Liputan6.com, Mumbai: Suara tembakan masih terdengar di luar Hotel Oberoi, Mumbai, India, Kamis (27/11). Di dalam, masih ada puluhan orang disandera teroris yang mengambil alih hotel sejak kemarin. Akibat serangan teroris di sepuluh lokasi di Kota Mumbai, semalam, jumlah korban tewas kini mencapai 101 orang. Sedangkan 314 lainnya terluka.
Selain tembakan, sejumlah ledakan juga terjadi semalam. Ledakan menghantam Hotel Taj Mahal, lepas tengah malam. Api pun tersulut. Di antara korban tewas akibat serangan teroris ini adalah Kepala Badan Antiterorisme India [baca: Serangan Bersenjata Hantam Mumbai].
Adapun pihak Konsulat Jenderal RI di Mumbai, memastikan tak ada korban warga Indonesia. Sementara para korban selamat yang kebanyakan adalah warga asing mengaku trauma. Alex Chamberlain, misalnya. Warga Inggris ini menuturkan sejumlah pria bersenjata masuk ke restoran tempatnya makan, mereka kemudian membawa para tamu ke dapur dan pintu belakang. Para sandera itu lantas disuruh mengangkat tangan dan menjelaskan asal masing-masing, Inggris atau Amerika Serikat [baca: Polisi Tembak Empat Teroris Penyerang Mumbai].
Advertisement
Pemerintah India bertindak cepat dengan mengutamakan penanganan para korban. Sementara Presiden India Pratibha Devisingh Patil yang sedang berada di Vietnam, mengutuk aksi para teroris.
Serangan teroris di jantung perekonomian India ini langsung mendapat reaksi sejumlah pemimpin dunia. Semuanya mengecam. Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengkhawatirkan dampak serangan, baik bagi India maupun negara lain. Sementara Sekretaris Kabinet Jepang Takeo Kawamura menekankan tak ada pembenaran bagi terorisme.
Polisi India terus menyelidiki dalang di balik serangan di Mumbai. Sejauh ini baru muncul klaim dari kelompok yang mengatasnamakan Deccan Mujahidin.
Serangan di Mumbai ini menunjukkan peningkatan aksi teroris dengan mengombinasikan serangan, penyanderaan, dan kontak fisik dengan pihak keamanan. Dengan latar konflik internal India yang dibayangi pertikaian dengan Pakistan, agaknya India harus segera berbenah agar keamanan di negara itu dapat kembali pulih.(ANS)