Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin, Ethereum dan jajaran kripto teratas masih menunjukkan pergerakan harga yang beragam. Rabu pagi (23/2/2022). Beberapa kripto yang hari sebelumnya melemah, kali ini kembali menguat.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat dalam satu hari terakhir sebesar 2,62 persen. Namun, dalam sepekan melemah sebesar 13,78 persen.
Saat ini, harga BTC berada di level USD 37.945,05 per koin atau setara Rp 545,6 juta (asumsi kurs Rp 14.380 per dolar AS).
Advertisement
Baca Juga
Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar setelah sempat meradang, kini berhasil menguat. Dalam 24 jam terakhir. ETH menguat sebesar 1,29 persen. Namun, dalam sepekan masih menunjukkan grafik merah sebesar 15,78 persen Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.612,16 per koin.
kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang pagi ini terlihat kembali menguat setelah kemarin sempat melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat sebesar 2,81 persen, tetapi dalam sepekan masih lesu sebesar 12,97 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 372,48 per koin.
Adapun, Cardano (ADA) yang masih melemah pagi ini. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 0,55 persen dan 19,38 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8795 per koin.
Sedangkan, Solana (SOL) dalam satu hari terakhir SOL berhasil menguat sebesar 0,78 persen. Namun, dalam sepekan masih melemah sebesar 15,70 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 85,49 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), menunjukkan pergerakan harga yang berbeda. USDT menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini USDT masih berada di level USD 1,00.
Sedangkan USDC melemah 0,06 persen dalam 24 jam terakhir yang membuat harganya sedikit turun menjadi USD 0,9996.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Intel Bakal Luncurkan Chip Khusus Menambang Bitcoin
Sebelumnya, Intel resmi mengumumkan akan meluncurkan chip khusus penambangan kripto pada Jumat waktu setempat. Intel juga mengungkapkan, Argo Blockchain (ARGO) dan blockchain yang dipimpin Jack Dorsey akan menerima chip penambangan pertama tahun ini.
Dalam postingan blog Jumat, Wakil Presiden Senior dan Manajer Umum Grup Sistem Komputasi dan Grafik, Intel Raja M. Koduri mengatakan Intel akan berkontribusi pada teknologi blockchain dengan peta jalan akselerator yang hemat energi.
Koduri mengingatkan perusahaan blockchain harus berhati-hati karena blockchain mengkonsumsi banyak energi, itulah sebabnya Intel berfokus pada teknologi komputasi hemat energi dalam skala besar.
Intel sebelumnya mengungkapkan mereka sedang mengerjakan sirkuit terintegrasi khusus aplikasi pertambangan yang dinamai ASIC. Aplikasi ini juga dijuluki "Tambang Bonanza" pada Januari lalu.
“ASIC menawarkan kinerja 1000 kali lebih baik daripada GPU mainstream untuk penambangan berbasis SHA-256,” kata Koduri, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Senin, 22 Februari 2022.
Namun, penambang profesional besar kebanyakan menggunakan ASIC untuk penambangan Bitcoin, sehingga perbandingan unit pemrosesan grafis (GPU) mungkin tidak begitu berarti bagi mereka.
Selain itu menurut Koduri, chip yang dikembangkan Intel tersebut dibuat di atas "sepotong kecil silikon" sehingga tidak akan mempengaruhi pasokan produk Intel saat ini.
Advertisement