Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan jajaran kripto teratas lainnya berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Rabu pagi, 24 Agustus 2022. Mayoritas jajaran kripto teratas menguat yang sebelumnya lesu.
Mengutip data Coinmarketcap, Rabu (24/8/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) menguat 1,38 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin terpangkas 9,8 persen. Kini, harga bitcoin berada di posisi USD 21.516,71 atau sekitar Rp 319,47 juta (asumsi kurs Rp 14.848 per dolar AS).
Baca Juga
Harga ethereum juga berada di zona hijau. Harga ethereum (ETH) menanjak 4,2 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan selama sepekan, harga ethereum susut 11,61 persen. Saat ini, harga ethereum berada di posisi USD 1.654,16 atau sekitar Rp 24,56 juta.
Advertisement
Kemudian harga binance coin (BNB) berada di zona merah. Harga BNB melemah 0,65 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga BNB merosot 5,38 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 299,13 atau sekitar Rp 4,43 juta.
Sementara itu, harga cardano (ADA) menguat 1,36 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga ADA anjlok 17,24 persen. Saat ini, harga ADA ditransaksikan di posisi USD 0,4628.
Harga XRP juga menguat 1,37 persen dalam 24 jam. Akan tetapi, selama sepekan terakhir, harga XRP ditransaksikan di posisi USD 0,3464.
Penguatan juga diikuti harga solana (SOL). Harga solana menanjak 1,64 persen selama 24 jam. Namun, harga solana terpangkas 17,53 persen dalam sepekan. Kini, harga solana berada di posisi USD 35,51.
Harga dogecoin (DOGE) mendaki 1,12 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga dogecoin jatuh 20,75 persen. Saat ini, harga dogecoin ditransaksikan di posisi USD 0,06853.
Di sisi lain, stablecoin seperti tether (USDT) bergerak di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga tether melemah tipis 0,02 persen. Saat ini, harga tether berada di posisi USD 1,00.
Harga Binance USD (BUSD) melemah 0,06 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BUSD turun 0,04 persen. Saat ini, harga binance USD berada di posisi USD 0,9997.
Sementara itu, harga USD Coin (USDC) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDC naik tipis 0,01 persen. Kini, harga USD Coin ditransaksikan di posisi USD 1,00.
Pasar Kripto Anjlok, Investor Tunggu Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell
Sebelumnya, bitcoin tetap kokoh di atas USD 21.000 atau sekitar Rp 313,6 juta pada Seasa (23/8/2022) pagi, karena investor melanjutkan kecemasan mereka atas pernyataan yang akan datang oleh Ketua Fed AS Jerome Powell.
Investor juga masih khawatir tentang ketidakpastian makroekonomi yang sama yang telah melanda pasar dari semua lini selama hampir satu tahun.
Cryptocurrency terbesar dalam nilai pasar baru-baru ini diperdagangkan sekitar USD 21.100. BTC telah turun 10 persen selama lima hari terakhir setelah rilis pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli yang menyarankan bank akan mempertahankan suku bunga saat ini sebesar 75 basis poin, kenaikan suku bunga.
Powell secara luas diperkirakan akan memberi sinyal niat bank sentral dalam pidatonya di Simposium Ekonomi tahunan the Fed di Jackson Hole, Wyoming akhir pekan ini. Jadi investor masih menunggu pidato dari Powell.
Analis pasar senior Oanda, Edward Moya mengatakan momentum Bitcoin untuk naik mulai redup karena aset berisiko melemah menjelang Simposium Jackson Hole.
“Ini merupakan sebuah tanda, investor tidak siap untuk melihat harga menguji ulang posisi terendah Juni,” ujar Moya dikutip dari CoinDesk, Selasa (23/8/2022).
Advertisement
Pasar Saham AS Tertekan
Moya mencatat bitcoin bisa turun di bawah dukungan USD 20.000 jika dolar terus melanjutkan penguatan.
"Bitcoin mungkin mempertahankan level USD 20.000, tetapi mungkin sulit untuk mempertahankan level itu jika dollar terus terapresiasi menjelang pidato Ketua Fed Powell di Jackson Hole Symposium," ujar dia.
Altcoin lainnya sebagian besar berada di zona merah seperti Ethereum yang berpindah tangan di bawah USD 1.600, penurunan lebih dari 2 persen. Kemudian SOL dan SAND masing-masing baru-baru ini turun lebih dari 6 persen dan 5 persen.
Pasar Saham Tertekan
Pasar ekuitas yang sebagian besar berkorelasi dengan harga kripto juga menderita sepanjang hari akibat kekhawatiran yang sama yang mengganggu pasar kripto. Nasdaq dan S&P 500 yang berfokus pada teknologi keduanya tenggelam lebih dari 2 persen.
Tether Ungkap Cadangan Asetnya Turun pada Juni 2022
Perusahaan, stablecoin terbesar di dunia, Tether berdasarkan mengatakan pada Jumat, 19 Agustus 2022 mereka memiliki cadangan senilai USD 66,4 miliar atau sekitar Rp 989,8 triliun pada akhir Juni. Cadangan aset itu turun dari USD 82,4 miliar pada akhir Maret.
Pernyataan cadangan ini disampaikan Tether dalam situs web. Mereka juga mengatakan telah beralih ke perusahaan akuntansi BDO Italia untuk mengesahkan cadangannya dan akan bertujuan untuk merilis laporan bulanan pada akhir tahun.
Walaupun cadangan aset turun ke USD 66,4 miliar, nilai itu masih melebihi kewajibannya yang harus memiliki cadangan aset USD 66,2 miliar, kata BDO Italia dalam pernyataannya.
Laporan Terlihat Positif
Mitra investasi di Securitize Capital, Joseph Edwards, mengatakan laporan cadangan aset milik Tether dinilai masih positif.
"Laporan itu sendiri terlihat positif untuk Tether dan memperkuat mungkin tidak ada kejadian bank run yang cukup besar untuk menurunkan mereka ke bagian perbendaharaan mereka yang mungkin dipertanyakan," kata Edwards dikutip dari Channel News Asia, Selasa (23/8/2022).
Pada Juli 2022, Tether mengungkapkan telah memangkas kepemilikan surat berharga sebagai bagian dari rencana untuk mengurangi eksposur terhadap aset berisiko sebagai aset cadangan.
Advertisement
Jadi Sorotan Regulator
Stablecoin Jadi Sorotan Regulator
Stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang dirancang untuk menjaga nilai konstan, seperti pasak dolar AS 1:1. Mereka banyak digunakan dalam perdagangan cryptocurrency untuk memindahkan dana antara cryptocurrency yang berbeda atau menjadi uang tunai biasa.
Tether mengatakan koinnya mempertahankan nilainya dengan memegang cadangan dalam mata uang dolar agar sesuai atau melebihi nilai koin Tether yang beredar.
Regulator keuangan di seluruh dunia telah memperingatkan stablecoin dapat menimbulkan risiko bagi stabilitas keuangan yang lebih luas, dengan Inggris di antara ekonomi utama yang ingin mengatur sektor ini.
Adapun kasus stablecoin algoritmik Terra USD (UST) yang kehilangan pasak dolarnya telah membuat para regulator di seluruh dunia memperketat pengawasannya pada aset kripto stablecoin.