Liputan6.com, Jakarta Setiap keluarga memiliki dinamika yang unik, dan terkadang situasi mengharuskan orang tua dan anak-anaknya tinggal terpisah. Kondisi ini dikenal dengan istilah long distance parenting, yaitu pola pengasuhan di mana orang tua harus membesarkan anak-anak mereka dari jarak jauh. Tentu saja, menjaga hubungan yang erat dan memberikan pola asuh yang tepat dalam kondisi ini bukanlah tugas yang mudah.
Long distance parenting bisa disebabkan oleh berbagai alasan seperti pekerjaan di luar kota atau luar negeri, penugasan militer, atau bahkan akibat perceraian. Meskipun jarak fisik menjadi hambatan, bukan berarti hubungan antara orang tua dan anak-anak tidak bisa dipelihara dengan baik. Dalam banyak kasus, orang tua yang tinggal terpisah dapat tetap memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan anak.
Advertisement
Baca Juga
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu long distance parenting dan bagaimana cara menjalankannya dengan efektif. Kita juga akan membagikan beberapa tips yang dapat membantu orang tua dalam menjaga hubungan yang erat dengan anak-anak meski terpisah jarak. Yuk, simak panduannya berikut ini!
Advertisement
Apa Itu Long Distance Parenting?
Long distance parenting adalah pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua yang tidak tinggal bersama anak-anaknya. Situasi ini umumnya terjadi karena beberapa faktor seperti pekerjaan di luar kota atau luar negeri, penugasan militer, perceraian, atau alasan lain yang membuat orang tua dan anak harus tinggal terpisah.
Menurut laman DistanceParent, studi menunjukkan bahwa pengasuhan jarak jauh tidak selalu berdampak negatif. “Banyak faktor yang memengaruhi kesuksesan anak, dan mengasuh anak dari jarak jauh bukanlah hal yang buruk,” tulis DistanceParent. Meskipun demikian, perpisahan fisik bisa menjadi tantangan besar, terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan rasa nyaman dan stabilitas bagi anak-anak mereka dalam situasi ini.
Advertisement
Tips Menjalani Long Distance Parenting
Jadwalkan Waktu Komunikasi
Menjaga komunikasi yang konsisten adalah kunci utama dalam long distance parenting. Orang tua harus menetapkan jadwal khusus untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka, baik melalui telepon, video call, atau pesan teks. Misalnya, menjadwalkan waktu berbicara setiap malam sebelum tidur atau saat akhir pekan dapat membantu menjaga keintiman hubungan.
Anak-anak akan merasa diperhatikan dan diakui keberadaannya ketika mereka tahu bahwa orang tua selalu meluangkan waktu untuk berbicara dengan mereka. Hal ini juga membantu dalam membangun rutinitas yang memberikan rasa aman dan stabil bagi anak-anak.
Advertisement
Libatkan Diri dalam Aktivitas Anak
Meski tidak dapat hadir secara fisik, orang tua bisa tetap terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak-anak mereka. Tanyakan tentang aktivitas sekolah, hobi, atau pencapaian mereka. Memberikan dukungan dan menunjukkan minat pada kehidupan anak akan membuat mereka merasa dihargai dan didukung.
Dengan terus menanyakan tentang kegiatan harian anak, orang tua dapat memahami apa yang sedang mereka alami dan bagaimana perasaan mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tua peduli dan selalu ada untuk mereka, meski tidak secara fisik berada di dekatnya.
Buat Kejutan Kecil
Memberikan kejutan kecil bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menunjukkan cinta dan perhatian. Orang tua bisa mengirimkan hadiah, kartu, atau surat yang personal pada momen-momen spesial seperti ulang tahun atau hari raya. Kejutan-kejutan kecil ini dapat memberikan rasa kehadiran dan memperkuat ikatan emosional.
Kejutan tidak harus mahal atau mewah. Terkadang, sebuah surat tulisan tangan atau video singkat yang berisi pesan cinta sudah cukup untuk membuat anak merasa istimewa dan dicintai.
Advertisement
Jangan Memberi Janji Palsu
Orang tua harus selalu berusaha untuk menepati janji yang telah dibuat kepada anak-anak mereka. Memberikan janji palsu dapat menimbulkan rasa kecewa dan merusak kepercayaan anak kepada orang tua. Misalnya, jika orang tua berjanji untuk berkunjung pada akhir pekan, pastikan untuk melakukannya atau berikan penjelasan yang jelas jika ada perubahan rencana.
Konsistensi dalam menepati janji akan membantu anak merasa aman dan percaya bahwa orang tua mereka dapat diandalkan. Ini juga membantu dalam membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat.
Selalu Pantau Kondisi Anak
Meski jarak memisahkan, orang tua harus tetap memantau kondisi anak-anak mereka. Pindah rumah atau lingkungan baru bisa menjadi tantangan bagi anak-anak, terutama jika mereka harus berpisah dari orang tua. Orang tua perlu mengajak anak berbicara tentang bagaimana mereka menyesuaikan diri di lingkungan baru, apa yang mereka suka dan tidak suka, serta memastikan bahwa mereka merasa aman dan nyaman.
Dengan memantau kondisi anak secara teratur, orang tua dapat mengetahui apakah ada masalah yang perlu diatasi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan anak untuk merasa lebih baik.
Advertisement
Apa itu long distance parenting?
Long distance parenting adalah pola pengasuhan di mana orang tua dan anak-anaknya tinggal terpisah karena berbagai alasan seperti pekerjaan atau perceraian.
Mengapa long distance parenting bisa terjadi?
Hal ini bisa terjadi karena pekerjaan di luar kota atau luar negeri, penugasan militer, perceraian, atau situasi lainnya yang mengharuskan orang tua dan anak untuk tinggal terpisah.
Advertisement