Anak Autisme Lebih Berisiko Kena Alergi Ketimbang Non Disabilitas

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa 1 dari 68 anak di Amerika mengalami autisme, dan kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibanding perempuan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Okt 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 10:00 WIB
Anak Autisme Lebih Berisiko Kena Alergi Ketimbang Non Disabilitas
Ilustrasi Anak Autisme Lebih Berisiko Kena Alergi Ketimbang Non Disabilitas Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Liputan6.com, Jakarta Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa 1 dari 68 anak di Amerika mengalami autisme, dan kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibanding perempuan.

Di Indonesia, belum ada data pasti mengenai hal tersebut. Namun, diperkirakan bahwa jumlah penyandang autisme bertambah dari tahun ke tahun.

Anak autisme cenderung mengalami kondisi medis tertentu, salah satunya adalah alergi. Beberapa jenis alergi sering ditemukan pada penyandang autisme, mulai dari alergi makanan, alergi pernapasan, dan alergi kulit.

Melansir Klikdokter, alergi pada anak autisme menimbulkan berbagai informasi. Pada beberapa kasus, pasien autisme lebih sensitif terhadap jenis makanan tertentu, seperti produk olahan gandum dan susu. Ada yang menyebut bahwa perkara itu disebabkan oleh gluten dan kasein yang terdapat dalam gandum maupun susu, yang turut memperburuk gejala autisme.

Ada pula yang menyatakan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh adanya perubahan sistem imun dalam tubuh anak, sehingga ia mudah mengalami alergi.

Fakta Alergi pada Autisme

Adanya informasi simpang siur mengenai alergi dan autisme mendorong sekelompok peneliti di Universitas Iowa, Amerika Serikat untuk melakukan sebuah studi yang bertujuan mencari tahu korelasi di antara keduanya.

Penelitian yang dimuat di jurnal JAMA network itu membandingkan kejadian alergi pada anak dengan autisme dan anak tanpa autisme.

Hasilnya, alergi lebih banyak ditemukan pada kelompok anak dengan autisme. Sebagai contoh, alergi makanan terjadi sekitar 11 persen pada anak-anak dengan autisme, sementara pada anak-anak tanpa autisme hanya 4 persen. Begitu pula dengan alergi pernapasan, di mana terjadi pada 19 persen anak dengan autisme, sedangkan pada anak tanpa autisme hanya 12 persen.

Alergi kulit pun serupa, pada anak dengan autisme, persentasenya lebih tinggi dibandingkan anak tanpa autisme. Ini artinya, alergi lebih sering ditemukan pada anak dengan autisme dibanding mereka yang tidak mengalami gangguan perkembangan apapun.

Apa Semua Anak Autisme Mengalami Alergi?

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari Klikdokter, walau anak autisme lebih berisiko mengalami alergi ketimbang anak non disabilitas, tapi belum tentu semua anak autisme pasti mengalami alergi.

Ia menambahkan, banyak pakar menilai bahwa hasil penelitian di atas hanya menunjukkan bahwa alergi banyak dijumpai pada anak dengan autisme, tetapi tidak memperlihatkan hubungan sebab dan akibat di antara keduanya.

“Tidak dimungkiri, alergi memang sering ditemukan pada anak dengan autisme. Namun, hal itu bukan berarti keduanya memiliki hubungan sebab dan akibat. Dengan kata lain, anak autisme tidak selalu akan mengalami alergi dan anak yang alergi tak melulu berkaitan dengan autisme,” kata Sepriani mengutip Klikdokter, Kamis (7/10/2021).

Sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mendukung bahwa autisme menyebabkan alergi atau alergi menyebabkan autisme, pungkasnya.

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya