur dan makan.
- Napas yang berbau buah.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa dari gejala ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang akurat. Penanganan dini diabetes tipe 2 dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.
Gejala diabetes yang terlihat di kaki
Masalah kaki merupakan salah satu komplikasi paling ditakuti dari diabetes, namun ironisnya, 30% penderita diabetes tidak menyadari bahwa komplikasi kaki ini umum dan serius hingga terlambat terdeteksi.
Statistik yang mengkhawatirkan menunjukkan bahwa tingkat kematian lima tahun setelah amputasi lebih buruk dibandingkan dengan kanker yang umumnya diketahui, bahkan lebih tinggi daripada kanker payudara.
Kerusakan saraf pada kaki adalah komplikasi umum dari diabetes, tetapi seringkali tidak disadari. Tanda-tanda peringatan dini yang perlu diperhatikan termasuk:
- Sensasi kesemutan atau mati rasa
- Nyeri terbakar
- Rasa sakit tumpul
- Kulit kaki yang halus dan mengilap
- Rambut kaki yang rontok
- Hilangnya perasaan di kaki
- Kaki yang bengkak
- Kaki yang tidak berkeringat
- Luka yang sulit sembuh
- Kram di betis saat beristirahat atau berjalan
Â
Advertisement