Liputan6.com, Jakarta - Badan profesional akuntansi terkemuka, CPA Australia, meluncurkan sebuah panduan baru di Indonesia untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkembang dan naik kelas. Panduan ini bertujuan mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya di kalangan usaha mikro.
Panduan Pengelolaan UMKM ini dilengkapi dengan berbagai tips praktis untuk membantu pengelola UMKM di Indonesia dalam bidang operasional, manajemen risiko, tata kelola, dan keberlanjutan bisnis. Meningkatkan literasi keuangan UMKM dinilai penting agar mereka bisa berkembang lebih cepat dan menjadi bagian dari ekonomi yang lebih besar dan stabil.
Baca Juga
Panduan ini merupakan bagian dari hasil Survei Tahunan Usaha Kecil Asia-Pasifik yang dilakukan oleh CPA Australia. Survei tersebut menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan usaha kecil yang tercepat di kawasan Asia-Pasifik. Meski demikian, masih banyak peluang bagi UMKM di Indonesia untuk meningkatkan kinerja mereka.
Advertisement
Kepala Regional CPA Australia untuk Asia Tenggara, Priya Terumalay, mengatakan hasil survei menunjukkan momentum pertumbuhan yang terus kuat di Indonesia selama dua tahun terakhir, mencerminkan kepercayaan terhadap bisnis dan perekonomian.
"Dengan data survei yang menunjukkan kemungkinan beberapa usaha kecil lokal dapat naik kelas menjadi bisnis besar dan sukses secara global dalam beberapa tahun mendatang, profesi akuntansi perlu mendukung pembangunan kapasitas sebagai mitra dan penasihat terpercaya,” ucap Priya, dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, “Perangkat ini menyediakan alat dan panduan penting untuk mendukung UMKM membangun ketahanan bisnis dan meningkatkan efisiensi operasional.”
UMKM Menjadi Tulang Punggung Perekonomian Indonesia
Sementara itu, Kepala Pusat, Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Dr. Adi Budiarso, mengatakan pentingnya UMKM dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan dukungan profesional seperti akuntan.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang lebih dari 60 persen PDB dan mempekerjakan 97 persen tenaga kerja. Dengan lebih dari 64 juta UMKM pada tahun 2023, mereka sangat penting bagi stabilitas ekonomi dan pembangunan inklusif," lanjutnya.
Advertisement
Perlu Mendukung UMKM
Menurut Dr. Adi, untuk membuka potensi penuh mereka sebagai penggerak transformasi ekonomi, kita harus mendukung mereka dengan kebijakan yang tepat, akses keuangan, digitalisasi, dan praktik berkelanjutan.
“Panduan Pengelolaan UMKM dari CPA Australia adalah upaya yang patut diapresiasi untuk memberikan panduan berharga kepada UMKM guna meningkatkan daya saing mereka," jelasnya.
Peluncuran panduan ini berlangsung pada acara Member Recognition Ceremony, sebuah acara untuk memberikan penghargaan kepada anggota CPA Australia yang telah mencapai berbagai pencapaian, seperti memperoleh status CPA, status Fellow, serta anggota senior yang telah bergabung selama 10 hingga 30 tahun.