Liputan6.com, Jakarta Bagi puluhan ribu penggemar online yang memujanya, Cecily adalah kucing berkaki dua yang modis dan penyebar kepositifan.
Kucing siam campuran yang berusia 5 tahun tersebut adalah penghuni tetap penampungan hewan The Cattery di Corpus Christi, Texas, tempat dia tinggal sejak berusia 2 bulan, kata Katie Hatfield, manajer media sosial The Cattery.
Advertisement
Baca Juga
Penampungan tanpa-pembunuhan menerima dan merehabilitasi kucing-kucing terlantar, teraniaya, disabilitas maupun tunawisma.
Advertisement
Dilansir dari CNN, Cecily, kucing putih abu-abu dengan mata biru cerah, lahir dengan sindrom Manx (sacrocaudal dysgenesis, sacrocaudal agenesis). Sindrom Manx merupakan suatu kondisi pada kucing yang berdampak pada perkembangan tulang belakang.
"Organnya tidak berkembang dengan baik, atau tidak berfungsi dengan benar, jadi dia tidak bisa mengontrol kandung kemih atau ususnya," kata Hatfield, yang bekerja di The Cattery selama empat tahun, kepada CNN.
Biografi halaman Instagram Cecily, yang dibuat untuk menyoroti pilihan mode kreatif kucing, menyebutkan kaki belakangnya diamputasi karena kelainan bentuk dan Cecily juga harus memakai popok.
Kondisi yang menyebabkan kelainan pada kaki belakang Cecily yang dicabut, tak lantas membuat Cecily murung, menurut Hatfield.
"Tapi aku tidak sedih!" tulis admin instagramnya.
Penyakit seumur hidup juga tidak memperlambat Cecily. "Dia sangat kuat, dia sangat cepat," kata Hatfield. “Meskipun difabel, dia terus bertahan; dia kucing yang sangat manis.”
Akun Instagram yang dikelola oleh staf The Cattery, yang memiliki lebih dari 16.000 pengikut, adalah tentang menyebarkan hal positif kepada orang lain dengan membagikan pembaruan fashion mingguan Cecily dan konten lainnya.
Kucing yang menggemaskan ini juga memiliki halaman Facebook khusus dan grup pribadi dengan masing-masing lebih dari 32.000 dan 21.000 penggemar.
Memiliki Penjahit Khusus
Awalnya, gaun dan pakaian warna-warni merupakan solusi untuk menutupi popok yang dikenakan Cecily setiap hari, kata Hatfield.
“Kami memiliki seorang wanita yang tahu cara menjahit dengan sangat baik, dan dia membuatkan Cecily sabuk pengaman seluruh tubuh yang membantu menjaga popok itu tetap di tubuhnya,” katanya.
Penjahit itu juga menciptakan "banyak pakaian yang disesuaikan dengan bentuk dan ukuran Cecily," menurut Hatfield.
Ketika kucing itu tidak mengenakan piyama hiu birunya yang biasa, Hatfield mengatakan dia tengah bersiap untuk pemotretan mingguan dengan desain menyenangkan yang dibagikan secara online.
"Kami memiliki begitu banyak pakaian yang sangat lucu untuknya selain tali kekang," kata Hatfield. "Kami memanggilnya fashionista kami."
Advertisement
Bantuan Besar Cecily bagi The Cattery dan Pecinta Kucing
The Cattery, yang saat ini menampung lebih dari 180 kucing, mulai lebih aktif di media sosial selama pandemi.
“Kami memutuskan untuk mencoba menjangkau orang-orang di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang disabilitas pada kucing, terutama sindrom Manx, dan tentu saja menyebarkan hal positif selama (masa sulit) bagi begitu banyak orang,” kata Hatfield.
Kehadiran kucing di media sosial dan pakaiannya yang unik tampaknya menyentuh orang dengan cara yang tidak terduga, kata manajer media sosial tersebut.
"Saya pikir itu semacam inspirasi bagi orang untuk menyadari (Cecily) terus hidup," kata Hatfield. “Kami selalu memposting hal-hal positif dan berusaha menyadarkan orang-orang, saya pikir itu penting.”